Selasa, 07 Desember 2010

“PesanQ tukmu”

Tiada mengapa bila kali ini ku harus tertatih-tatih lagi tuk bangkit dari semua ini. Karena bagiku, hasil bukanlah tujuanku. Ku inginkan proses yang mengajarkanku pada banyak hal. Mengajarkanku tuk belajar pada beberapa pengalaman yang telah terlewati.

Kendatipun pada awalnya ku harus bertemankan air mata, luka dan kepedihan. Hingga-hingga ingin ku pecahkan saja kerang-kerang yang tersusun rapi di kamarku. Ingin ku hapus semua itu. Tapi, ku tak mampu. Ku percaya pada setiap kata yang dahulu pernah terucap. Dan ku percaya, kelelahan itu pasti ada alasannya.

Ku berusaha berpikir, bahwa semuanya baik-baik saja. Kendati, ku ucapkan itu tanpa sebuah senyum. Tanpa sebuah kekuatan seperti yang ku rasakan dahulu. Tapi, biarlah. Suatu waktu, semua kan terasa seperti biasanya. Hingga, ku dapat menatap semuanya dari kejauhan.

Menatap satu bintang, yang senantiasa bersinar. Menerangi diri yang berbaur dalam ribuan sosok. Ku tau, ku tiada kan dikenali. Namun, ku kan senantiasa melihat bintang itu. Mengenalinya dan menyimpannya dalam hidupku.



KeceriaanQ berawal dari Perjalanan HidupQ

Bersiap-siap menuju kampus

“Mecha” at 07.00

“Sebait AsaQ”

Seketika itu juga, ku tersentak. Saat ku dengar percakapan yang penuh dengan perhatian tatkala hujan membasahi kota ku tercinta ini. Tiada pernah ku perkirakan, justru ku yang semakin teraniaya oleh semua keadaan ini. Seandainya, semua bukan karenaNya, mungkin telah ku hancurkan mimpi-mimpi itu, telah ku abaikan diri tuk memberikan semangat, hingga menorehkan kekecewaan yang mendalam, seandainya dua permataku mengetahui akan semua kenyataan yang terjadi ini.

Kembali ku termangu dalam ketidak mengertianku. Apakah seperti ini buah dari kepercayaanku? Apakah sesakit ini buah dari penantianku? Bahkan, ku mendengar sebuah pernyataan, “Ada yang lagi Jatuh Cinta dan Berharap dengan Dia”.

Ku benar-benar merasa, ku tiada dihargai sedikit pun. Ku seolah tiada berarti. Padahal ku selalu ingat setiap pesan-pesan yang terucap, hingga tiada satu pun yang terlupakan bagiku. Tapi, ya sudahlah. Ku telah mendapatkan jawabannya. “LELAH”, itulah jawaban dari semua pertanyaanku selama ini.

Ku tak bisa berkata dan mempertahankan apapun lagi. Karena semuanya sudah sangat jelas. Sekarang yang ku pikirkan, bagaimana agar ku tiada mengecewakan dua permataku lagi? Terlebih saat salah seorang menanyakan tentangnya. Ku hanya dapat memberikan jawaban, bahwa semuanya baik-baik saja. Dan ketika, bunda bercerita, ku hanya dapat tersenyum. Ku sama sekali tak ingin mereka terluka lagi.

Mungkin, ku memang tiada pantas tuk menjaga kepercayaan ini ataupun diberikan kepercayaan. Ku benar2 meminta maaf, bila seandainya ku hanya menjadi duri ataupun beban dalam kehidupan yang singkat ini.

Maaf, karena ku akan tetap menjaga semua janjiku, penantian 5 tahun itu, tiada akan pernah ku abaikan, kendatipun nanti jawabannya menyakitkan. Tapi, ku percaya, pasti akan ada keindahan di depan sana. Dan maaf, karena ku tiada akan pernah lelah, mengisi catatan harianku dengan cerita hidupku. Seperti yang ku katakan dulu, itu akan menjadi bukti isi jejak langkahku sebelum bersua dengan sosok misterius yang Allah tetapkan tukku.

Terima kasih, karena dengan semua ini, ku dapat belajar lebih dewasa dan lebih bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan. Ku bisa lebih mandiri dan belajar memahami serta menyayangi lebih mendalam pada Sang Cinta Sejati dan Dua permata hidupku.



Di waktu SubuhQ

Melaju dalam kejaran waktu dan tugas-tugas

“Mecha” at 05.30

Senin, 06 Desember 2010

“Ijinkan Ku Bercerita”

Semua bukan berawal dari ta’aruf ataupun khitbah. Karena sebelumnya ku tak begitu memahami akan hal itu. Namun, bukan pula dalam titian hubungan yang Allah tak ridho –yang biasa orang bilang “Pacaran”.
Pembukaan cerita yang membuatku berpikir dan merenungi setiap katanya, sepanjang perjalanan pulangku dari kampus. Bukan karena ku ragu pada apa yang ku genggam saat ini. Tapi, ada rasa kecewa yang mendalam. Entahlah, mengapa hari ini hati begitu tiada berkawan tuk memberikan cahaya yang begitu indah pada dunia.
Berawal dari sebuah janji, yang disepakati bersama dengan ijin dari kedua permata hidupku. Mencoba menjadi yang terbaik, kendati ketidak biasaan yang harus dijalani dan dihadapi. Karena, keyakinan padaNya menjadi penguat dalam langkah menuju mimpi-mimpi yang telah ditoreh dalam proposal hidup.
Semua kesedihan, kesakitan, dan pikiran-pikiran buruk pun ku coba tuk ku tepis. Walaupun begitu sulit, dan bahkan membutuhkan waktu yang lama. Senantiasa bertemankan air mata, dan kesunyian yang menyibak pada sebuah memori yang tak ku inginkan kehadirannya, namun sangat ku rindukan.
Sungguh, keterpurukan yang menyakitkan dan menghinakan. Hingga, cahaya yang menerangi langkahku, meredup hingga mencapai titik nadir terendah. Ku tak mengerti, mengapa ku harus seperti ini???
Perjalanan ku teruskan. Ku coba tersenyum dan meluruskan kembali langkahku. Berpikir positif tuk semuanya. Namun, apa yang ku temui? Semuanya justru semakin sakit. Pembohong!!! Ya, hanya itu yang dapat ku katakan dalam hatiku. Ku ingin berlari dan menghilang. Tapi, apa itukah tujuan yang ingin ku capai?
Perlahan, ku tarik diriku dari semua sandiwara ini. Ku coba hapus sedikit demi sedikit semuanya. Karena, ku pun telah terhapus dalam perjanjian ini. Semuanya di luar dari yang diharapkan. Lagi-lagi, hal itulah yang kembali harus ku terima.
“Lelah???” semuanya benar-benar tidak masuk akal. Semua keyakinan datang pada hari kemarin, kini telah disapu bersih oleh rasa lelah. Padahal, tiada ada terbetik sedikit pun dalam diriku tuk berpikir ku lelah. “Dan semua karena Cinta padaNya?” justru seandainya ku tidak mencintaiNya, ku tiada akan pernah menyetujui keputusan ini. “Menanti dalam CintaNya”.
Seakan, apa yang diucap, justru ditarik sendiri. Mungkin, tiada pantas ku tuk semua ini. Ingin ku ceritakan dan ku bagikan semua pada orang yang ku sayang, dua permata hidupku. Tapi, ku tak mampu tuk mengecewakan dan menyakiti mereka kembali.
Ku bawa semua sendiri dalam diamku. Berharap semuanya benar-benar kan baik-baik saja. Tanpa berasa ada angin, hujan ataupun badai. Ku ingin menjalani semuanya kembali dengan tenang. Karena ku percaya, akan ada keindahan dan kebaikan di balik semua ini.
Ku percaya, Allah sedang menjaga dan menyayangiku. Dia tak ingin hatiku terbagi dan tersakiti. Biarlah semua harap menjadi butir-butir pasir yang kelak akan hilang dengan perlahan bak ditiup oleh angin. Dan perkenankanlah, janji-janji itu mengendap dalam dasar diri, bak kumpulan kerang yang senantiasa terkumpul rapi di tempatnya.
Ku tiada ingin mempersalahkan siapa pun. Karena bagiku, tiada ada yang pantas tuk ku salahkan. Semua adalah salahku. Sekarang, ku ingin kembali fokus pada proposal hidupku. Tak akan pernah ku melanggar janjiku sendiri. Tiada mungkin ku menarik apa yang telah menjadi azam dalam hidupku. Karena ku bukanlah orang yang cepat lelah ataupun cepat menyerah.
Tetapi, bila ku tiada diharapkan, tuk apakah lagi ku bertahan? Ku akan beranjak dari semua kesepakatan ini. Ku titipkan semua padaNya dan ku percaya, Dia tak kan pernah mendzolimi hambaNya. Biarlah semua pergi, berlalu meninggalkanku. Suatu saat ku pasti kan terbiasa dengan semua ini.
Hanya ada Dia, Rasulullah dan Dua Permataku, yang senantiasa menjadi kekuatanku. Langkahku menuju mimpi-mimpiku barulah dimulai. Jangan jadikan air mata ini mengalir dan terbuang dengan percuma. Percayalah, kebahagiaan yang sejati tengah menungguku di depan sana.

Just for U, My Love, “Allah”
Setelah mendengarkan sebuah jawaban “Lelah”
Menuju Secercah Cahaya yg Hakiki.
“Mecha” at 01.45

“Ijinkan Ku Bercerita”

Semua bukan berawal dari ta’aruf ataupun khitbah. Karena sebelumnya ku tak begitu memahami akan hal itu. Namun, bukan pula dalam titian hubungan yang Allah tak ridho –yang biasa orang bilang “Pacaran”.
Pembukaan cerita yang membuatku berpikir dan merenungi setiap katanya, sepanjang perjalanan pulangku dari kampus. Bukan karena ku ragu pada apa yang ku genggam saat ini. Tapi, ada rasa kecewa yang mendalam. Entahlah, mengapa hari ini hati begitu tiada berkawan tuk memberikan cahaya yang begitu indah pada dunia.
Berawal dari sebuah janji, yang disepakati bersama dengan ijin dari kedua permata hidupku. Mencoba menjadi yang terbaik, kendati ketidak biasaan yang harus dijalani dan dihadapi. Karena, keyakinan padaNya menjadi penguat dalam langkah menuju mimpi-mimpi yang telah ditoreh dalam proposal hidup.
Semua kesedihan, kesakitan, dan pikiran-pikiran buruk pun ku coba tuk ku tepis. Walaupun begitu sulit, dan bahkan membutuhkan waktu yang lama. Senantiasa bertemankan air mata, dan kesunyian yang menyibak pada sebuah memori yang tak ku inginkan kehadirannya, namun sangat ku rindukan.
Sungguh, keterpurukan yang menyakitkan dan menghinakan. Hingga, cahaya yang menerangi langkahku, meredup hingga mencapai titik nadir terendah. Ku tak mengerti, mengapa ku harus seperti ini???
Perjalanan ku teruskan. Ku coba tersenyum dan meluruskan kembali langkahku. Berpikir positif tuk semuanya. Namun, apa yang ku temui? Semuanya justru semakin sakit. Pembohong!!! Ya, hanya itu yang dapat ku katakan dalam hatiku. Ku ingin berlari dan menghilang. Tapi, apa itukah tujuan yang ingin ku capai?
Perlahan, ku tarik diriku dari semua sandiwara ini. Ku coba hapus sedikit demi sedikit semuanya. Karena, ku pun telah terhapus dalam perjanjian ini. Semuanya di luar dari yang diharapkan. Lagi-lagi, hal itulah yang kembali harus ku terima.
“Lelah???” semuanya benar-benar tidak masuk akal. Semua keyakinan datang pada hari kemarin, kini telah disapu bersih oleh rasa lelah. Padahal, tiada ada terbetik sedikit pun dalam diriku tuk berpikir ku lelah. “Dan semua karena Cinta padaNya?” justru seandainya ku tidak mencintaiNya, ku tiada akan pernah menyetujui keputusan ini. “Menanti dalam CintaNya”.
Seakan, apa yang diucap, justru ditarik sendiri. Mungkin, tiada pantas ku tuk semua ini. Ingin ku ceritakan dan ku bagikan semua pada orang yang ku sayang, dua permata hidupku. Tapi, ku tak mampu tuk mengecewakan dan menyakiti mereka kembali.
Ku bawa semua sendiri dalam diamku. Berharap semuanya benar-benar kan baik-baik saja. Tanpa berasa ada angin, hujan ataupun badai. Ku ingin menjalani semuanya kembali dengan tenang. Karena ku percaya, akan ada keindahan dan kebaikan di balik semua ini.
Ku percaya, Allah sedang menjaga dan menyayangiku. Dia tak ingin hatiku terbagi dan tersakiti. Biarlah semua harap menjadi butir-butir pasir yang kelak akan hilang dengan perlahan bak ditiup oleh angin. Dan perkenankanlah, janji-janji itu mengendap dalam dasar diri, bak kumpulan kerang yang senantiasa terkumpul rapi di tempatnya.
Ku tiada ingin mempersalahkan siapa pun. Karena bagiku, tiada ada yang pantas tuk ku salahkan. Semua adalah salahku. Sekarang, ku ingin kembali fokus pada proposal hidupku. Tak akan pernah ku melanggar janjiku sendiri. Tiada mungkin ku menarik apa yang telah menjadi azam dalam hidupku. Karena ku bukanlah orang yang cepat lelah ataupun cepat menyerah.
Tetapi, bila ku tiada diharapkan, tuk apakah lagi ku bertahan? Ku akan beranjak dari semua kesepakatan ini. Ku titipkan semua padaNya dan ku percaya, Dia tak kan pernah mendzolimi hambaNya. Biarlah semua pergi, berlalu meninggalkanku. Suatu saat ku pasti kan terbiasa dengan semua ini.
Hanya ada Dia, Rasulullah dan Dua Permataku, yang senantiasa menjadi kekuatanku. Langkahku menuju mimpi-mimpiku barulah dimulai. Jangan jadikan air mata ini mengalir dan terbuang dengan percuma. Percayalah, kebahagiaan yang sejati tengah menungguku di depan sana.

