Minggu, 31 Oktober 2010

Berbagi Semangat, Berbagi kasih sayang KarenaNya.

berawal dari pagi yang bersedih,

karena hujan yang turun tiada berhenti,

namun, berbeda dengan diri ini,

yang telah beranjak dari keterpurukannya.



bangkit dari tidur yang hanya sejenak,

karena tak layak seorang muslim tidur terlalu lama,

sedang saudaranya yg lain sedang berjuang tuk hidup mereka,

maka, ku azamkan pada diri, "Hari ini harus Jauh lebih Baik dari hari kemarin!!!"



OPtimis, yakin dan percaya...

itulah kunciku pagi ini.

optimis, bahwa ku pasti mampu menjadi sukses dengan dakwah digenggamanku,

yakin, bahwa siapa saja yang menolong agamaNya, maka kan dipermudahNya urusan kita di dunia maupun akhirat,

dan percaya, bahwa semua kelelahan ini pasti kan menjadi Indah pada waktunya nanti.



kawan, jangan kau jadikan hidupmu sia2 karena hal2 yang tak seharusnya kau pikirkan sekarang!

padahal, di depan sana masih banyak hal2 positif yg harus kau rengkuh,

tuk masa depan kau yg cemerlang.



kadang, memang lelah dan menyakitkan dalam menjalani kehidupan ini,

namun, kan menjadi indah dan senantiasa indah,

saat kita mau menggunakan akal dan perasaan kita tunduk pada aturan2Nya.



Bangunlah wahai saudara-saudariku...

janganlah kalian sebagai generasi muda menjadi beban bagi ummat,

membuat permasalahan-permasalahan baru tuk ummat...

sedangkan kalian adalah agen perubah,

yang sejatinya harus memberikan solusi dan memecahkan permasalahan2 ummat.

bukan menjadi masalah buat ummat.



bergeraklah!!!

jgn hanya berdiam diri.

karena bergerak adalah pertanda adanya kehidupan,

sedangkan diam adalah pertanda Kematian!!!



Yakinlah pada janjiNya,

bahwa sesuatu yang terbaik, akan mendapatkan yang terbaik pula.

maka, berikanlah yang terbaik TukNya.

Hidup itu singkat,

dan pilihan ada di tangan kalian!

maka Pilihlah yang terbaik,

bukan yg biasa2 saja...



salam sukses dan perjuangan dari saudarimu!

ku tunggu kalian di garda terdepan perjuangan.

perjuangan yang Mulia!

karena Allah.



_Mecha_
berawal dari pagi yang bersedih,

karena hujan yang turun tiada berhenti,

namun, berbeda dengan diri ini,

yang telah beranjak dari keterpurukannya.



bangkit dari tidur yang hanya sejenak,

karena tak layak seorang muslim tidur terlalu lama,

sedang saudaranya yg lain sedang berjuang tuk hidup mereka,

maka, ku azamkan pada diri, "Hari ini harus Jauh lebih Baik dari hari kemarin!!!"



OPtimis, yakin dan percaya...

itulah kunciku pagi ini.

optimis, bahwa ku pasti mampu menjadi sukses dengan dakwah digenggamanku,

yakin, bahwa siapa saja yang menolong agamaNya, maka kan dipermudahNya urusan kita di dunia maupun akhirat,

dan percaya, bahwa semua kelelahan ini pasti kan menjadi Indah pada waktunya nanti.



kawan, jangan kau jadikan hidupmu sia2 karena hal2 yang tak seharusnya kau pikirkan sekarang!

padahal, di depan sana masih banyak hal2 positif yg harus kau rengkuh,

tuk masa depan kau yg cemerlang.



kadang, memang lelah dan menyakitkan dalam menjalani kehidupan ini,

namun, kan menjadi indah dan senantiasa indah,

saat kita mau menggunakan akal dan perasaan kita tunduk pada aturan2Nya.



