Rabu, 23 Februari 2011

"Duka dan Asa di Penghujung Mimpi"



Beberapa hari ini kurasakan banyak hal yang berbeda dari diriku yang biasa. Entah mengapa, ku merasa menyukai diriku yang sekarang. Begitu tenang serta menjadi pribadi yang senantiasa belajar dan belajar. Namun, di tengah semua ini, muncul pula banyak hal yang membuatku justru menjadi bimbang dengan semua yang ku pijak saat ini.
Berawal dari diskusi-diskusi ringan yang kadang justru membuatku tak mengerti, mengapa di saat seperti ini, justru lahir statement tersebut, yang menjadikanku semakin bimbang, mengapa hal itu tak disampaikan dari dahulu saja? Walaupun ku tetap meyakini apa yang ku genggam.
Merambah hingga menuju keadaan sekelilingku yang tiada sesuai dengan apa yang kurasakan dahulu. Apakah yang namanya hukum syara’ itu harus menyesuaikan? Kaku itu memang tak mengenakan. Namun, lantas apakah kelonggaran itu harus kebablasan? Apa bedanya kita dengan mereka kalau seperti itu?
Entahlah apa itu? Ku merasa sangat asing dengan semua ini. Ku menjadi jauh dengan apa yang ku sayangi. Ku antara ada dan tiada. Semuanya benar-benar begitu menyakitkan. Ku mencoba tuk senantiasa tersenyum dalam kepedihan dan kebimbangan ini. Hingga ku bagikan semua ini dengan permataku yang berharga “Bunda”. Sedikit menguatkanku, namun tetap saja membuatku galau untuk kembali.
Ku benar-benar tak sanggup dan tak mampu menatap kekurangan yang ada untuk ku sempurnakan. Ku terlalu bodoh saat melihat kekeliruan itu ada di hadapanku. Entah mungkin karena kekakuanku, atau mungkin yang keliru adalah diriku?
Ya Allah. Ku semakin tak yakin. Dan semakin tak meyakini kan kebersamaan ini. Ku tak sanggup dalam keadaan ini. Semua terlalu baik tuk ku. Mungkin semua berawal dari kesalahan-kesalahanku. Maka dari itu, ku berusaha tuk menghapusnya, namun tak mungkin bisa.
Dan kini ku putuskan. Ku kan mengakhiri semuanya. Ku kan pergi jauh-jauh dari semua gelak tawa dan riuhnya suasana kebersamaan itu. Ku tak layak, dan ku tak kan pernah layak.
Begitu sulit ku ucapkan salam perpisahan ini. Karena semuanya bagaikan mimpi. Namun, ketahuilah, semua ini nyata. Sekarang ku ingin sendiri. Belajar memahami semuanya dari nol.
Di tempat ini, mungkin ku tak kan pernah bisa berkembang. Namun, di tempat yang lain, ku yakin, ku pasti bisa. Ku tak menginginkan eksistensi. Ku pun tak melakukan semua ini tuk satu sosok yang sejatinya fana di dunia ini. Karena ku melakukan semuanya semata-mata tukNya, “Allah”.
Ku yakin, tanpaku, semua tetap kan berjalan dengan baik. Tanpaku, tiada ada lagi nada marah, ataupun raut wajah benci yang kan hadir di tengah-tengah forum. Dan tanpaku, semua kan berjalan dengan normal kembali. Thanks for all.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~