Just for U, My Love, “Allah”
Setelah mendengarkan sebuah jawaban “Lelah”
Menuju Secercah Cahaya yg Hakiki.
“Mecha” at 01.45

Minggu, 05 Desember 2010

"Tuhan Berikan Aku Cinta"

Walau aku senyum bukan berarti
Aku selalu bahagia dalam hari
Ada yang tak ada di hati ini
Di jiwa ini hampa

Ku bertemu sang adam di simpang hidupku
Mungkin akan ada cerita cinta
Namun ada saja cobaan hidup
Seakan aku hina

Tuhan berikanlah aku cinta
Untuk temaniku dalam sepi
Tangkap aku dalam terang-Mu
Biarkanlah aku punya cinta

Tuhan berikanlah aku cinta
Aku juga berhak bahagia
Berikan restu dan halal-Mu
Tuhan beri aku cinta

Ku bertemu sang adam di simpang hidupku
Mungkin akan ada cerita cinta
Namun ada saja cobaan hidup
Seakan aku hina

Tuhan berikanlah aku cinta
Untuk temaniku dalam sepi
Tangkap aku dalam terang-Mu
Biarkanlah aku punya cinta

Tuhan berikanlah aku cinta
Aku juga berhak bahagia
Berikan restu dan halal-Mu
Tuhan beri aku cinta

Sabtu, 04 Desember 2010

“Remaja/Remaji HarapanQ”

Hari ini Ku benar-benar dibuat kesal, marah dan meradang. Mengapa? Pertama, karena tidurku diganggu. Dan kedua, karena melihat fenomena yang ada di malam ini.
Sebenarnya antara hal yang pertama dengan yang kedua ini ada korelasinya -yang kata orang itu bisa dibilang hubungan- tidurku terganggu ya dikarenakan fenomena malam ini.
Hemm, bisa dibayangkan kan gimana rasanya asyik-asyik tidur, eh di luar ribut dengan dugemnya. Emangnya ni kampoeng punya loe2 pada ya???
Sobat,
Inilah secarik fakta (perasaan ga ampe secarik deh???), segores tulisan, dan sebuah gambaran, bagaimana remaja kita saat ini, yang membuat ku dan mungkin kalian semua pastinya miris. Bayangkan saja, anak-anak yang baru menginjak SMP saja sudah seperti ini. Bagaimana ketika nanti mereka SMA dan Kuliah? Apakah Generasi Muda yang seperti ini yang nantinya akan memimpin negeri ini ke depannya?
Wew, mau jadi apa negeri ini???
Remaja/i-nya pada sibuk dengan dunia hura/i mereka, yang lagi ada masalah pastinya melarikan diri pada narkoba, pergaulan bebas yang disebutkan datanya hampir separo remaji –remaja putri maksudnya- udah ga perawan lagi, trus pada banyak juga yang aborsi, ditambah lagi kasus-kasus lainnya yang semuanya menjadikan remaja sebagai korbannya.

Mengapa remaja?
Seperti yang sering kita denger, yang namanya remaja itu adalah “agent of change”. So pasti, masa depan anak cucu kita dan negeri ini tergantung bagaimana kualitas dan kuantitas remaja kita. Ibarat kata dosenku tadi siang –waktu seminar proposal- apa saja data yang dimasukkan dalam program spss, ya gitu juga keluarnya. Kalau sampah yang dimasukkan, ya keluarnya sampah, dst.
Lalu, bagaimana bila calon-calon penerus dan penentu masa depannya dicekoki –kata orang tuwh dikasih makan- dengan hal yang sia-sia belaka seperti di atas? Dengan ide-ide pemikiran yang liberal –penuh dengan kebebasan-, gaya hidup yang glamour –kaya amor aza, he-, individualis dan hedonis –asal ga kismis aza kali ya?- yang pastinya semua ini pasti ada akar masalahnya.
“yap. Saya setuju!”. Eitz, setuju apaan ni? Emangnya ni forum diskusi terbuka ya? He, just intermezzo. Ya gitu deh. Saat permasalahan remaja ini hanya dianggap sebagai masalah individu saja, bukan sebagai masalah sosial, ya bisa dilihat dan tunggu tanggal mainnya, kita kan kehilangan remaja/remaji harapan kita. Kenapa harus mereka yang dijadikan korban –kaya idul adha aza, pake korban-korbanan-?
Ya, jawabannya sudah pasti donk, karena mereka, kita dan aturannya melegalkan semua itu (Wuitz, mulai berat ni isinya?). kenapa mereka? Karena andaikan mereka adalah remaja yang baik, namun kita –dalam artian masyarakat- memberikan contoh yang buruk dengan kebiasaan umum yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, ditambah lagi aturan Negara yang begitu ga jelas mengatur hal ini. Apa yang dapat remaja kita pertahankan? Apa hanya dengan bekal iman, mereka dapat bertahan? Sedangkan konsekuensi iman, adalah melaksanakan semuanya secara keseluruhan (La wong aturanNya saja tak diterapkan, gimana mau menerapkan keimanan secara menyeluruh?).
Kemudian faktor masyarakat yang mendukung ke arah yang baik, namun tanpa topangan individu-individu yang baik serta aturan yang semau gue, mau apa masyarakat? So, semuanya harus selaras dan sejalan. Antara individu, masyarakat dan negaranya.

Akar masalahnya apa sih non?
Loe ko’ ditanyain lagi? Ku pikir udah bisa nebak, letak permasalahannya dimana?he. ya, seperti yang kita ketahui, dikarenakan semuanya saling berkaitan, maka nerima atau tidak –terima aza gin- akar masalah dari semua ini adalah dikarenakan sistem yang diterapkan –Kapitalis-Liberalis-Sekuler- di negeri kita ini dan negeri-negeri muslim lainnya yg tidak mau bahkan bisa dikatakan begitu sombongnya membuat aturan sendiri. Sehingga, bisa dilihat bagaimana sejatinya ketika aturan dibuat oleh sosok-sosok yang lemah dan terbatas ini? Sedangkan Sang Pencipta kita telah memberikan pedoman aturan bagi kehidupan kita –berupa Al Qur’an dan As Sunnah- namun hanya diletakkan pada tahapan ibadah ritual saja, yang dibaca tanpa dipahami dan diamalkan secara mendalam.
Kemudian, dari aturan yang manusia buat ini juga, tidak jelas bagaimana pengaturan untuk pergaulan remaja? Apakah hanya bisa di atasi dengan kondom, atau penyuluhan-penyuluhan kesehatan saja? Di satu sisi, yang namanya pacaran malah dianjurkan oleh orang tua dan kebiasaan umum masyarakat, PSK diprasaranai, tontonan-tontonan yang sarat dengan nilai-nilai pornografi-pornoaksi, situs-situs yang begitu bebasnya memberikan akses pada semua umur tuk membuka situs-situs yang tak semestinya dibuka, dan banyaklah yang lainnya.
Padahal, Dia telah mengatur bagaimana seharusnya pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Kemudian, Dia juga perintahkan perempuan untuk menutup auratnya dengan Jilbab dan Kerudung, dan Keduanya untuk menjaga pandangan. (QS. An Nur: 31 dan Al Ahzab: 59)
So, Apakah kita akan menunggu turunnya azab Allah, baru kita akan sadar dengan kedzoliman tangan-tangan kita? Masih belum cukupkah Allah turunkan penyakit HIV/AIDS sebagai teguran untuk siapa saja yang tidak menjaga pergaulannya? Masih belum cukupkah teguran-teguran berupa bencana yang begitu mengejutkan kita, atas kerusakan dunia kita ini?
Sadarilah kawan!
Terlebih bagi generasi muda yang ke depannya menjadi ujung tombak, pemimpin dan penerus perjuangan ini. Akankah dunia yang sejatinya sangat singkat ini –yaitu 2 menit 1 detik- menjadikan kalian senantiasa terlena? Menjadikan kalian lupa akan hakikat hidup yang hakiki untuk apa? Dan ingatkah, bahwa masing-masing kita kan dimintakan pertanggungjawaban olehNya? Apa yang kan kita bawa kelak ketika menghadapNya?
Apakah kekayaan kita? Kecantikan dan ketampanan kita? Kesenangan kita? Pacar kita? Semuanya tiada berguna apapun bagi kita nantinya. Karena yang akan menemani kita nantinya adalah amal kita. Ya, amal kita selama di dunia. Lalu, sudahkah kita mempersiapkannya? Siapa yang dapat menjamin amal yang telah ada dalam diri kita itu telah cukup?
Maka dari itu, Bangkitlah para Remaja/Remaji HarapanQ! Jadikan apa yang Allah janjikan benar-benar terealisasi di tangan kalian. Janji bahwa kalian adalah ummat yang terbaik. Janji bahwa ummat Islam kan kembali memimpin dunia. Dan berita gembira dari Rasulullah, tuk membebaskan kota Roma. Siapa yang akan membebaskannya? Tentu saja kita –saya, kalian dan semuanya- pasti menginginkannya.
Maka, jadilah yang terdepan. Terdepan dalam meraih kemuliaan di hadapanNya. Bukan di hadapan manusia. Dan ingatlah, bahwa segala sesuatu itu dilihat dari proses, bukan dari hasilnya.
Mari, kita berlomba-lomba dalam menuju KeridhoanNya, sobat! Ku tunggu kalian di Garda Terdepan perjuangan ini. Perjuangan tuk meneruskan kembali kehidupan Islam. Menerapkan AturanNya di Muka Bumi Ini!!!
Allahu Akbar!!!

Rabu, 01 Desember 2010

Catatan harianQ (1 desember 2010)

“Hari yang Luar Biasa, tuk Jiwa2 yang Luar Biasa”

Hari ini ku buka mataku,
Ku sangat bersyukur,
Karena Dia masih berikanku kehidupan…
Hingga pagi ini pun, ku buat sebuah keputusan dari beberapa pilihan…

Alhamdulillah…
Pilihan yang ku pilih membawaku kepada nikmat yang Luar Biasa…
Lihat saja,
Bagaimana Dia telah berkali-kali menyelamatkanku dari kecelakaan malam kemarin?

Kemudian, Dia permudahkanku dalam tugas-tugas kuliahku,
Padahal hari ini aku harus mengikuti aksi…
Terus juga, Dia kabulkan banyak pinta yang ku katakana hari ini…
Nikmat Tuhan yang manakah yang Kau dustakan, kawan???

Dan satu mimpi dalam proposal hidupku pun,
Dalam titian tuk pencapaian…
Karena hari ini ku dapati kabar berita,
Besok ku diminta tuk wawancara…

Luar Biasa…sangat Luar Biasa…
Sungguh indah kekuatan cinta ini…
Selangkah saja ku coba mendekatiNya dalam perbaikan diriku,
Seribu langkah Dia berlari mendekatiku…

Ya Allah…
Betapa malunya diriku…
Kadang ku abai, lupa, bahkan terlalu sering membuatMu cemburu…
Namun, Kau senantiasa menemani langkahku…

Bahkan, hingga saat ini,
Saat ku merasa sendiri, tiada berkawan…
Kau senantiasa ada tukku…

Menjadi luapan kesedihanku,
Menjadi penyemangat hidupku,
Bahkan, Kau kirimkan pula padaku,
Sosok sahabat yang senantiasa menguatkan langkahku,
Yang mulai goyah…

Terima kasih Cinta Sejatiku…
Sekarang hari-hariku begitu indah,
Tiada tangis sia-sia, tiada kata-kata yang tak berguna,
Tiada pandangan yang tak terjaga, dan tiada aktivitas lainnya,
Yang tak terpaut denganMu…
Jagalah hati ini, agar senantiasa mengingatMu, ya Illahi Rabbi…

Rinduku,
“Mecha”
At 09.16 malam (dalam ketenangan hati, taqarub ilallah)

Catatan harianQ (1 desember 2010)

“Hari yang Luar Biasa, tuk Jiwa2 yang Luar Biasa”

Hari ini ku buka mataku,
Ku sangat bersyukur,
Karena Dia masih berikanku kehidupan…
Hingga pagi ini pun, ku buat sebuah keputusan dari beberapa pilihan…

Alhamdulillah…
Pilihan yang ku pilih membawaku kepada nikmat yang Luar Biasa…
Lihat saja,
Bagaimana Dia telah berkali-kali menyelamatkanku dari kecelakaan malam kemarin?

Kemudian, Dia permudahkanku dalam tugas-tugas kuliahku,
Padahal hari ini aku harus mengikuti aksi…
Terus juga, Dia kabulkan banyak pinta yang ku katakana hari ini…
Nikmat Tuhan yang manakah yang Kau dustakan, kawan???

Dan satu mimpi dalam proposal hidupku pun,
Dalam titian tuk pencapaian…
Karena hari ini ku dapati kabar berita,
Besok ku diminta tuk wawancara…

Luar Biasa…sangat Luar Biasa…
Sungguh indah kekuatan cinta ini…
Selangkah saja ku coba mendekatiNya dalam perbaikan diriku,
Seribu langkah Dia berlari mendekatiku…

Ya Allah…
Betapa malunya diriku…
Kadang ku abai, lupa, bahkan terlalu sering membuatMu cemburu…
Namun, Kau senantiasa menemani langkahku…

Bahkan, hingga saat ini,
Saat ku merasa sendiri, tiada berkawan…
Kau senantiasa ada tukku…

Menjadi luapan kesedihanku,
Menjadi penyemangat hidupku,
Bahkan, Kau kirimkan pula padaku,
Sosok sahabat yang senantiasa menguatkan langkahku,
Yang mulai goyah…

Terima kasih Cinta Sejatiku…
Sekarang hari-hariku begitu indah,
Tiada tangis sia-sia, tiada kata-kata yang tak berguna,
Tiada pandangan yang tak terjaga, dan tiada aktivitas lainnya,
Yang tak terpaut denganMu…
Jagalah hati ini, agar senantiasa mengingatMu, ya Illahi Rabbi…

Rinduku,
“Mecha”
At 09.16 malam (dalam ketenangan hati, taqarub ilallah)

Catatan HarianQ (30 November 2010)

“Dalam TitianQ MenujuMu”

Mungkin ku bukan dia,
Ataupun bukan juga siapa saja yg begitu luar biasa.
Karena ku hanyalah ku…
Yang mencoba mempelajari setiap perjalanan hidupku…
Mencari sesuatu yang selama ini tak pernah ku ketahui…
Sakiit..ya, bahkan begitu pedih dan memilukan…
Namun, itu tak mematahkan semangatku..
Tak pula mematahkan keinginan dan kesadaranku,
Tuk menjadikan ummat yang terpuruk ini menjadi mulia…

Kadang, begitu berat…
Terlebih saat harus mendengar, melihat dan menerima,
Segala hal yang tak ku inginkan…
Tapi, tak mengapalah…
Karena ku yakin dan percaya,
Dia pasti kan memberikan yang terbaik,
Selama kita memberikan yang terbaik tukNya…

Semakin ku tatap masa depan,
Semakin ku bagikan semua yang ku rasa dengan orang-orang terdekatku,
Ku rasakan energi positif menyeruak,
Masuk ke dalam diri…