Bangunlah wahai saudara-saudariku...

janganlah kalian sebagai generasi muda menjadi beban bagi ummat,

membuat permasalahan-permasalahan baru tuk ummat...

sedangkan kalian adalah agen perubah,

yang sejatinya harus memberikan solusi dan memecahkan permasalahan2 ummat.

bukan menjadi masalah buat ummat.



bergeraklah!!!

jgn hanya berdiam diri.

karena bergerak adalah pertanda adanya kehidupan,

sedangkan diam adalah pertanda Kematian!!!



Yakinlah pada janjiNya,

bahwa sesuatu yang terbaik, akan mendapatkan yang terbaik pula.

maka, berikanlah yang terbaik TukNya.

Hidup itu singkat,

dan pilihan ada di tangan kalian!

maka Pilihlah yang terbaik,

bukan yg biasa2 saja...



salam sukses dan perjuangan dari saudarimu!

ku tunggu kalian di garda terdepan perjuangan.

perjuangan yang Mulia!

karena Allah.



_Mecha_

Sabtu, 30 Oktober 2010

Ta’aruf-Khitbah-Nikah-Walimah

Islam hanya mengajarkan bentuk-bentuk curahan kasih sayang dan cinta itu setelah melalui satu proses sakral yakni pernikahan.

Adapun beberapa tahapan yang perlu dilewati, antara lain :

1. Ta’aruf (Perkenalan)

2. Khitbah (lamaran)

3. Nikah
4. Walimah

Ta’aruf (perkenalan).

Yang penting dari ta’aruf adalah saling mengenal antara kedua belah pihak, saling memberitahu keadaan keluarga masing-masing, saling memberi tahu harapan dan prinsip hidup, saling mengungkapkan apa yang disukai dan tidak disukai, dan seterusnya. Kaidah-kaidah yang perlu dijaga dalam proses ini intinya adalah saling menghormati apa yang disampaikan lawan bicara, mengikuti aturan pergaulan Islami, tak berkhalwat, tak mengumbar pandangan.

Bila belum berani bertatap muka langsung (yang tentunya ditemani oleh mahramnya ^-^), Anda bisa memilih alternatif berikut..

Yaitu dengan mencari tahu kepribadian calon pasangan dengan meminta teman kita ( pria-wanita ) untuk mengorek informasi dari orang-orang terdekatnya.

Informasi apa yang kira-kira perlu kita ketahui ?
Coba Titipkan pertanyaan ringan berikut..

Agama:
“Adakah amalan sunnah yang sudah jadi kebiasaan?”
karena mereka yang mampu merawat amalan sunnah, sudah hampir dipastikan amalan wajibnya tidak terbengkalai.

Akhlak:
“Bagaimana perhatiannya dengan keluarganya?”
karena dia yang sangat perhatian dengan keluarga sudah barang tentu besoknya keluarga akan jadi perhatian utama.
“Apakah emosinya stabil?”
Karena kalau emotionalnya stable, bagus dia sudah mulai masuk area kedewasaan yang matang.
Pancing orangnya dengan membeberkan atau menanyakan salah satu kejelekan orang . Kalo tidak berminat berarti aman.

Pemikiran:
Menyatukan visi itu sangat penting sehingga tau mau dibawa kemana keluarga ini? Atau pendidikan semacam apa yang diberikan kepada anak. Visi bisa ditanyakan langsung, “apa visimu wahai calon teman setiaku?”.
Untuk ngecek apakah ngegombal atau gak, cek melalui teman dengan pertanyaan, “Bahasan apa yang sering diperbincangkan?
Agama? Pendidikan? Hiburan?”.
Kalo pengen yang sama-sama berjuang dalam berdakwah pilih yang mengutamakan bahasan agama. Tambahan, kalo pengen yang cerdas selidiki sekritis apa dia menilai sesuatu.

Sosok calon:
Foto tidak menjamin sama dengan kualitas fisiknya. Baiknya ketemu langsung atau kalo cari aman (dari penyakit hati), lihat dari kejauhan bagaimana sebenarnya fisiknya. Kalo anaknya berjilbab gak mungkin donk minta dibuka gitu, tanya ke temen deketnya apakah ada yang minus? misal ada yang tidak normal atau punya penyakit kulit?.

