Minggu, 10 April 2011

Saat dirasa, Inilah Akhirnya...

Tiada terkira rasanya, apa yang ku rasa di penghujung hidupku. Tiada pernah terpikir, semua akan berakhir seperti ini.
***
Namaku Faza. Ku terlahir sebagai sosok anak gadis yang ceria, simple, friendly dan easy going lah. Singkat kisah, ku jalani hidupku layaknya anak remaja pada umumnya –kumpul-kumpul, jalan-jalan, rame-rame-, hanya saja ku masih punya batasan, yaitu prinsip hidupku sebagai seorang yang beragama –Muslim-.
***
Hingga, waktu membenturkanku pada keadaan dan kondisi yang seakan-akan membuatku ingin berontak, namun ku tak mampu. Kondisi ekonomi orang tuaku semakin menyusut, hingga membuatku mau tak mau turut memikirkannya. Ditambah lagi, orang yang paling ku sayang menduakan dan meninggalkanku. Ku merasa, ku benar-benar tak ada artinya tuk hidup.
Tak disengaja, seolah waktu sedikit berkawan denganku. Bertepatan kala itu, masa-masa awal di dunia baruku, dengan kehidupan kampus yang membuatku sedikit tergerak untuk beralih dari kehidupan yang ada. Ku menemukan kehidupan yang sangat menentramkan jiwaku, begitu tenang dan rasanya ku tiada mengira –entah sulap atau sebuah karunia-, akhirnya seperti inilah ku sekarang. Sosok muslimah yang kadang kawan-kawan panggil dengan sebutan akhwat. Subhanallah.
***
Tiada ku rasa, perjalananku dalam syahdunya iman dan islam telah menunjukkan kurun waktu hampir 4 tahun. Dan di sini, ku temui banyak ujian dan cobaan. Namun, tiada terkira, di balik setiap ujian, ku rasakan cinta dan kasih sayangNya menyertai ku atas hikmah ujian itu. Tak seperti saat islam hanya ku jadikan tameng dan identitas saja. Ibarat manusia, pikiran dan perasaannya tak menyatu.
Dahulu, setiap ku mempunyai mimpi, rasanya mimpi itu berasa semu dan sia-sia. Putus asa, hampa dan kesedihan –di balik keceriaanku- senantiasa menghampiri dan menyelimuti dalam kesendirianku. Namun, jauh berbeda dengan kini, saat ku temukan Dian dalam hidupku. Memberikan sinar dan cahaya yang indah dalam hidupku.
***
Mimpiku menjadi seorang pengusaha, telah di depan mata. Kendati berawal dari usaha kecil-kecilan, tapi ku dan kawan-kawan menyenanginya. Prinsipku, melalui tanganku, ku mampu menjadi jalan hidayah, menjadi inspirasi dan menjadi jalan rezeki untuk yang lain, terutama untukNya –seperti yang bunda contohkan dan ajarkan padaku-. Walaupun sempat menjadi sebuah kontroversi dengan ayah, karena menginginkanku untuk menjadi PNS.
Ku pun saat ini memiliki amanah di sebuah komunitas kepenulisan yang merupakan bagian dari hidupku. Tanpa melihat keuntungan berupa materi dari hobiku ini. Kendatipun, lagi-lagi bertentangan dengan kehendak ayahku –karena tak dapat menghasilkan uang yang besar- (-_-)“
Di tengah-tengah kesibukkanku, ku berbagi energi positif dan pemahaman islam dengan mahasiswiku –kendati saat ini, ku pun masih berstatus mahasiswi-.
Kemudian, mengajarkan anak-anak kecil membaca al-qur’an, menghapalnya dan membentuk mereka menjadi generasi qur’ani yang cerdas serta berkepribadian islami. Di samping juga mengajarkan sebuah pelajaran yang menurut para ibu-ibunya pelajaran yang paling sulit, yaitu matematika.
Sungguh, bukan bermaksud menyombongkan diri atau mencari kepuasan dunia saja. Namun, di sini sesungguhnya ku ingin sedikit berbagi, inspirasi, motivasi dan energi positif bagi semua yang yakin padaNya. Ku benar-benar ingin menutupi seluruh kesalahanku di masalalu, bahkan ku azamkan tuk menginvestasikan sisa hidupku hanya tukNya. Dan inilah, sebagian mimpi yang ku torehkan di proposal hidupku, yang senantiasa terealisasi dengan petunjuk dan pertolonganNya. Tak seperti dahulu, saat ku jauh dariNya.
***
Hingga detik-detik waktu seolah terhenti, karena sebuah penyakit yang menggerogoti kesehatanku. Namun, lagi-lagi ku tak sedikitpun menghiraukannya, karena ku tak ingin satu gembok ini justru menghalangiku dalam mengukir tinta emas dalam hidupku yang singkat ini.
Ku sembunyikan semua rasa sakit ini dengan seuntai senyum setiap kali ku tatap wajah-wajah yang ku sayang itu. Rasanya tak mampu ku meninggalkan mereka. Dan rasanya singkat dan benar-benar singkat kebersamaan ini. Terlebih andai kata ku habiskan sisa hidup ini sama seperti dahulu. Sia-sia sekali rasanya.
***
Teruntuk jiwa-jiwa yang menjadikan sakit sebagai gembok penghalang tuk menorehkan “tinta emas” kemaslahatan tuk yang lain. Ku harap ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi serta menjadi kunci yang menghancurkan dan membuka gembok penghalang tersebut.
Berkaryalah kawan!!! Karena hidup ini sejatinya sangat singkat dan ingatlah kawan, apapun yang kita lakukan di dunia ini, semua akan dipertanggung jawabkan di hadapanNya nantinya.
***
Dalam Kejaran waktu Skripsi yang sejatinya menguras energi dan otak tuk mengalihkan kesibukkan yang ada, terkonsentrasi, namun tiada dapat berkonsentrasi.(*_^)”
_Mecha Al-Fakhirah_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~