Menjadi penguat atas langkah yang mulai rapuh ini,
Banyak yang masih menjadi PR dalam hidupku…
Selama ide kapitalis diemban ummat,
Ku tak akan pernah tinggal diam,
Ku akan senantiasa bergerak dan bergerak…

Itulah…
Mengapa sekarang air mataku rasanya telah begitu kering…
Terkecuali bila keadaan ummatlah yang ku lihat.
Tiada ingin diri ini berdiam diri atas semua problematika ummat…

Mulai detik ini,
Kan ku gunakan sisa hidupku dalam aktivitas dakwah dan
Tujuan-tujuan yang ingin ku capai dalam proposal hidupku…

Dan ku titipkan separuh agamaku, padaNya…
Moga langkahku dimudahkan,
Dan hatiku diluruskan atas segala ujian…

Makasiih ya Rabb…
Kau inspirasi terindah dalam hidupku…

“Mecha”
At 11.35 malam (dalam kesunyian malam)

Catatan HarianQ (30 November 2010)

“Dalam TitianQ MenujuMu”

Mungkin ku bukan dia,
Ataupun bukan juga siapa saja yg begitu luar biasa.
Karena ku hanyalah ku…
Yang mencoba mempelajari setiap perjalanan hidupku…
Mencari sesuatu yang selama ini tak pernah ku ketahui…
Sakiit..ya, bahkan begitu pedih dan memilukan…
Namun, itu tak mematahkan semangatku..
Tak pula mematahkan keinginan dan kesadaranku,
Tuk menjadikan ummat yang terpuruk ini menjadi mulia…

Kadang, begitu berat…
Terlebih saat harus mendengar, melihat dan menerima,
Segala hal yang tak ku inginkan…
Tapi, tak mengapalah…
Karena ku yakin dan percaya,
Dia pasti kan memberikan yang terbaik,
Selama kita memberikan yang terbaik tukNya…

Semakin ku tatap masa depan,
Semakin ku bagikan semua yang ku rasa dengan orang-orang terdekatku,
Ku rasakan energi positif menyeruak,
Masuk ke dalam diri…

Menjadi penguat atas langkah yang mulai rapuh ini,
Banyak yang masih menjadi PR dalam hidupku…
Selama ide kapitalis diemban ummat,
Ku tak akan pernah tinggal diam,
Ku akan senantiasa bergerak dan bergerak…

Itulah…
Mengapa sekarang air mataku rasanya telah begitu kering…
Terkecuali bila keadaan ummatlah yang ku lihat.
Tiada ingin diri ini berdiam diri atas semua problematika ummat…

Mulai detik ini,
Kan ku gunakan sisa hidupku dalam aktivitas dakwah dan
Tujuan-tujuan yang ingin ku capai dalam proposal hidupku…

Dan ku titipkan separuh agamaku, padaNya…
Moga langkahku dimudahkan,
Dan hatiku diluruskan atas segala ujian…

Makasiih ya Rabb…
Kau inspirasi terindah dalam hidupku…

“Mecha”
At 11.35 malam (dalam kesunyian malam)

Waktu adalah “nyawa bagi kita”

Waktu adalah harta termahal yang kita miliki di dunia.Meski begitu,kita begitu lihai menyia-nyiakannya, membunuhnya,meremehkannya.Tanpa disadari, ternyata kita sejatinya sedang membunuh diri-diri kita. Karena "Waktu adalah kehidupan".

Sobat, semua peradaban manusia berusaha menegaskan pentingnya waktu . Para filosof dan ahli hikmah memperingatkan bahaya dari meremehkan dan menyia-nyiakan waktu. Dalam agama islam sendiri, Rasulullah Saw sangat menegaskan bahaya dari menyia-nyiakan waktu dalam sabdanya:

” Dua nikmat yang sering melenakan kebanyakan manusia: Kesehatan dan waktu luang.”

Maksudnya, ada dua nikmat yang dikaruniakan Allah SWT kepada manusia, tetapi mereka tidak memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.Keduanya adalah kesehatan dan waktu. Orang yang berakal tidak akan menghambur-hamburkan atau menyia-nyiakan waktunya. Sebab, dengan begitu sejatinya ia sedang membunuh hidupnya. Seorang ulama besar Imam Hasan Al-Bashri mengatakan, ”Wahai anak adam! Engkau ibarat berjalannya hari.Apabila satu harimu hilang, maka hilang pula sebagian hidupmu.” Orang yang berakal adalah orang yang menggunakan waktunya dengan teratur dan ideal. Ia tidak mengizinkan hal-hal sepele menyibukkan dan menggoda dirinya.

Apabila waktu adalah faktor utama manusia, lalu kenapa kebanyakan waktu manusia hilang tidak bermakna? Sobat, dengan melihat realita kehidupan manusia, kita temukan ternyata ada dua faktor yang sangat berpengaruh pada diri manusia dan mendorong mereka untuk menghambur-hamburkan waktu. Keduanya adalah nilai-nilai diri dan kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua kita dan lingkungan kita.

Keluarga yang menanamkan pada diri anak-anaknya bagaimana menata prioritas, bagaimana cara terbaik berinteraksi dengan waktu, dan keluarga tersebut senatiasa berinteraksi dengan waktu secara teratur, tertata, dan tidak menghambur-hamburkannya,niscaya perasaan menghargai pentingnya waktu akan tumbuh pada diri anak-anak.Mereka cenderung tidak meremehkan dan menyia-nyiakan waktu. Sebaliknya, keluarga yang berinteraksi dengan serampangan dan tidak meperhatikan ’jarum jam’ akan menanamkan pada diri anaknya kecenderungan menyia-nyiakan waktu, bahkan akan membunuh nilai hakiki dari waktu mereka.

Demikian juga apabila anggota keluarga,tetangga, media informasi, atau ringkasnya masyarakat di mana kita tinggal tidak meyakini pentingnya waktu, niscaya akan menumbuhkan orang-orang yang tidak disiplin dalam berinteraksi dengan waktu.
Saya ingin sampaikan dan selalu ingin saya katakan, bahwa hanya orang-orang yang berusaha menghadang pikiran negatif, melawan dan menantangnya, dan berkomitmen untuk belajar serta menerapkan manajemen waktu yang mampu membunuhnya dan menghancurkannya.

Sobat, untuk mengasah semangat kita dan menjadikan kita seorang pemimpin yang baik bagi waktu kita, maka perhatikan hal-hal berikut :
1. Putuskan diri kita untuk menjadi manajer hebat bagi waktu kita, bukan menunda-menunda, mengundur-ngundur, dan membuang-buang waktu.
2. Kabari orang sekeliling kita dengan kehendak kita dan mintalah mereka membantu kita.
3. Visualisasikan di dalam otak kita, gambar diri kita setelah kita mampu mengendalikan waktu dan berinteraksi dengannya secara tepat dan profesional.
4. Buatlah jadwal tugas-tugas diri kita dan jadikanlah hal itu sebagai gaya hidup keseharian kita.
5. Tidurlah lebih awal dan bangunlah lebih awal dari waktu biasanya. Akal batin itu akan lebih cepat sadar di waktu pagi hari.
6. Sebelum memulai sesuatu, siapkan semua yang kita butuhkan untuk mengerjakan langkah tersebut, misalnya komputer, bolpin, penggaris,map, dan sebagainya. Hal ini akan menjauhkan kita dari buyarnya pikiran dan hilangnya waktu untuk mencari dan menyeleksi hal-hal yang hilang dan sepele.
7. Bagilah rencana besar kita menjadi rencana –rencana kecil. Kemudian lakukanlah satu demi satu, sehingga ia benar-benar tuntas.
8. Gunakan strategi sepuluh menit! Bila kita memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kita tergoda untuk menunda dan mengakhiri, maka istirahatlah sebentar, lalu mulailah melakukan pekerjaan tersebut selama 10 menit saja. Apabila kita tergoda lagi, lakukan hal yang sama seperti itu lagi. Maka kita akan dapat menyelesaikan masalah beratnya untuk memulai pekerjaan yang memang berat. Memulai sesuatu yang jauh dan berat memang sangat membosankan.
9. Gunakan kekuatan ”pemograman diri”. Setiap hari tegaskan pada diri kita bahwa kita adalah manajer waktu yang hebat. Pengulangan kata-kata positif tersebut lebih dari satu kali akan membuat akal bawah sadar kita membantu mewujudkan apa yang kita kehendaki.
10. Gunakan rumus 21 hari. Kita berlatih diri membiasakan menata waktu untuk 21 hari ( pemograman diri, strategi 10 hari, dan gunakan daftar prioritas). Gunakan hal itu dengan teratur dan cermat selama 21 hari berturut-turut.

Sobat, berinteraksilah dengan waktu kita secara profesional.Tegaskan pada diri kita, bila kita mampu mengendalikan hidup dan hari-hari emergency kita! Belajarlah dan pintarkan diri kita dengan keterampilan menata waktu dan terapkanlah apa yang kita pelajari.
Waktu adalah harta yang paling berharga yang kita miliki. Modal terbesar yang dapat kita investasikan. Ia adalah hidup kita dan dunia kita. Ia masa kini dan masa depan kita.
Singkatnya sobat, jika kita menyia-nyiakannya maka kita sedang menyia-nyiakan hidup kita, larut dalam mimpi dan harapan kita.
Jika kita ingin berprestasi maka bertindaklah seolah-olah kita memiliki prestasi itu!
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!

( Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H, S.Sos.I, M.Si, Penulis buku Al Quwwah ar ruhiyah Kekuatan

Waktu adalah “nyawa bagi kita”

Waktu adalah harta termahal yang kita miliki di dunia.Meski begitu,kita begitu lihai menyia-nyiakannya, membunuhnya,meremehkannya.Tanpa disadari, ternyata kita sejatinya sedang membunuh diri-diri kita. Karena "Waktu adalah kehidupan".

Sobat, semua peradaban manusia berusaha menegaskan pentingnya waktu . Para filosof dan ahli hikmah memperingatkan bahaya dari meremehkan dan menyia-nyiakan waktu. Dalam agama islam sendiri, Rasulullah Saw sangat menegaskan bahaya dari menyia-nyiakan waktu dalam sabdanya:

” Dua nikmat yang sering melenakan kebanyakan manusia: Kesehatan dan waktu luang.”

Maksudnya, ada dua nikmat yang dikaruniakan Allah SWT kepada manusia, tetapi mereka tidak memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.Keduanya adalah kesehatan dan waktu. Orang yang berakal tidak akan menghambur-hamburkan atau menyia-nyiakan waktunya. Sebab, dengan begitu sejatinya ia sedang membunuh hidupnya. Seorang ulama besar Imam Hasan Al-Bashri mengatakan, ”Wahai anak adam! Engkau ibarat berjalannya hari.Apabila satu harimu hilang, maka hilang pula sebagian hidupmu.” Orang yang berakal adalah orang yang menggunakan waktunya dengan teratur dan ideal. Ia tidak mengizinkan hal-hal sepele menyibukkan dan menggoda dirinya.

Apabila waktu adalah faktor utama manusia, lalu kenapa kebanyakan waktu manusia hilang tidak bermakna? Sobat, dengan melihat realita kehidupan manusia, kita temukan ternyata ada dua faktor yang sangat berpengaruh pada diri manusia dan mendorong mereka untuk menghambur-hamburkan waktu. Keduanya adalah nilai-nilai diri dan kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua kita dan lingkungan kita.

Keluarga yang menanamkan pada diri anak-anaknya bagaimana menata prioritas, bagaimana cara terbaik berinteraksi dengan waktu, dan keluarga tersebut senatiasa berinteraksi dengan waktu secara teratur, tertata, dan tidak menghambur-hamburkannya,niscaya perasaan menghargai pentingnya waktu akan tumbuh pada diri anak-anak.Mereka cenderung tidak meremehkan dan menyia-nyiakan waktu. Sebaliknya, keluarga yang berinteraksi dengan serampangan dan tidak meperhatikan ’jarum jam’ akan menanamkan pada diri anaknya kecenderungan menyia-nyiakan waktu, bahkan akan membunuh nilai hakiki dari waktu mereka.

Demikian juga apabila anggota keluarga,tetangga, media informasi, atau ringkasnya masyarakat di mana kita tinggal tidak meyakini pentingnya waktu, niscaya akan menumbuhkan orang-orang yang tidak disiplin dalam berinteraksi dengan waktu.
Saya ingin sampaikan dan selalu ingin saya katakan, bahwa hanya orang-orang yang berusaha menghadang pikiran negatif, melawan dan menantangnya, dan berkomitmen untuk belajar serta menerapkan manajemen waktu yang mampu membunuhnya dan menghancurkannya.

Sobat, untuk mengasah semangat kita dan menjadikan kita seorang pemimpin yang baik bagi waktu kita, maka perhatikan hal-hal berikut :
1. Putuskan diri kita untuk menjadi manajer hebat bagi waktu kita, bukan menunda-menunda, mengundur-ngundur, dan membuang-buang waktu.
2. Kabari orang sekeliling kita dengan kehendak kita dan mintalah mereka membantu kita.
3. Visualisasikan di dalam otak kita, gambar diri kita setelah kita mampu mengendalikan waktu dan berinteraksi dengannya secara tepat dan profesional.
4. Buatlah jadwal tugas-tugas diri kita dan jadikanlah hal itu sebagai gaya hidup keseharian kita.
5. Tidurlah lebih awal dan bangunlah lebih awal dari waktu biasanya. Akal batin itu akan lebih cepat sadar di waktu pagi hari.
6. Sebelum memulai sesuatu, siapkan semua yang kita butuhkan untuk mengerjakan langkah tersebut, misalnya komputer, bolpin, penggaris,map, dan sebagainya. Hal ini akan menjauhkan kita dari buyarnya pikiran dan hilangnya waktu untuk mencari dan menyeleksi hal-hal yang hilang dan sepele.
7. Bagilah rencana besar kita menjadi rencana –rencana kecil. Kemudian lakukanlah satu demi satu, sehingga ia benar-benar tuntas.
8. Gunakan strategi sepuluh menit! Bila kita memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kita tergoda untuk menunda dan mengakhiri, maka istirahatlah sebentar, lalu mulailah melakukan pekerjaan tersebut selama 10 menit saja. Apabila kita tergoda lagi, lakukan hal yang sama seperti itu lagi. Maka kita akan dapat menyelesaikan masalah beratnya untuk memulai pekerjaan yang memang berat. Memulai sesuatu yang jauh dan berat memang sangat membosankan.
9. Gunakan kekuatan ”pemograman diri”. Setiap hari tegaskan pada diri kita bahwa kita adalah manajer waktu yang hebat. Pengulangan kata-kata positif tersebut lebih dari satu kali akan membuat akal bawah sadar kita membantu mewujudkan apa yang kita kehendaki.
10. Gunakan rumus 21 hari. Kita berlatih diri membiasakan menata waktu untuk 21 hari ( pemograman diri, strategi 10 hari, dan gunakan daftar prioritas). Gunakan hal itu dengan teratur dan cermat selama 21 hari berturut-turut.