Pola pengelolaan keuangan:
“Bagaimana model belanjanya? Membeli tanpa pikir panjang? atau Sering ngutang?”

Dalam tahap ini anda dan dia bisa saling mengukur diri apakah cocok satu sama lain atau tidak. Masing-masing pihak masih harus sama-sama membuka options/kemungkinan batal atau jadi. Maka umumnya dilakukan tanpa terlebih dahulu melibatkan orangtua agar tidak menimbulkan kesan ‘harga jadi’ dan tidak ada lagi proses tawar menawar, sehingga jika pun gagal/batal tidak ada konsekuensi apa-apa. Karena jika sudah sampai menemui orangtua berarti secara samar maupun terang-terangan seorang pria sudah menunjukkan niat untuk memperistri si wanita.
Yang perlu di ingat, seringkali pasangan-pasangan itu terjebak dalam aktifitas pacaran yang terbungkus sampul ta’aruf. Apa namanya bukan pacaran kalau ada rutinitas kunjungan yang melegitimasi silaturahmi dengan embel-embel ‘ingin lebih kenal’.
Khitbah (lamaran)

Khitbah adalah jalan pembuka menuju pernikahan. Boleh dibilang, khitbah merupakan jenjang yang memisahkan antara pemberitahuan persetujuan seorang gadis yang sedang dipinang oleh seorang pemuda dan pernikahannya. Keduanya sepakat untuk menikah. Tapi, ini hanya sekadar janji untuk menikah yang tidak mengandung akad nikah.

Batasan Khitbah :
1. Khitbah biasanya, peminangan seorang pria kepada wanita (tentunya kepada wali wanita tersebut). seorang wanita juga bisa meminta kepada pria untuk dinikiahi.

Rasulullah bersabda yang di riwayatkan oleh imam bukhari dan muslim.

Yang artinya: telah datang seorang prempuan kepada Rasulullah yang mana prempuan tersevut meminta kepada nabi untuk menikahinya,sehingga nabi berdiri di sampingnya lama sekali, ketika itu salah satu dari sahabat melihatnya dan beranggapan bahwa beliau tidak berkehendak untuk menikahinya, maka sahabat tersebut berkata:
Nikahkan saya ya Rasullah jikalau kamu tidak ada hajah(berkehendak) untuk menginginkannya,

maka berkata Rasulullah : apakah kamu punya punya sesuatu?
dia berkata tidak!, dan beliau berkata lagi buatlah cicin walaupun dari besi, kemudian sahabat tersebut mencarinya dan tidak mendapatkan nya,

kemudian beliau bersabda : apakah kamu hafal beberapa surat dari alquran ?Dia menjawab iya!surat ini dan ini,maka beliau bersabda : saya nikahkan kamu dengan nya dengan apa yang kamu hafal dari alquran.”

Dari kontek hadist di atas sudah jelas sekali bahwa di perbolehkan bagi perempuan untuk meminta kepada seorang lelaki soleh yang bertaqwa dan berpegang teguh terhadap Dinnya untuk meminangnya, jika lelaki tersebut ingin maka nikahi dan jikalau tidak maka tolaklah, akan tetapi tidak di anjurkan untuk menolaknya secara terang-terangan cukup diam dengan memberikan isyarat, untuk menjaga kehormatan hati prempuan tersebut .

2. Khitbah bukan menghalalkan segalanya
Khitbah (tunangan) bukanlah syarat sahnya nikah ,akad nikah tanpa khitbah tetap sah, akan tetapi khitbah suatu wasilah untuk menuju ke jenjang pernikahan yang di perbolehkan . Mari kita simak syafi’iyah: khitbah adalah suatu yang di sunatkan dan di anjurkan ,dengan dalil fi’iliyah sebagai mana Rasulullah meminang aisyah binti abu bakar ra.
Dalam masa penantian sebelum resmi menikah, seorang lelaki dan perempuan wajib menjaga kehormatan dirinya. Meskipun sudah melakukan khitbah atau pertunangan, tetap saja keduanya belum dihalalkan untuk melakukan sesuatu yang lazim dipraktekkan pasangan suami isteri. Dari sini, tidak dibenarkan bagi kedua tunangan untuk melanggar batas-batas syariat, seperti percampuran dan kencan.