Sobat, berinteraksilah dengan waktu kita secara profesional.Tegaskan pada diri kita, bila kita mampu mengendalikan hidup dan hari-hari emergency kita! Belajarlah dan pintarkan diri kita dengan keterampilan menata waktu dan terapkanlah apa yang kita pelajari.
Waktu adalah harta yang paling berharga yang kita miliki. Modal terbesar yang dapat kita investasikan. Ia adalah hidup kita dan dunia kita. Ia masa kini dan masa depan kita.
Singkatnya sobat, jika kita menyia-nyiakannya maka kita sedang menyia-nyiakan hidup kita, larut dalam mimpi dan harapan kita.
Jika kita ingin berprestasi maka bertindaklah seolah-olah kita memiliki prestasi itu!
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!

( Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H, S.Sos.I, M.Si, Penulis buku Al Quwwah ar ruhiyah Kekuatan

Sabtu, 27 November 2010

"Di Tengah Penantianku"

Terpaku dalam kepedihan diri,

Meratapi setiap peristiwa yang telah terukir,

Tiada terasa butir-butir bening membasahi pipi.



Kadang asa berkata tak mampu,

Tak kuasa tuk menjalani semua ini.

Namun, pesan-pesan itu senantiasa menguatkan.



Hari pertama,

Bagai mimpi buruk,

Berharap segera terbangun,

Namun sayang, semua ini nyata.



1, 2, 3, 4, 5…

Mencoba menghitung hari,

Berharap semua berlalu dengan cepat.

Karena tak kan mampu menjalani semua ini,

Tak biasa dengan semua ini.



Hingga,

Sebuah kekuatan menyadarkan.

Secercah cahayaku,

Titipan Sang Illahi,

Permata Hidupku.

Bunda dan Ayah…



Tak kuasa,

Ku tuangkan semua kepiluan hati.

Entahlah,

Apakah masalalu kan terulang kembali,

Ataukah komitmen itu kan terealisasi???



Kadang ketakutan-ketakutan menyelimuti diri,

Namun, ku coba tuk meyakinkan diri,

Dan berdo’a, semoga semua cepat berlalu.

Dan mimpi-mimpi itu kan menjadi nyata.



Bunda,

Terima kasih karena telah kau terima permintaanku,

Permintaan menunggu tuk terakhir kalinya.

Dan ku berharap,

Semua asa ini tiada sia-sia.



Sungguh,

Terlalu lemah dengan semua ini.

Namun,

Apa yang bunda katakana itu,

Menjadi penguatku saat ini.



Ku harus meraih mimpi-mimpiku,

Yang telah ku tulis dalam proposal hidupku.



Biarlah semua kan ku lewati dengan perubahan pada diriku.

Ku memang tidak seperti saat kemarin.

Tapi, ku merasa lebih baik dengan semua ini.



Ku dapat belajar dan senantiasa belajar.

Berusaha menjadi yang terbaik,

Baik tuk diriku sendiri, Dia, TitipanNya dan Semua orang yg ku sayangi.



Ijinkanku tuk membuat pilihan hidupku,

Dan ijinkanku tuk memutuskan.

Ku akan tetap maju,

Menyongsong masa depanku.



Walaupun sakit yang ku bawa saat ini.

Namun, ku yakin,

Suatu saat nanti,

Kebahagiaanlah yang kan ku dapati.



“Di tengah penantianku”

28 november 2010

Mecha

"Teguhkan keyakinan diri dan Fokuslah!"

Tidak masalah berapa banyak impian yang Anda miliki.Masalah muncul jika Anda berusaha mengejar semuanya pada saat bersamaan karena Anda akan kehilangan fokus dan akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. (P.Winarto)



Sobat, kita semua memiliki kemungkinan yang besar untuk mewujudkan cita-cita. Namun kebanyakan kita tidak mempergunakan kemampuan kita sepenuhnya, karena kita sendiri tidak yakin terhadap kemampuan dan potensi diri kita. Jika kita tidak percaya pada diri sendiri, siapa lagi yang dapat kita percayai? Jika kita merasa yakin kepada orang lain di sekitar kita, mengapa kita tidak berupaya untuk merasa yakin pada diri kita sendiri? Ketahuilah sobat, hanya diri kita sendiri yang mampu menciptakan apa yang kita inginkan dalam hidup. Kuncinya, kita harus menghetahui apa yang sebenarnya kita inginkan dan harus yakin pada kemampuan kita untuk meraih segala yang kita inginkan.



Sobat, salah satu cara untuk mendorong tumbuhnya potensi diri adalah mengembangkan visi. Visi adalah gambaran yang jelas tentang posisi yang kita inginkan di masa depan. Agar memiliki visi yang kuat, kita harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa sesungguhnya yang kita inginkan dalam hidup. Gambarkalah dalam pikiran segala impian, hasrat dan cita-cita yang anda inginkan . Langkah itu sangat penting untuk mengkristalkan visi kita. Agar visi yang kita susun lebih baik, luangkanlah waktu sebentar setiap harinya untuk mempergunakan imajinasi kreatif kita.



Sebagai contoh sobat, mahasiswa saya Hendrik Lulusan terbaik fakultas dakwah IAIN Sunan Ampel surabaya tahun 2010 ketika saya minta para mahasiswa yang saya ajar untuk membuat proposal hidupnya serta tuliskan visi dan misi hidup mereka dan tempel di tempat yang sering mereka lihat. Tiap mau berangkat kuliah atau kerja baca dan visualisasikan proposal hidup anda. Hendrik lakukan itu dengan konsisten serta komitmen setiap poin-poin dalam proposal hidupnya terpenuhi dia coret poin itu dan dia kirimkan sms ke saya . Tiga minggu yang lalu saya dapat SMS dari beliau, ” Asslm. Syukur saya panjatkan kepada Allah dan ucapan terima kasih kpd guru motivator saya. Alhamdulillah kemarin saya berhasil membawakan dengan baik dan lancar dalam seminar nasional Program ereksenian NLP di Banjarmasin,kalsel dengan jumlah peserta 1015 orang. Terima kasih ustad akhirnya saya berhasil mencoret salah satu proposal hidup saya, akan cita-cita saya membawakan seminar kpd 1000 orang ternyata Allah kasih 1015 ( Hendrik).” Sobat, saya yakin walaupun masing-masing kita memiliki tujuan yang berbeda, besar atau kecil, kita bisa mewujudkan tujuan itu melalui visualisasi yang benar. Untuk meraih tujuan dan cita-cita, bayangkan dan gambarkanlah visi Anda dalam pikiran, seperti ungkapan Henry Ford, ” Jika Anda berpikir bisa atau tidak bisa, dua-duanya akan menjadi kenyataan.” Kegagalan mewujudkan mimpi-mimpi disebabkan karena tujuan dan cita-cita yang kita inginkan kurang jelas, atau karena kita meragukan kemampuan kita sendiri untuk mewujudkannya. Ciptakan dan perjelas visi Anda, kemudian berjuanglah dengan fokus dan gigih untuk menerjang segala rintangan. Inilah faktor utama yang kita butuhkan agar mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan.



Sobat, berikut ada tiga tips yang membantu kita memiliki keyakinan diri yang kuat: 1. Berpikir besar. Jika kita berpikir kecil, kita kan tetap menjadii orang kecil.Bila kita pergi ke samudera membawa satu ember, kita akan memndapatkan satu ember. Jadi hadapilah kehidupan kita dengan pikiran dan semangat yang besar. Jika kita meminta terlalu sedikit atau meminta sesuat yang tidak benar-benar kita inginkan, sedikit pula yang kita dapatkan. Berpikir besar berarti menyadari keindahan dan kekuatan batin kita. Kekuatan batin harus terus diasah untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang kebesaran dan keagungan Ilahi. 2. Gigih mengatasi rintangan. Sepanjang hidup kita dihadang berbagai rintangan dalam perjalanan meraih tujuan dan cita-cita. Kendati demikian,kita harus bertahan dan menjaga keyakinan terhadap diri sendiri. Segala rintangan dalam perjalanan hanyalah tingkungan, bukan jalan buntu. Kebehasilan sejati bukan berarti kesuksesan tanpa pernah mengalami kegagalan. Keberhasilan sejati diraih jika kita kembali bangkit setiap kali gagal. Setiap kegagalan mengandung benih kesuksesan. Orang yang tak pernah gagal pasti tidak pernah sukses. 3. Kita bisa membuat perbedaan. Seringkali ketika dililit dan dihadapkan berbagai persoalan hidup,kita menjadi tidak berdaya. Kita merasa tak mampu melakukan sesuatu yang dapat membuat perubahan positif. Sobat, tak diragukan lagi, sekelompok kecil orang yang berwawasan dan berkomitmen bisa mengubah dunia. Itu benar-benar terjadi. Kebermaknaan dan kebahagiaan seseorang mencapai puncaknya ketika ia bekerja mengerahkan seluruh potensi yang dimilikinya.



Sebagai penutup dari artikel ini sobat, mari luangkanlah waktu setiap hari untuk melatih imajinasi kreatif anda. Pilih waktu dan tempat yang bebas dari gangguan. Cari tempat yang nyaman untuk melatih daya imajinasi anda. Pergunakan waktu luang tersebut untuk menggambarkan tujuan yang jelas dari pernyataan misi yang telah dibuat ketika Anda mulai melangkah proses ini. Tulislah tujuan-tujuan anda dengan jelas. Kuatkanlah keyakinan bahwa mimpi-mimpi anda itu akan berubah menjadi kenyataan. Asumsikan bahwa anda telah meraih apa yang selama ini anda bayangkan dalam pikiran. Wujudkanlah imajinasi anda dalam kenyataan dengan bertindak dan berprilaku sesuai dengan peran impian anda, yang seakan-akan telah Anda wujudkan. Setelah melakukan semua itu, perhatikanlah bagaimana pikiran dan perilaku Anda berangsur-angsur mengalami perubahan. Never Give Up! Salam Dahsyat dan Luar Biasa!



( Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H, S.Sos.I,M.Si, Penulis buku Al Quwwah ar ruhiyah Kekuatan 

"Jangan salahkan siapapun, Tanyakan pada diri sendiri"

Setiap orang memiliki masalalu,

Ada yang masalalunya begitu kelam,

Namun, tak sedikit pula yang masalalunya sangat baik.



Kadang, saat diri merasa lebih baik,

Tak sedikit diri itu menyepelekan,

Bahkan menjelek-jelekkan pada sosok yang lain,

Yang mungkin dalam keadaan terjebak oleh keadaan.



Tak dapat dipungkiri ataupun disalahkan,

Karena semua bukan hanya kesalahan dari setiap diri saja,

Melainkan lingkungan dan aturan hidup pun mempengaruhi setiap diri.



Dalam diri,

Pastinya ada keinginan tuk berubah lebih baik dari keadaan yang ada.

Tak memandang masalalunya yang baik ataupun yang buruk sekalipun,

Namun, titian dalam menuju perbaikan itu sendiri tak mudah.



Kadang, usaha kita yang begitu sungguh-sungguh,

Tiada terlihat serius oleh orang lain,

Bahkan, kadang dipandang salah dan senantiasa salah.



Namun, janganlah hal itu membuat kau patah semangat.

Jangan pula hal itu membuat kau mengurungkan niatmu tuk berubah.

Karena sejatinya pandangan, adalah pandangan Sang Maha Pencipta,

Bukan pandangan manusia.



Lihatlah,

Betapa indahnya saat masing-masing diri melihat pada proses,

Ya, sebuah proses yang mungkin berbeda-beda,

Antara yang satu dengan yang lain.

Proses yang tiada mudah, karena kan dihadapkan pada begitu banyak ujian dan cobaan.



Dan ketahuilah,

Bahwa Allah tiada pernah memandang setiap diri itu dari hasilnya,

Hasil diri tuk baik dan senantiasa baik,

Melainkan, Allah melihat proses kita tuk menujunya.



Proses yang memang benar menurut hukum Syara,

Dan semata-mata karenaNya.

Maka, janganlah saling menyalahkan siapapun.

Tanyakan pada diri kita sendiri,

Apakah kita telah melalui proses tersebut???



Apakah kita telah sungguh-sungguh menjadi lebih baik?

Ataukah semua perubahan itu dilakukan hanya karena sebuah eksistensi diri?

Renungkanlah, kawan!

Karena sesungguhnya,

Setiap diri kita tiada ada satu pun yang sempurna,

Dan teruntuk sosok yang tak sempurna,

Tiada ada kata tak pantas tuk menjadi lebih baik.



Katakana pada diri,

“AKU PASTI BISA”



Salam Pembebasan dan Sukses !!!

By: :MECHA”

"PadaMu ya Allah..."

PadaMu, ya Allah,

Tempat kami memohon,

AmpunanMu dari segala dosa,

Yang pernah kami perbuat.



Dan hanya padaMu Allah,

Tempat kami berlindung,

Dari siksa api nerakaMu,

Sungguh kamu takkan sanggup.



Godaan selalu datang silih berganti,

Seakan membawa ke arah nafsu dunia,

Bimbinglah serta kuatkanlah iman kami,

Ku mohon padaMu, ya Allah.



PadaMu ya Allah,

Tempat kami memohon,

AmpunanMu dari segala dosa,

Yang pernah kami perbuat.



Godaan selalu datang,

Seakan membawa ke arah nafsu dunia,

Bimbinglah serta kuatkanlah,

Ku mohon padaMu, Ya Allah,

Ku mohon padaMu, Ya Allah,

Ya Allah…

"PadaMu ya Allah..."

PadaMu, ya Allah,

Tempat kami memohon,

AmpunanMu dari segala dosa,

Yang pernah kami perbuat.



Dan hanya padaMu Allah,

Tempat kami berlindung,

Dari siksa api nerakaMu,

Sungguh kamu takkan sanggup.



Godaan selalu datang silih berganti,

Seakan membawa ke arah nafsu dunia,

Bimbinglah serta kuatkanlah iman kami,

Ku mohon padaMu, ya Allah.



PadaMu ya Allah,

Tempat kami memohon,

AmpunanMu dari segala dosa,

Yang pernah kami perbuat.



Godaan selalu datang,

Seakan membawa ke arah nafsu dunia,

Bimbinglah serta kuatkanlah,

Ku mohon padaMu, Ya Allah,

Ku mohon padaMu, Ya Allah,

Ya Allah…

"Kuatkanlah ku ya Allah..."

Oh… Tuhan kuatkan aku,

Untuk lalui jalan hidup ini,

Yang ku inginkan selalu ada dalam ridhoMu,

Berikanlah petunjukMu,

Agar diriku tak tersesat,

Untuk menuju surga yang telah Kau janjikan,

Ampunkan diriku jika,

Selama ini hanyalah berbuat dosa,

Tak sanggup diriku bila,

Di akhir hidupku menanggung siksaMu,

Aku hambamu yang lemah, tak sempurna,

Berlutut sujud dihadapMu.



"Kuatkanlah ku ya Allah..."

Oh… Tuhan kuatkan aku,

Untuk lalui jalan hidup ini,

Yang ku inginkan selalu ada dalam ridhoMu,

Berikanlah petunjukMu,

Agar diriku tak tersesat,

Untuk menuju surga yang telah Kau janjikan,

Ampunkan diriku jika,

Selama ini hanyalah berbuat dosa,

Tak sanggup diriku bila,

Di akhir hidupku menanggung siksaMu,

Aku hambamu yang lemah, tak sempurna,

Berlutut sujud dihadapMu.



"Mereka adalah bagian hidupmu, kawan..."

Lelah…

Tertatih…

Luka…

Sakit…

Derita….



Akankah senantiasa hal itu yg hadir dalam hidup kita?

Seakan keadaan itu telah menjadi mindset atopun dasar berpikir kita tentang kehidupan.

Di tengah keadaan yang sesungguhnya sudah sakit.



Betapa egoisnya,

Bila setiap diri kita berpikir, kita adalah makhluk yang paling bermasalah dan menderita di muka bumi ini.

Padahal, di depan sana,

Lebih tepatnya,

Kehidupan di luar sana,

Justru lebih menyakitkan dan memilukan.

Hendaknya kita menjadikan semua hal itu sebagai pembelajaran tuk hidup kita.

Menjadikan diri kita mensyukuri atas apa yang telah Dia berikan dalam hidup kita yang singkat ini.



Tengoklah,.

Berapa banyak anak-anak yang hidupnya di bawah jembatan,

Pagi ini apakah mereka dapat makan pagi dengan enak?

Apakah mereka dapat bersekolah seperti kita?

Kemudian,

Coba lihat,.

Bagaimana anak-anak yang seharusnya berkumpul,

Bercanda tawa dengan keluarganya,

Merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya,

Justru harus membanting tulang di tengah teriknya panas matahari,

Di tengah-tengah kota.

Tanpa memperdulikan hujan, panas ataupun hal-hal terburuk yang akan menimpa mereka.



Adakah segala hal itu terbersit dalam pikiran kalian?

Adakah mereka menjadi bagian dari permasalahan hidup kalian?

Padahal, Rasulullah, sang tauladan kita berkata:

“Barang siapa yang bangun di pagi hari, kemudian tidak memikirkan keadaan saudara muslimnya yang lain, maka dia tidak termasuk dalam golonganku (Rasulullah)”

Siapa gerangan yang tidak menginginkan syafaat rasulullah nantinya?

Tentunya semua menginginkannya.

Namun, bagaimana syafaat itu hendak kita dapatkan,

Sedangkan Rasul tidak mengakui kita sebagai golongan beliau,

Karena keegoisan dan kesombongan diri kita.



Bukan maksud diri tuk memaki ataupun marah pada kalian,

Justru dengan torehan tulisan ini,

Diri ini mengingatkan diri sendiri dan berbagi kasih pada kalian semua,

Karena dakwah itu adalah wujud kasih sayang kita pada saudara/i kita.



Sungguh indah bukan, hidup dengan penuh kepedulian..?

Menjadikan kita sebagai sosok-sosok yang senantiasa belajar dan terus belajar.

Menjadikan setiap pengalaman hidup sebagai guru dalam proses mencapai kesuksesan hidup kita, yaitu keridhoanNya.



Maka dari itu,

Mulai sekarang,

Mari kita sebarkan energi-energi positif kita tuk orang-orang yang ada di sekitar kita.

Jangan jadikan hidup kalian yang sangat singkat ini menjadi sia-sia,

Sia-sia dalam derai tangis yang tiada berarti,

Sia-sia dalam aktivitas yang tiada ada gunanya tuk yang lain.

Padahal, diri kita ada dan diciptakan,

Agar menjadi bagian tuk yang lain.



Katakan pada dunia, kawan…

Bahwa kita ada tuk ummat.

Menjadi bagian tuk membangunkan ummat dari keterpurukan.

Bukan menjadi bagian dari permasalahan ummat.



Sadarilah, kawan…

Bahwa, mereka memanggilmu, kawan…

Memanggil tuk dibebaskan dari semua derita keadaan dan sistem yang ada saat ini…

Maka, Bergeraklah…



Salam Sukses dan Luar Biasa!!!



Dari Saudarimu yang saat ini sedang berproses dan senantiasa berproses menuju kesuksesan hidup yang hakiki.



“Mecha”

"Doa Kalbu"

dimalam penuh bintang,

di atas sajadah yang kubentang,

sedu sedan sendiri,

mengaduh pada Yang Maha Kuasa.

betapa naif diriku ini,

hidup tanpa ingat pada-Mu,

urat nadi pun tahu aku hampa..



di malam penuh bintang,

di bawah sinar bulan purnama,

kupasrahkan semua keluh kesah,

yang aku rasa sesak dadaku,

menangis pilu saat ku urai dosa-dosaku..

dihadapan-MU ku tiada artinya............



doa kalbu tak bisa aku bendung,

deras bak hujan di gunung sahara,

hatiku yang gersang........

terasa oleh tenteram...



hanya Engkau,

yang tahu siapa aku,

tetapkanlah seperti malam ini,

sucikan diriku selama-lamanya.......



DOA KALBUKU...... 

Selasa, 23 November 2010

"Cintaku Bukan Cinta Biasa"

Awalnya, ku dapati sosok itu di balik kekosongan hatiku,

Mengisi hari-hariku dengan hal-hal yang tak biasa,

Dan berbeda dari yang telah berlalu sekian lama.



Indah nian ku titi langkah dalam sinar tawa dan semangatnya,

Tiada ada kepiluan, luka ataupun kesakitan dalam penjagaannya bersamaku,

Hingga, tiada terasa hitungan waktu,

Berujung pada sebuah keputusan,

Berujung pada sebuah pilihan.



Ku mengerti, tiada ada yang salah dalam pilihan ini,

Tiada ada yang merasa dapat melepaskan semua keterbiasaan ini,

Tuk menuju pada sebuah penantian yang tiada sebentar waktunya.



Percaya dan yakin,

Itulah kunci langkah ini agar senantiasa kokoh,

Siap dalam menjalani hari-hari ke depannya,

Yang penuh dengan ujian yang tiada mudah,

Dan membutuhkan kesabaran yg tiada sedikit,

Namun, suatu saat kesabaran itu akan berujung pada suatu keindahan.



Bersama,

Ku langkahkan kaki dalam titian menuju KeridhoanNya,

Menjaga rasa cinta ini agar senantiasa dalam Cinta KasihNya.



Menanti dan Menjaga dalam Persiapan,

Menapaki dan menjalani tuk menuju ikatan yang halal,

Pada suatu saat nanti,

Saat Kau dan Aku kembali dipertemukan olehNya,

Tuk menyempurnakan separuh agama Kita.



Jagalah Hati, Pandangan dan semuanya,

Agar Ku pun tenang di sini dalam penantianku,

Dan Bantu ku di sini dengan semangatmu dalam Dakwah di jalanNya.



Dalam PenantianKu

Memori 2015-2016

“Mecha”

"Meraih Pelabuhan TerakhirKu"

Awalnya,

Semua berjalan dengan begitu rapi,

Dengan titian-titian langkah menuju mimpi yang begitu indah.



Hingga, suatu ketika diri ini dikejutkan oleh sebuah kata,

“Perpisahan”,

Ya, perpisahan menuju sebuah jalan yang lebih mulia,

Lebih halal dan lebih diridhoiNya.



Perjalanan pun dimulai dengan begitu gigih,

Namun, justru begitu banyak kesakitan, dan pada akhirnya,

Berujung pada pengkhianatan.

Pengkhianatan dari janji yang telah terpatri dan terukir.



Diri ini menerima kabar,

Bahwa Dia akan menjalin ikrar yang begitu suci dengan sosok yang lain,

Diri ini pun dengan ikhlas melepaskannya.



Namun, tiada ada sedikitpun butir-butir air mata jatuh membasahi,

Entah karena telah begitu lelah,

Ataukah telah begitu jenuh diri ini dengan semua kebohongannya,

Tiada ada penghargaan dan pengertian darinya sedikitpun.



Beranjak dari semua kepenatan itu,

Berjalan ntah kemana,

Bagai mayat hidup yang tiada mengenal apa dan siapa pun.



Hingga secercah cahaya menyinari diri ini dari berbagai arah.

Menyadarkan betapa indahnya cahaya itu,

Penuh dengan Cinta dan kasih sayang,

Menjaga diri ini pada sebuah ikatan yang halal.



Kendatipun harus menanti lima tahun,

Semua tiada akan terasa,

Karena diri ini percaya, dia berbeda.

Dia telah memberikan banyak keyakinan dan dukungan pada diri ini.

Melalui proposal hidup pun diri ini patrikan banyak mimpi yang akan diraih bersama.



Percayalah…

“Semua pasti indah pada waktunya”.



My Wish in My Life

22 Nov 2010

Proposal hidupKu yang Terbaru (Insya Allah)...

Ya Allah, inilah proposal hidup saya :



Setelah membaca proposal hidup yang terdahulu, yang pernah saya buat, rasanya ada cambukan yang Luar Biasa dalam hidup ini. Terlebih dengan banyak pengalaman demi pengalaman berharga yang saya lalui, hadapi dan dapatkan.

Seakan kehidupan tiada akan pernah berhenti melaksanakan aktivitas ibadahnya. Maka, begitupun dengan saya. Kendatipun begitu tertatih-tatih dalam merangkai dan merajut mimpi-mimpi di dalam hidup ini, tetapi saya tetap yakin bahwa saya pasti mampu dan bisa. Karena orang-orang yang telah bersama-sama saya, mereka dapat melaju begitu cepat, menjadi sosok-sosok yang luar biasa. Mungkin pada awalnya membuatku tertunduk malu, menitikkan air mata, bahkan tak dapat menatap ke depan lagi. Tapi, justru semua itu akan menjadi kesia-siaan yang berganda. Mengapa? Karena, seperti peribahasa mengatakan, sudah jatuh, tertimpa tangga. Sudah tertinggal, apakah justru ingin keluar dari mimpi-mimpi yang telah dirajut?

Seiring pembelajaran untuk menemukan sebuah jati diri yang kokoh ini pula, tak dapat dielakkan, kadang kelalaian-kelalaian menghampiri diri ini. Dan yang lebih menyakitkan, saat sosok-sosok yang belajar ini dicerminkan sebagai sosok yang jauh dari kecacatan. Itu sebuah tamparan yang lebih menyakitkan. Karena, sejatinya status manusia tetap akan menjadi manusia sampai kapan pun, tak akan pernah berubah menjadi malaikat. Dan yang harusnya dipahami, saat diri kita mengazamkan ingin menjadi baik, maka jadikanlah baik itu menurut Allah, Sang Pencipta kita, bukan menurut manusia.

Perjalanan pun kembali dimulai, masalalu bukanlah menjadikan semua hal yang terlalaikan lantas harus semakin terlalaikan. Terlebih bila mengetahui sosok-sosok di masalalu yang justru telah bergerak meninggalkan kita. Lantas, apakah di sini kita hanya akan berdiam diri saja? Itulah yang membuat saya kembali mengoreksi proposal hidup yang telah saya buat dulu. Mungkin banyak yang kurang realistis dari proposal hidup saya, namun saya dapat merasakan bagaimana sisi positif dari proposal hidup yang saya buat dulu. Ada beberapa target yang telah tercapai, walaupun tertatih-tatih tuk meraihnya.

Pada proposal hidup saya sebelumnya telah saya ceritakan bagaimana perjalanan hidup saya, dan saya juga telah mendeskripsikan bagaimana saya dan kehidupan saya. Sekali lagi, semua bukan untuk direnungi kemudian sudah selesai begitu saja. Tetapi, dari kisah yang telah saya buat dulu, itu menjadi inspirasi buat saya sendiri untuk mengevaluasi apakah saya dapat mewujudkan mimpi-mimpi saya itu ataukah mimpi-mimpi itu hanya sekedar tulisan saja?

Beberapa target yang ingin saya gapai, Alhamdulillah dapat terealisasi. Misalnya, dari usaha yang saya targetkan dapat saya buat, minimal satu usaha, alhamdulillah dapat direalisasikan. Dari sisi keluarga, mungkin ada yang harus dikoreksi, walaupun apa yang ditargetkan telah tercapai. Misalnya dengan bunda tersayang telah mau mengenakan jilbab dan kerudung sesuai yang Allah perintahkan, namun masih belum istiqomah. Dan buat ayahanda tersayang, diskusi tetap ada, bahkan setiap hari. Namun, kelemahan saya kalau sudah bercerita tentang sejarah perjuangan, apalagi kalau sudah ayah berbicara bagaimana islam di Negara lain. Wow, bangga deh saya punya ayah seperti beliau. Ternyata kepandaian itu tak mesti didapatkan di bangku pendidikan. ^-^

Pembinaan buat adik tingkat, alhamdulillah senantiasa terlaksana. Namun, kajian buat rekan-rekan saya tak bisa dilaksanakan secara continue, karena masing-masing memiliki kesibukan yang insya allah dapat dipertanggungjawabkan. Saya doakan saja buat kawan saya yang saat ini sibuk skripsi saja sambil kuliah ataupun yang sibuk skripsi sambil dakwah. Semoga, diberikan kelancaran oleh Allah. Senang dapat menjadi sahabat kalian, kawan.

Insya allah semester depan saya menyusul, apabila apa yang saya targetkan dapat terealisasi. Amin. Walaupun kadang ragu, rapuh, goyah. Tapi, saya yakin, Allah senantiasa bersama dengan HambaNya yang senantiasa Berdo’a dan Berusaha KarenaNya.