Ketentuan umum terkait aurat, ikhtilath/khalwat tetap menjadi larangan. Untuk menghindari hal-hal sepertiini, solusi terbaik adalah tindakan preventif dari hal-hal yang diharamkan Allah swt, termasuk menjaga jarak dengan calon isteri atau suaminya sedini mungkin. Sebab, hubungan khatib (pelamar) dgn makhtubahnya (perempuan yang dilamar) adalah hubungan yang paling rawan dan berbahaya.

3. Jangan berlama dalam masa khitbah
Meski tidak ada nash khusus tentang batas waktu masa khitbah, tapi dianjurkan menikah dan khitbah tidak terlalu lama. Untuk menghindarkan fitnah dan berbagai potensi terjadinya kerusakan. Sesudah khitbah (permohonan menikah) disetujui, sebaiknya keluarga kedua pihak bermusyawarah mengenai kapan dan bagaimana walimah dilangsungkan.

“Dan sesuatu yang mengantarkan kepada keharaman, haram pula hukumnya”

4. Haram meminang pinangan saudaranya
diriwayatkan oleh al-Bukhari bahwa Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma menuturkan: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang sebagian kalian membeli apa yang dibeli saudaranya, dan tidak boleh pula seseorang meminang atas pinangan saudaranya hingga peminang sebelumnya meninggalkannya atau peminang mengizinkan kepadanya”

Boleh hukumnya mengkhitbah lewat SMS, karena ini termasuk mengkhitbah lewat tulisan (kitabah) yang secara syar’i sama dengan khitbah lewat ucapan. Kaidah fikih menyatakan : al-kitabah ka al-khithab (tulisan itu kedudukannya sama dengan ucapan/lisan).
(Wahbah Az-Zuhaili, Ushul Al-Fiqh Al-Islami, 2/860).
Kaidah itu berarti bahwa suatu pernyataan, akad, perjanjian, dan semisalnya, yang berbentuk tulisan (kitabah) kekuatan hukumnya sama dengan apa yang diucapkan dengan lisan (khithab).

Namun setelah saya coba konsultasi dengan mas’ul, bila SMS ini juga sudah disetujui oleh sang akhwat(wanita), maka haruslah setelah itu sang ikhwan(pria) berkunjung bersama walinya ke orang tua akhwat tersebut. agar khitbahnya menjadi sah.

Yang perlu disadari, khitbah mirip jual beli, dalam masa tawar menawar bisa jadi, bisa juga batal. Pembatalannya harus tetap sopan menurut aturan Islami, tidak menyakiti hati dengan kata-kata yang kasar, tidak membicarakan aib yang sempat diketahui dalam khitbah kepada orang lain. Namun sebagaimana jual beli harus ada prinsip kedua belah pihak ridho.

Khitbah baru bisa berlanjut ke pernikahan jika kedua pihak ridho, jika salah satu membatalkan proses tawar menawar maka pernikahan tak akan jadi. Kalaupun dibatalkan (meski mungkin menyakitkan), harus ada alasan yang kuat untuk salah satu pihak membatalkan rencana nikah yang sudah matang. Sebab Islam melarang ummatnya saling menyakiti tanpa alasan. Jadi jika ada yang ragu (dengan alasan yang benar) sebelum menikah, sebaiknya membatalkan sebelum terlanjur.
Nikah
Tidak ada satu nash pun baik dalam Al-Qur`an maupun As-Sunnah yang menetapkan batasan waktu antara khitbah dan nikah. Baik tempo minimal maupun maksimal. (Yahya Abdurrahman, Risalah Khitbah, hal. 77).
Dengan demikian, boleh saja jarak waktu antara khitbah dan nikah hanya beberapa saat, katakanlah beberapa menit saja. Boleh pula jarak waktunya sampai hitungan bulan atau tahun. Semuanya dibolehkan, selama jarak waktu tersebut disepakati pihak laki-laki dan perempuan. Satu hari bisa jadi sudah deadline bagi pria-wanita yang sudah sedemikian menggebunya hingga khawatir terjerumus kepada dosa zina. Namun jika bisa merasa ‘aman’ dengan menunda beberapa waktu tidak masalah.