Didasari akan warna-warni titian langkah saya, bercampur tamparan demi tamparan semangat, pengalaman dan ketertinggalan saya yang begitu jauh dari rekan-rekan saya. Maka, saya kembali mengazamkan diri saya dalam proposal hidup saya yang baru, dengan kesadaran yang baru dan semangat yang baru.

Bismillahirrahmanirrahim…



Target saya dalam 90 hari, adalah:

ü Karya-karya yang dihasilkan, adalah : 1) Media-media Syiar d’Organisasi FSQ untuk Fakultas Ekonomi T’cinta (baik melalui media tulisan maupun media maya / blog). 2) Membuat minimal 2 buah buku karangan saya sendiri baik dari HaQo maupun dengan tema yg saya targetkan (buku tentang Akuntansi dan tentang Demokrasi). 3) Membuat beberapa Training Internal (terkait Pengembangan Potensi terhadap dunia tulis menulis dan media IT).

ü Keuangan/Finansial/Asset, adalah : 1) Membereskan Administrasi dan Memperbaiki Manajemen Usaha serta Mengembangkan Usaha yang telah berhasil saya dkk buat, sehingga lebih terarah tujuan serta target yg ingin d’capai. Sesuai dengan visi usaha, sebagai salah satu sarana Dakwah. 2) Dapat menjadi pengajar yang Profesional baik untuk Tingkat SD, SLTP, SLTA, maupun Mahasiswa. 3) membuka Usaha Baru d’Rumah. 4) Membuka Perpustakaan Islami buat Taman Bacaan anak-anak SD di dekat rumah.

ü Kesehatan, adalah : Puasa Senin dan Kamis, dan Puasa Sunnah yang lain, serta mengatur pola makan agar sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah.

ü Keluarga, adalah :

* Mengajak Bunda dalam Kajian Rutin (mengaji), Menemani Ayah dalam diskusi hangat tentang Islam hingga pada Akhirnya beliau ikut ataupun setidaknya, sepenuhnya mendukung Perjuangan saya dkk, dan mengadakan Ngaji Qur’an beserta Pemahaman artinya bersama di rumah bersama kedua ortu.
* Menambah buku-buku bacaan yang Islami buat Bunda.
* Saya ingin memberikan 1 buah buku setiap bulannya buat adik saya.

ü Sosial-Kemasyarakatan/Kepedulian, adalah :

* Menjadi Konsultan bagi para Remaja d’Masyarakat.
* Membina minimal 1 Halaqoh.
* Membina minimal 5 Adik tingkat di fakultas.
* Menjadi Konsultan di Dunia Maya sekaligus untuk Pembelajaran.
* Mengisi Training, baik sebagai Trainer maupun sebagai Motivator.

ü Kehidupan Spiritual, adalah : Istiqamah shalat Dhuha, Tahajud, Puasa Senin dan kamis dan Tadarus Al-qur’an serta meningkatkan Hapalan Al Qur’an dan Hadits (Minimal 1 jus, yaitu jus 30).



Target 5 tahun ke depan (2015-2016), adalah :

1. Selesai mengambil pendidikan S2 di UNISKA dengan Jurusan Ilmu Komunikasi atau S2 di UNM dengan Jurusan Akuntansi.

2. Mengisi 5 Halaqoh.

3. Memiliki 3 lapangan usaha (Bookstore, BimBel dan Mini Market) dan memperluas Pemasaran dari Bisnis yang telah ada.

4. Menjadi Dosen di salah satu Perguruan Tinggi dan Pengajar di sebuah Pondok Pesantren di jawa.

5. Menjadi Penulis Buku yang mengelola Komunitas penulisan HaQo dan membuat minimal 3 buku lagi.

6. Menikah (2015-2016).

7. Menjadi Trainer dan Motivator.



Target 10 tahun ke depan (2020-2021), adalah :

1. Memberangkatkan naik haji 1 keluarga.

2. Mendirikan 1 yayasan buat anak-anak yatim, anak jalanan dan orang tua lanjut usia.

3. Mendirikan Sekolah ataupun Lembaga Pendidikan Berbasis Islami dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi.

All About Me (Bagian Perjalanan dari Proposal HidupQ)

Motto Hidup: “Be The Best Not Be Asa,

Do and give the Best Just For Allah.”



Kata Motivasi: “Karena kemenangan Islam adalah Niscaya,

Tetapi ianya bukan hadiah percuma,

Ia yang harus ditebus; dengan berlinang air mata,

Bercucur keringat, bersimbah darah,

Bahkan berpisahnya ruh dengan raga.”



Hobbi: Membaca, Diskusi, Mengaji, Menulis, Jalan-jalan, dll.



Cita-Cita:

-Enterpreneurship Muslim, Trainer and Motivator, Penulis, Qori’ah, Dosen/Pengajar, Konsultan Remaja, dan tujuan Akhir adalah Ibu Rumah Tangga yang akan mempersiapkan Generasi penerus perjuangan Islam. Amin.



Jabatan Sekarang:

-Mahasiswa Fakultas Ekonomi Semester 7

-Anggota Divisi 2 Opini dan Syiar FSQ FE Unlam

-Sekretaris Penulisan “Harakoh el Qolam”

-Jurnalis MMC

-Wakil Pimpinan Laa Tansa Butik and Bookstore

-Staff Pengajar “Private” Profesional Solution

-Anggota Reporter Jurnal Kampus FE Unlam

-Guru Pengajar Mengaji tingkat SD

-Konsultan Remaja “Dunia Maya dan Dunia Nyata”

Membangun Percaya Diri Agar Tidak Minder ”Kekuranganku adalah kelebihanku”

Sobat, beberapa waktu lalu saya di bel keponakanku, ” Om, ndak ada acara dalam dua minggu ke depan, bisa antar kami 1 kelas liburan dan perpisahan kelas di Jatim Park Batu Malang.karena pihak sekolah tidak ada yang mendampingi karena ada raker kepala sekolah dan para guru.Pembina Osis minta ada salah satu wali murid yang mendampingi kami” ”Alhamdulillah, Om lagi kosong”, sahut saya. Kemudian kami mengajukan usul kepada keponakanku Ifah, agar tidak sekedar wisata ramai-ramai tapi ada nuansa sosialnya, khan masih ada waktu 2 minggu sebelum liburan, Kamu kumpulkan dana sosial melalui penjualan Bazar saat raportan dan menggali donatur spontanitas ke wali murid hasilnya diberikan ke panti asuhan dan sekolah luar biasa saat kita wisata. Jadi wisata kita wisata sosial mengunjungi panti asuhan, sekolah luar biasa dan kemudian melakukan outbound di Jatim Park Batu, Malang Jawa timur. Ternyata usul saya diterima oleh anak-anak bahkan ada beberapa wali murid sangat mendukung sekali dan memberikan sumbangan dana yang cukup besar untuk kegiatan tersebut.
Saat kami kunjungan ke Panti Asuhan dan SLB di daerah gedangan Sidoarjo sebelum ke Jatim Park ada peristiwa menarik dan cukup membuka mata hati dan pikiran anak-anak kelas 1-3 SMU Negeri 9 yang rata-rata mereka memiliki orang tua yang berkecukupan dan dimanjakan dengan uang dan kekayaan orang tua mereka. Kedatangan kami disambut dengan penuh ceria dan mereka mengadakan acara sambutan para tamu dengan menampilkan berbagai atraksi diantaranya acara dibuka dengan duet MC yang luar biasa dimana yang satu buta dan yang satunya tuna rungu. Suara mereka begitu wibawa dan kompak padahal mereka mengalami cacat fisik. Kemudian dibuka dengan membaca lantunan ayat suci alqur’an yang dibacakan oleh siswa SLB yang tuna netra, kemudian parade seni drama tari dan puisi yang dilakukan oleh anak-anak SLB ada yang buntung kakinya, tuna netra, tuna rungu, bisu begitu meriah sekali sambutan mereka kepada kami.
Ada penggalan puisi yang membuat anak-anak SMU Negeri 9 meneteskan air mata.

” Diantara kami memang ada yang buta tapi kami tidak ingin buta mata hati kami, Diantara kami memang ada yang buntung tangan dan kaki kami tapi kami tidak ingin buntung mental kami, Diantara kami memang ada yang bisu tapi kami tidak ingin bisu untuk menyuarakan kebenaran, Diantara kami memang ada yang tuli tapi kami tidak ingin tuli terhadap nasehat dan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Kami yakin, dengan kekurangan kami ini bukan berarti Allah ingin membebani kami, bukan berarti Allah tidak sayang pada kami.Tapi yang kami rasakan bahwa Allah sangat menyayangi kami.”

Sobat, bagi anak-anak yang memiliki kekurangan secara fisik sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitarnya, terutama dukungan kedua orang tua untuk menumbuhkan rasa percaya diri, penerimaan dirinya secara utuh dan adaptasi secara normal, dan pengembangan dirinya. Kebanyakan kita menganggap anak-anak tersebut perlu dikasihani, padahal bukan rasa iba yang dibutuhkan oleh anak-anak yang memiliki kekurangan secara fisik, melainkan penerimaan secara utuh terhadap kekurangan yang dimilikinya. Seorang Manager Perusahaan Penanaman Modal Asing di negeri ini, sebut aja namanya Mas Dudi yang mengalami penyakit epilepsi sejak kecil sampai dewasa pun sering kambuh. Ketika ditanya oleh Bunda Neno Warisman pada saat acara bagimu bunda di TVRI , Apa kunci sukses dia? Beliau menjawab dengan tanpa dia sadari keluar air matanya yang begitu deras melewati pipinya, ” Pada saat saya masih anak-anak, setiap kenaikan kelas atau ujian nilai saya tidak lebih dari angka lima bahkan seperti not lagu Do,Re,Mi kedua orang tua saya pun malu punya anak seperti saya. Karena anak-anak yang kena epilepsi akut biasanya mengalami keterbelakangan mental.” cerita Mas Dudi. ”Tapi saya bersyukur Bunda, mempunyai seorang kakek yang rela pensiun dini jadi kepala sekolah untuk mengajari saya dengan penuh kasih sayang. Sejak SD sampai lulus SMU. Usaha keras almarhum kakek menyadarkan kedua orang tua saya untuk tetap memperlakukan anaknya sebagai anak normal. Setiap mau tidur beliau senantiasa mencium kening saya dan membisikkan ke telinga saya, kamu anak hebat, kamu anak sholeh, Kakek yakin Kamu Pasti bisa! ” Lanjut Mas Dudi, Ada satu kalimat yang sampai hari ini masih saya ingat yang sering dikatakan kepada saya, Fokuslah pada kelebihan kamu jangan fokus pada kelemahanmu.”

Sobat, semoga kisah di atas mampu menjadi inspirasi bagi kita untuk tidak menyerah dalam kehidupan ini, dan berusaha sekuat tenaga mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita untuk berusaha setiap hari menorehkan sebuah prestasi yang menjadikan-Nya ridho dan layak mencintai serta menolong kita. Berikut ini ada beberapa tips agar tidak minder :
1. Selalu berpikir positif mengenai diri-sendiri. Upayakan untuk selalu melihat kelebihan, serta kekuatan yang dimiliki. Fokuslah pada kelebihan kita jangan fokus pada kelemahan kita.
2. Yakinlah bahwa diri kita memiliki kelebihan. Kita adalah spesial, kita adalah juara, kita pasti bisa.Allah menciptakan kita masing-masing adalah benar-benar spesial. Meyakini bahwa diri kita lebih hebat dari yang kita duga. Jika kita selalu berpikir tentang kelebihan daripada kekurangan, maka kita akan lebih percaya diri jika berhadapan dengan orang yang juga memiliki kelebihan.
3. Yakin bahwa setiap orang sudah cukup sibuk dengan dirinya masing-masing. Sehingga tidak ada waktu bagi mereka untuk memperhatikan kita secara detail. Maka jangan takut berbuat salah atau gagal, padahal orang lain belum tentu memperhatikan kesalahan atau kegagalan kita tersebut? Yang terpenting adalah belajar dari kesalahan dan kegagalan untuk senantiasa terus bangkit lagi.
4. Perluas wawasan dan pergaulan . Selalu belajar dan mengupdate berbagai informasi dari mana saja agar tidak ketinggalan informasi dan pengetahuan.Perluas juga pergaulan. Sering bergaul dengan orang-orang yang selalu berpikir positif, optimis dan bervalensi tinggi bisa membawa kita lebih percaya diri dan ikut mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
5. Memiliki teladan yang positif yang bisa kita jadikan teladan dari sisi kepercayaan dirinya. Karena upaya memperbaiki diri, dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu pengalaman pribadi dan mencontoh atau mempelajari orang-orang yang sudah sukses dalam bidang apapun yang ingin kita tekuni.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran yang berharga dari penggalan kisah di atas untuk tetap optimis menjalani kehidupan ini.Tidaklah penting di mana kita bertempat tinggal. Karena yang terpenting adalah mengubah hidup kita dengan selalu memperbaiki diri dan berada pada jalan yang benar, yaitu jalan yang sesuai dengan petunjuk dan ajaran-Nya.
Sobat, Allah SWT. Tidak pernah mendzalimi dan berpaling dari kita, sebab kitalah yang berpaling dan mendzalimi diri kita sendiri. Ketaatan yang kita lakukan akan menyelamatkan kehidupan kita baik dunia dan akherat. Sungguh, Allah adalah dzat yang menguasai dan merajai alam.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa! Allahu Akbar !

( Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H, S.Sos.I,M.Si, Penulis buku Al Quwwah ar ruhiyah kekuatan spirit tanpa batas.
Membangun Percaya Diri Agar Tidak Minder

”Kekuranganku adalah kelebihanku”



Sobat, beberapa waktu lalu saya di bel keponakanku, ” Om, ndak ada acara dalam dua minggu ke depan, bisa antar kami 1 kelas liburan dan perpisahan kelas di Jatim Park Batu Malang.karena pihak sekolah tidak ada yang mendampingi karena ada raker kepala sekolah dan para guru.Pembina Osis minta ada salah satu wali murid yang mendampingi kami” ”Alhamdulillah, Om lagi kosong”, sahut saya. Kemudian kami mengajukan usul kepada keponakanku Ifah, agar tidak sekedar wisata ramai-ramai tapi ada nuansa sosialnya, khan masih ada waktu 2 minggu sebelum liburan, Kamu kumpulkan dana sosial melalui penjualan Bazar saat raportan dan menggali donatur spontanitas ke wali murid hasilnya diberikan ke panti asuhan dan sekolah luar biasa saat kita wisata. Jadi wisata kita wisata sosial mengunjungi panti asuhan, sekolah luar biasa dan kemudian melakukan outbound di Jatim Park Batu, Malang Jawa timur. Ternyata usul saya diterima oleh anak-anak bahkan ada beberapa wali murid sangat mendukung sekali dan memberikan sumbangan dana yang cukup besar untuk kegiatan tersebut.

Saat kami kunjungan ke Panti Asuhan dan SLB di daerah gedangan Sidoarjo sebelum ke Jatim Park ada peristiwa menarik dan cukup membuka mata hati dan pikiran anak-anak kelas 1-3 SMU Negeri 9 yang rata-rata mereka memiliki orang tua yang berkecukupan dan dimanjakan dengan uang dan kekayaan orang tua mereka. Kedatangan kami disambut dengan penuh ceria dan mereka mengadakan acara sambutan para tamu dengan menampilkan berbagai atraksi diantaranya acara dibuka dengan duet MC yang luar biasa dimana yang satu buta dan yang satunya tuna rungu. Suara mereka begitu wibawa dan kompak padahal mereka mengalami cacat fisik. Kemudian dibuka dengan membaca lantunan ayat suci alqur’an yang dibacakan oleh siswa SLB yang tuna netra, kemudian parade seni drama tari dan puisi yang dilakukan oleh anak-anak SLB ada yang buntung kakinya, tuna netra, tuna rungu, bisu begitu meriah sekali sambutan mereka kepada kami.

Ada penggalan puisi yang membuat anak-anak SMU Negeri 9 meneteskan air mata.



” Diantara kami memang ada yang buta tapi kami tidak ingin buta mata hati kami, Diantara kami memang ada yang buntung tangan dan kaki kami tapi kami tidak ingin buntung mental kami, Diantara kami memang ada yang bisu tapi kami tidak ingin bisu untuk menyuarakan kebenaran, Diantara kami memang ada yang tuli tapi kami tidak ingin tuli terhadap nasehat dan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Kami yakin, dengan kekurangan kami ini bukan berarti Allah ingin membebani kami, bukan berarti Allah tidak sayang pada kami.Tapi yang kami rasakan bahwa Allah sangat menyayangi kami.”



Sobat, bagi anak-anak yang memiliki kekurangan secara fisik sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitarnya, terutama dukungan kedua orang tua untuk menumbuhkan rasa percaya diri, penerimaan dirinya secara utuh dan adaptasi secara normal, dan pengembangan dirinya. Kebanyakan kita menganggap anak-anak tersebut perlu dikasihani, padahal bukan rasa iba yang dibutuhkan oleh anak-anak yang memiliki kekurangan secara fisik, melainkan penerimaan secara utuh terhadap kekurangan yang dimilikinya. Seorang Manager Perusahaan Penanaman Modal Asing di negeri ini, sebut aja namanya Mas Dudi yang mengalami penyakit epilepsi sejak kecil sampai dewasa pun sering kambuh. Ketika ditanya oleh Bunda Neno Warisman pada saat acara bagimu bunda di TVRI , Apa kunci sukses dia? Beliau menjawab dengan tanpa dia sadari keluar air matanya yang begitu deras melewati pipinya, ” Pada saat saya masih anak-anak, setiap kenaikan kelas atau ujian nilai saya tidak lebih dari angka lima bahkan seperti not lagu Do,Re,Mi kedua orang tua saya pun malu punya anak seperti saya. Karena anak-anak yang kena epilepsi akut biasanya mengalami keterbelakangan mental.” cerita Mas Dudi. ”Tapi saya bersyukur Bunda, mempunyai seorang kakek yang rela pensiun dini jadi kepala sekolah untuk mengajari saya dengan penuh kasih sayang. Sejak SD sampai lulus SMU. Usaha keras almarhum kakek menyadarkan kedua orang tua saya untuk tetap memperlakukan anaknya sebagai anak normal. Setiap mau tidur beliau senantiasa mencium kening saya dan membisikkan ke telinga saya, kamu anak hebat, kamu anak sholeh, Kakek yakin Kamu Pasti bisa! ” Lanjut Mas Dudi, Ada satu kalimat yang sampai hari ini masih saya ingat yang sering dikatakan kepada saya, Fokuslah pada kelebihan kamu jangan fokus pada kelemahanmu.”



Sobat, semoga kisah di atas mampu menjadi inspirasi bagi kita untuk tidak menyerah dalam kehidupan ini, dan berusaha sekuat tenaga mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita untuk berusaha setiap hari menorehkan sebuah prestasi yang menjadikan-Nya ridho dan layak mencintai serta menolong kita. Berikut ini ada beberapa tips agar tidak minder :

1. Selalu berpikir positif mengenai diri-sendiri. Upayakan untuk selalu melihat kelebihan, serta kekuatan yang dimiliki. Fokuslah pada kelebihan kita jangan fokus pada kelemahan kita.
2. Yakinlah bahwa diri kita memiliki kelebihan. Kita adalah spesial, kita adalah juara, kita pasti bisa.Allah menciptakan kita masing-masing adalah benar-benar spesial. Meyakini bahwa diri kita lebih hebat dari yang kita duga. Jika kita selalu berpikir tentang kelebihan daripada kekurangan, maka kita akan lebih percaya diri jika berhadapan dengan orang yang juga memiliki kelebihan.
3. Yakin bahwa setiap orang sudah cukup sibuk dengan dirinya masing-masing. Sehingga tidak ada waktu bagi mereka untuk memperhatikan kita secara detail. Maka jangan takut berbuat salah atau gagal, padahal orang lain belum tentu memperhatikan kesalahan atau kegagalan kita tersebut? Yang terpenting adalah belajar dari kesalahan dan kegagalan untuk senantiasa terus bangkit lagi.
4. Perluas wawasan dan pergaulan . Selalu belajar dan mengupdate berbagai informasi dari mana saja agar tidak ketinggalan informasi dan pengetahuan.Perluas juga pergaulan. Sering bergaul dengan orang-orang yang selalu berpikir positif, optimis dan bervalensi tinggi bisa membawa kita lebih percaya diri dan ikut mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
5. Memiliki teladan yang positif yang bisa kita jadikan teladan dari sisi kepercayaan dirinya. Karena upaya memperbaiki diri, dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu pengalaman pribadi dan mencontoh atau mempelajari orang-orang yang sudah sukses dalam bidang apapun yang ingin kita tekuni.



Semoga kita bisa mengambil pelajaran yang berharga dari penggalan kisah di atas untuk tetap optimis menjalani kehidupan ini.Tidaklah penting di mana kita bertempat tinggal. Karena yang terpenting adalah mengubah hidup kita dengan selalu memperbaiki diri dan berada pada jalan yang benar, yaitu jalan yang sesuai dengan petunjuk dan ajaran-Nya.

Sobat, Allah SWT. Tidak pernah mendzalimi dan berpaling dari kita, sebab kitalah yang berpaling dan mendzalimi diri kita sendiri. Ketaatan yang kita lakukan akan menyelamatkan kehidupan kita baik dunia dan akherat. Sungguh, Allah adalah dzat yang menguasai dan merajai alam.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa! Allahu Akbar !



( Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H, S.Sos.I,M.Si, Penulis buku Al Quwwah ar ruhiyah kekuatan spirit tanpa batas.

Minggu, 31 Oktober 2010

Berbagi Semangat, Berbagi kasih sayang KarenaNya.

berawal dari pagi yang bersedih,

karena hujan yang turun tiada berhenti,

namun, berbeda dengan diri ini,

yang telah beranjak dari keterpurukannya.



bangkit dari tidur yang hanya sejenak,

karena tak layak seorang muslim tidur terlalu lama,

sedang saudaranya yg lain sedang berjuang tuk hidup mereka,

maka, ku azamkan pada diri, "Hari ini harus Jauh lebih Baik dari hari kemarin!!!"



OPtimis, yakin dan percaya...

itulah kunciku pagi ini.

optimis, bahwa ku pasti mampu menjadi sukses dengan dakwah digenggamanku,

yakin, bahwa siapa saja yang menolong agamaNya, maka kan dipermudahNya urusan kita di dunia maupun akhirat,

dan percaya, bahwa semua kelelahan ini pasti kan menjadi Indah pada waktunya nanti.



kawan, jangan kau jadikan hidupmu sia2 karena hal2 yang tak seharusnya kau pikirkan sekarang!

padahal, di depan sana masih banyak hal2 positif yg harus kau rengkuh,

tuk masa depan kau yg cemerlang.



kadang, memang lelah dan menyakitkan dalam menjalani kehidupan ini,

namun, kan menjadi indah dan senantiasa indah,

saat kita mau menggunakan akal dan perasaan kita tunduk pada aturan2Nya.



Bangunlah wahai saudara-saudariku...

janganlah kalian sebagai generasi muda menjadi beban bagi ummat,

membuat permasalahan-permasalahan baru tuk ummat...

sedangkan kalian adalah agen perubah,

yang sejatinya harus memberikan solusi dan memecahkan permasalahan2 ummat.

bukan menjadi masalah buat ummat.



bergeraklah!!!

jgn hanya berdiam diri.

karena bergerak adalah pertanda adanya kehidupan,

sedangkan diam adalah pertanda Kematian!!!



Yakinlah pada janjiNya,

bahwa sesuatu yang terbaik, akan mendapatkan yang terbaik pula.

maka, berikanlah yang terbaik TukNya.

Hidup itu singkat,

dan pilihan ada di tangan kalian!

maka Pilihlah yang terbaik,

bukan yg biasa2 saja...



salam sukses dan perjuangan dari saudarimu!

ku tunggu kalian di garda terdepan perjuangan.

perjuangan yang Mulia!

karena Allah.



_Mecha_
berawal dari pagi yang bersedih,

karena hujan yang turun tiada berhenti,

namun, berbeda dengan diri ini,

yang telah beranjak dari keterpurukannya.



bangkit dari tidur yang hanya sejenak,

karena tak layak seorang muslim tidur terlalu lama,

sedang saudaranya yg lain sedang berjuang tuk hidup mereka,

maka, ku azamkan pada diri, "Hari ini harus Jauh lebih Baik dari hari kemarin!!!"



OPtimis, yakin dan percaya...

itulah kunciku pagi ini.

optimis, bahwa ku pasti mampu menjadi sukses dengan dakwah digenggamanku,

yakin, bahwa siapa saja yang menolong agamaNya, maka kan dipermudahNya urusan kita di dunia maupun akhirat,

dan percaya, bahwa semua kelelahan ini pasti kan menjadi Indah pada waktunya nanti.



kawan, jangan kau jadikan hidupmu sia2 karena hal2 yang tak seharusnya kau pikirkan sekarang!

padahal, di depan sana masih banyak hal2 positif yg harus kau rengkuh,

tuk masa depan kau yg cemerlang.



kadang, memang lelah dan menyakitkan dalam menjalani kehidupan ini,

namun, kan menjadi indah dan senantiasa indah,

saat kita mau menggunakan akal dan perasaan kita tunduk pada aturan2Nya.



Bangunlah wahai saudara-saudariku...

janganlah kalian sebagai generasi muda menjadi beban bagi ummat,

membuat permasalahan-permasalahan baru tuk ummat...

sedangkan kalian adalah agen perubah,

yang sejatinya harus memberikan solusi dan memecahkan permasalahan2 ummat.

bukan menjadi masalah buat ummat.



bergeraklah!!!

jgn hanya berdiam diri.

karena bergerak adalah pertanda adanya kehidupan,

sedangkan diam adalah pertanda Kematian!!!



Yakinlah pada janjiNya,

bahwa sesuatu yang terbaik, akan mendapatkan yang terbaik pula.

maka, berikanlah yang terbaik TukNya.

Hidup itu singkat,

dan pilihan ada di tangan kalian!

maka Pilihlah yang terbaik,

bukan yg biasa2 saja...



salam sukses dan perjuangan dari saudarimu!

ku tunggu kalian di garda terdepan perjuangan.

perjuangan yang Mulia!

karena Allah.



_Mecha_

Sabtu, 30 Oktober 2010

Ta’aruf-Khitbah-Nikah-Walimah

Islam hanya mengajarkan bentuk-bentuk curahan kasih sayang dan cinta itu setelah melalui satu proses sakral yakni pernikahan.

Adapun beberapa tahapan yang perlu dilewati, antara lain :

1. Ta’aruf (Perkenalan)

2. Khitbah (lamaran)

3. Nikah
4. Walimah

Ta’aruf (perkenalan).

Yang penting dari ta’aruf adalah saling mengenal antara kedua belah pihak, saling memberitahu keadaan keluarga masing-masing, saling memberi tahu harapan dan prinsip hidup, saling mengungkapkan apa yang disukai dan tidak disukai, dan seterusnya. Kaidah-kaidah yang perlu dijaga dalam proses ini intinya adalah saling menghormati apa yang disampaikan lawan bicara, mengikuti aturan pergaulan Islami, tak berkhalwat, tak mengumbar pandangan.

Bila belum berani bertatap muka langsung (yang tentunya ditemani oleh mahramnya ^-^), Anda bisa memilih alternatif berikut..

Yaitu dengan mencari tahu kepribadian calon pasangan dengan meminta teman kita ( pria-wanita ) untuk mengorek informasi dari orang-orang terdekatnya.

Informasi apa yang kira-kira perlu kita ketahui ?
Coba Titipkan pertanyaan ringan berikut..

Agama:
“Adakah amalan sunnah yang sudah jadi kebiasaan?”
karena mereka yang mampu merawat amalan sunnah, sudah hampir dipastikan amalan wajibnya tidak terbengkalai.

Akhlak:
“Bagaimana perhatiannya dengan keluarganya?”
karena dia yang sangat perhatian dengan keluarga sudah barang tentu besoknya keluarga akan jadi perhatian utama.
“Apakah emosinya stabil?”
Karena kalau emotionalnya stable, bagus dia sudah mulai masuk area kedewasaan yang matang.
Pancing orangnya dengan membeberkan atau menanyakan salah satu kejelekan orang . Kalo tidak berminat berarti aman.

Pemikiran:
Menyatukan visi itu sangat penting sehingga tau mau dibawa kemana keluarga ini? Atau pendidikan semacam apa yang diberikan kepada anak. Visi bisa ditanyakan langsung, “apa visimu wahai calon teman setiaku?”.
Untuk ngecek apakah ngegombal atau gak, cek melalui teman dengan pertanyaan, “Bahasan apa yang sering diperbincangkan?
Agama? Pendidikan? Hiburan?”.
Kalo pengen yang sama-sama berjuang dalam berdakwah pilih yang mengutamakan bahasan agama. Tambahan, kalo pengen yang cerdas selidiki sekritis apa dia menilai sesuatu.

Sosok calon:
Foto tidak menjamin sama dengan kualitas fisiknya. Baiknya ketemu langsung atau kalo cari aman (dari penyakit hati), lihat dari kejauhan bagaimana sebenarnya fisiknya. Kalo anaknya berjilbab gak mungkin donk minta dibuka gitu, tanya ke temen deketnya apakah ada yang minus? misal ada yang tidak normal atau punya penyakit kulit?.

Pola pengelolaan keuangan:
“Bagaimana model belanjanya? Membeli tanpa pikir panjang? atau Sering ngutang?”

Dalam tahap ini anda dan dia bisa saling mengukur diri apakah cocok satu sama lain atau tidak. Masing-masing pihak masih harus sama-sama membuka options/kemungkinan batal atau jadi. Maka umumnya dilakukan tanpa terlebih dahulu melibatkan orangtua agar tidak menimbulkan kesan ‘harga jadi’ dan tidak ada lagi proses tawar menawar, sehingga jika pun gagal/batal tidak ada konsekuensi apa-apa. Karena jika sudah sampai menemui orangtua berarti secara samar maupun terang-terangan seorang pria sudah menunjukkan niat untuk memperistri si wanita.
Yang perlu di ingat, seringkali pasangan-pasangan itu terjebak dalam aktifitas pacaran yang terbungkus sampul ta’aruf. Apa namanya bukan pacaran kalau ada rutinitas kunjungan yang melegitimasi silaturahmi dengan embel-embel ‘ingin lebih kenal’.
Khitbah (lamaran)

Khitbah adalah jalan pembuka menuju pernikahan. Boleh dibilang, khitbah merupakan jenjang yang memisahkan antara pemberitahuan persetujuan seorang gadis yang sedang dipinang oleh seorang pemuda dan pernikahannya. Keduanya sepakat untuk menikah. Tapi, ini hanya sekadar janji untuk menikah yang tidak mengandung akad nikah.

Batasan Khitbah :
1. Khitbah biasanya, peminangan seorang pria kepada wanita (tentunya kepada wali wanita tersebut). seorang wanita juga bisa meminta kepada pria untuk dinikiahi.

Rasulullah bersabda yang di riwayatkan oleh imam bukhari dan muslim.

Yang artinya: telah datang seorang prempuan kepada Rasulullah yang mana prempuan tersevut meminta kepada nabi untuk menikahinya,sehingga nabi berdiri di sampingnya lama sekali, ketika itu salah satu dari sahabat melihatnya dan beranggapan bahwa beliau tidak berkehendak untuk menikahinya, maka sahabat tersebut berkata:
Nikahkan saya ya Rasullah jikalau kamu tidak ada hajah(berkehendak) untuk menginginkannya,

maka berkata Rasulullah : apakah kamu punya punya sesuatu?
dia berkata tidak!, dan beliau berkata lagi buatlah cicin walaupun dari besi, kemudian sahabat tersebut mencarinya dan tidak mendapatkan nya,

kemudian beliau bersabda : apakah kamu hafal beberapa surat dari alquran ?Dia menjawab iya!surat ini dan ini,maka beliau bersabda : saya nikahkan kamu dengan nya dengan apa yang kamu hafal dari alquran.”

Dari kontek hadist di atas sudah jelas sekali bahwa di perbolehkan bagi perempuan untuk meminta kepada seorang lelaki soleh yang bertaqwa dan berpegang teguh terhadap Dinnya untuk meminangnya, jika lelaki tersebut ingin maka nikahi dan jikalau tidak maka tolaklah, akan tetapi tidak di anjurkan untuk menolaknya secara terang-terangan cukup diam dengan memberikan isyarat, untuk menjaga kehormatan hati prempuan tersebut .

2. Khitbah bukan menghalalkan segalanya
Khitbah (tunangan) bukanlah syarat sahnya nikah ,akad nikah tanpa khitbah tetap sah, akan tetapi khitbah suatu wasilah untuk menuju ke jenjang pernikahan yang di perbolehkan . Mari kita simak syafi’iyah: khitbah adalah suatu yang di sunatkan dan di anjurkan ,dengan dalil fi’iliyah sebagai mana Rasulullah meminang aisyah binti abu bakar ra.
Dalam masa penantian sebelum resmi menikah, seorang lelaki dan perempuan wajib menjaga kehormatan dirinya. Meskipun sudah melakukan khitbah atau pertunangan, tetap saja keduanya belum dihalalkan untuk melakukan sesuatu yang lazim dipraktekkan pasangan suami isteri. Dari sini, tidak dibenarkan bagi kedua tunangan untuk melanggar batas-batas syariat, seperti percampuran dan kencan.

Ketentuan umum terkait aurat, ikhtilath/khalwat tetap menjadi larangan. Untuk menghindari hal-hal sepertiini, solusi terbaik adalah tindakan preventif dari hal-hal yang diharamkan Allah swt, termasuk menjaga jarak dengan calon isteri atau suaminya sedini mungkin. Sebab, hubungan khatib (pelamar) dgn makhtubahnya (perempuan yang dilamar) adalah hubungan yang paling rawan dan berbahaya.

3. Jangan berlama dalam masa khitbah
Meski tidak ada nash khusus tentang batas waktu masa khitbah, tapi dianjurkan menikah dan khitbah tidak terlalu lama. Untuk menghindarkan fitnah dan berbagai potensi terjadinya kerusakan. Sesudah khitbah (permohonan menikah) disetujui, sebaiknya keluarga kedua pihak bermusyawarah mengenai kapan dan bagaimana walimah dilangsungkan.

“Dan sesuatu yang mengantarkan kepada keharaman, haram pula hukumnya”

4. Haram meminang pinangan saudaranya
diriwayatkan oleh al-Bukhari bahwa Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma menuturkan: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang sebagian kalian membeli apa yang dibeli saudaranya, dan tidak boleh pula seseorang meminang atas pinangan saudaranya hingga peminang sebelumnya meninggalkannya atau peminang mengizinkan kepadanya”

Boleh hukumnya mengkhitbah lewat SMS, karena ini termasuk mengkhitbah lewat tulisan (kitabah) yang secara syar’i sama dengan khitbah lewat ucapan. Kaidah fikih menyatakan : al-kitabah ka al-khithab (tulisan itu kedudukannya sama dengan ucapan/lisan).
(Wahbah Az-Zuhaili, Ushul Al-Fiqh Al-Islami, 2/860).
Kaidah itu berarti bahwa suatu pernyataan, akad, perjanjian, dan semisalnya, yang berbentuk tulisan (kitabah) kekuatan hukumnya sama dengan apa yang diucapkan dengan lisan (khithab).

Namun setelah saya coba konsultasi dengan mas’ul, bila SMS ini juga sudah disetujui oleh sang akhwat(wanita), maka haruslah setelah itu sang ikhwan(pria) berkunjung bersama walinya ke orang tua akhwat tersebut. agar khitbahnya menjadi sah.

Yang perlu disadari, khitbah mirip jual beli, dalam masa tawar menawar bisa jadi, bisa juga batal. Pembatalannya harus tetap sopan menurut aturan Islami, tidak menyakiti hati dengan kata-kata yang kasar, tidak membicarakan aib yang sempat diketahui dalam khitbah kepada orang lain. Namun sebagaimana jual beli harus ada prinsip kedua belah pihak ridho.

Khitbah baru bisa berlanjut ke pernikahan jika kedua pihak ridho, jika salah satu membatalkan proses tawar menawar maka pernikahan tak akan jadi. Kalaupun dibatalkan (meski mungkin menyakitkan), harus ada alasan yang kuat untuk salah satu pihak membatalkan rencana nikah yang sudah matang. Sebab Islam melarang ummatnya saling menyakiti tanpa alasan. Jadi jika ada yang ragu (dengan alasan yang benar) sebelum menikah, sebaiknya membatalkan sebelum terlanjur.
Nikah
Tidak ada satu nash pun baik dalam Al-Qur`an maupun As-Sunnah yang menetapkan batasan waktu antara khitbah dan nikah. Baik tempo minimal maupun maksimal. (Yahya Abdurrahman, Risalah Khitbah, hal. 77).
Dengan demikian, boleh saja jarak waktu antara khitbah dan nikah hanya beberapa saat, katakanlah beberapa menit saja. Boleh pula jarak waktunya sampai hitungan bulan atau tahun. Semuanya dibolehkan, selama jarak waktu tersebut disepakati pihak laki-laki dan perempuan. Satu hari bisa jadi sudah deadline bagi pria-wanita yang sudah sedemikian menggebunya hingga khawatir terjerumus kepada dosa zina. Namun jika bisa merasa ‘aman’ dengan menunda beberapa waktu tidak masalah.

Walimah

Wajib mengadakan walimah setelah dhukul(bercampur), berdasarkan perintah Nabi saw. kepada Abdurrahman bin ’Auf r.a. agar menyelenggarakan walimah sebagaimana telah dijelaskan pada hadits berikut. Dari Buraidah bin Hushaib bertutur, ”Tatkala Ali melamar Fathimah r.anha, berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya pada perkawinan harus diadakan walimah.” (Shahih Jami’us Shaghir no:2419 dan al-Fathur Rabbani XVI:205 no:175).

Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam penyelenggaraan walimah :

a. HENDAKNYA walimah dilaksanakan dalam tiga hari, setelah dhukhul (bercampur), karena perbuatan inilah yang dinukil dari Nabi saw. Anas r.a. bertutur, “Nabi saw. menikahi Syafiyah dan menjadikan pemerdekaannya sebagai maharnya dan mengadakan walimah selama tiga hari.” (Sanadnya Shahih: Adabuz Zifaf hal.74, diriwayatkan Abu Ya’la dengan sanad hasan sebagaimana yang disebutkan dalam Fathul Bari, IX:199 dan yang sema’na diriwayatkan Imam Bukhari sebagaimana yang dijelaskan dalam Fathul Bari IX:224 no:1559. Demikian menurut Syaikh al-Albani.

b. Mengundang orang-orang yang shalih baik fakir maupun kaya, karena Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan orang mukmin. Dan Jangan (pula) menyantap makananmu kecuali orang yang bertakwa.” (Hasan: Shahihul Jami’us Shaghir no:7341, ‘Aunul Ma’bud XIII:178 no:4811 dan IV:27 no:2506).

c. Hendaknya mengadakan walimah, dengan memotong seekor kambing atau lebih, bila mampu. Hal ini berdasarkan sabda Nabi saw. yang ditujukan kepada Abdurrahman bin ’Auf r.a., ”Adakanlah walimah meski hanya dengan menyembelih seekor kambing.” (Muttafaqun ’alaih).
Dari Anas r.a. berkata, ”Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. mengadakan walimah untuk pernikahan dengan seorang wanita sebagaimana yang beliau adakan ketika kawin dengan Zainab dimana beliau menyembelih seekor kambing.” (Muttafaqin ’alaih: Muslim II:1049 no:90 dan 1428, dan lafadz ini baginya, Fathul Bari IX:237 no:5171, dan Ibnu Majah I:615 no:1908).

Boleh menyelenggarakan acara walimah dengan hidangan yang mudah didapatkan walaupun tanpa daging berdasarkan hadits Anas.
Dari Anas r.a. berkata, ”Nabi saw. pernah menginap tiga hari di suatu tempat antara Khabir dan Madinah untuk menyelenggarakan perkawinan dengan Shafiyah binti Huyay. Kemudian aku mengundang kaum muslimin untuk menghadiri walimah Beliau. Dan tidak didapatkan dalam walimah tersebut ada roti ada daging, lalu diatasnya diletakkanlah korma kering dan minyak samin. Sehingga hidangan itu menjadi walimah Beliau.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari IX:224 no:1559 dan lafadz ini baginya, Imam Bukhari, Muslim II:1043 no:1365 dan Nasa’i VI:134).

Tidak boleh mengkhususkan undangan hanya untuk orang-orang kaya, tanpa orang-orang miskin, Nabi saw bersabda, ”Seburuk-buruk hidangan ialah hidangan walimah. Dimana orang yang berhak mendatanginya (orang yang berhak mendatanginya: orang miskin) dilarang mengambilnya, sedangkan orang yang enggan mendatanginya (Orang yang enggan mendatanginya: orang kaya (peng..)) diundang (agar memakannya). Dan barangsiapa yang tidak memenuhi undangan, maka sungguh ia bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Muttafaqun ’alaih: Muslim II:1055 no:110/1432, dan diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim juga dari Abu Hurairah secara mauquf padanya bisa dilihat dalam Fathul Bari IX:244 no:5177).

Adapun pernikahan para aktivis dakwah memang selalu unik, banyak kisah dan ibroh yang kita dapatkan.

Hal ini saya kutip dari http://anugerah.hendra.or.id Beliau mengatakan bahwa hal ini selalu banyak diperbincangkan oleh masyarakat awam. Dari mulai hijab dan pemisahan tempat duduk para tamu undangan, nasyid yang disajikan, sampai disembunyikannya pengantin perempuan. Hal-hal seperti itu kadang membikin banyak pertanyaan besar di pandangan masyarakat awam, bahkan ada yang sampai menuduh sebagai Islam Jamaah, Islam fundamentalis, Aliran baru dan lain sebagainya. Sampai akhirnya ada juga Ikhwah yang kreatif dengan menuliskan pesan singkat di Kartu Undangan Walimah untuk mengantisipasi hal ini.

Mungkin di Kartu Undangan Resepsi yang umum sering kita temui tulisan sebagai berikut :

“Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, alangkah baiknya jika tali asih atau cinderamata yang akan diberikan tidak dalam bentuk barang.”

Maka di Kartu Undangan Walimah ala Ikhwan dibuat sedikit perubahan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti berikut :

“Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, Resepsi Pernikahan ini akan dilaksanakan sesuai Adab Islam dengan pemisahan tempat duduk antara tamu pria dan wanita.”

Kesimpulan dari berbagai sumber :

http://www.eramuslim.com

http://nikenike.net/blog/2007/05/27/tips-taaruf/

http://revolusidamai.multiply.com/journal/item/361

http://te-in.facebook.com/topic.php?uid=93820048387&topic=9353&post=43833

http://ikhwan-nul-islam.cybermq.com/post/detail/5941/khitbah-lewat-sms-dan-batas-khitbah

http://alislamu.com/content/view/394/6/

http://anugerah.hendra.or.id/pernak-pernik-nikah/5-anekdot/kartu-undangan-walimah/

http://anugerah.hendra.or.id/pra-nikah/khitbahmeminang/bagaimana-cara-mengkhitbah/

http://www.islam4shared.co.cc/2010/07/taaruf-khitbah-nikah-walimah.html

http://unguberaksi.blogspot.com/

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~