Walimah

Wajib mengadakan walimah setelah dhukul(bercampur), berdasarkan perintah Nabi saw. kepada Abdurrahman bin ’Auf r.a. agar menyelenggarakan walimah sebagaimana telah dijelaskan pada hadits berikut. Dari Buraidah bin Hushaib bertutur, ”Tatkala Ali melamar Fathimah r.anha, berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya pada perkawinan harus diadakan walimah.” (Shahih Jami’us Shaghir no:2419 dan al-Fathur Rabbani XVI:205 no:175).

Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam penyelenggaraan walimah :

a. HENDAKNYA walimah dilaksanakan dalam tiga hari, setelah dhukhul (bercampur), karena perbuatan inilah yang dinukil dari Nabi saw. Anas r.a. bertutur, “Nabi saw. menikahi Syafiyah dan menjadikan pemerdekaannya sebagai maharnya dan mengadakan walimah selama tiga hari.” (Sanadnya Shahih: Adabuz Zifaf hal.74, diriwayatkan Abu Ya’la dengan sanad hasan sebagaimana yang disebutkan dalam Fathul Bari, IX:199 dan yang sema’na diriwayatkan Imam Bukhari sebagaimana yang dijelaskan dalam Fathul Bari IX:224 no:1559. Demikian menurut Syaikh al-Albani.

b. Mengundang orang-orang yang shalih baik fakir maupun kaya, karena Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan orang mukmin. Dan Jangan (pula) menyantap makananmu kecuali orang yang bertakwa.” (Hasan: Shahihul Jami’us Shaghir no:7341, ‘Aunul Ma’bud XIII:178 no:4811 dan IV:27 no:2506).

c. Hendaknya mengadakan walimah, dengan memotong seekor kambing atau lebih, bila mampu. Hal ini berdasarkan sabda Nabi saw. yang ditujukan kepada Abdurrahman bin ’Auf r.a., ”Adakanlah walimah meski hanya dengan menyembelih seekor kambing.” (Muttafaqun ’alaih).
Dari Anas r.a. berkata, ”Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. mengadakan walimah untuk pernikahan dengan seorang wanita sebagaimana yang beliau adakan ketika kawin dengan Zainab dimana beliau menyembelih seekor kambing.” (Muttafaqin ’alaih: Muslim II:1049 no:90 dan 1428, dan lafadz ini baginya, Fathul Bari IX:237 no:5171, dan Ibnu Majah I:615 no:1908).

Boleh menyelenggarakan acara walimah dengan hidangan yang mudah didapatkan walaupun tanpa daging berdasarkan hadits Anas.
Dari Anas r.a. berkata, ”Nabi saw. pernah menginap tiga hari di suatu tempat antara Khabir dan Madinah untuk menyelenggarakan perkawinan dengan Shafiyah binti Huyay. Kemudian aku mengundang kaum muslimin untuk menghadiri walimah Beliau. Dan tidak didapatkan dalam walimah tersebut ada roti ada daging, lalu diatasnya diletakkanlah korma kering dan minyak samin. Sehingga hidangan itu menjadi walimah Beliau.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari IX:224 no:1559 dan lafadz ini baginya, Imam Bukhari, Muslim II:1043 no:1365 dan Nasa’i VI:134).

Tidak boleh mengkhususkan undangan hanya untuk orang-orang kaya, tanpa orang-orang miskin, Nabi saw bersabda, ”Seburuk-buruk hidangan ialah hidangan walimah. Dimana orang yang berhak mendatanginya (orang yang berhak mendatanginya: orang miskin) dilarang mengambilnya, sedangkan orang yang enggan mendatanginya (Orang yang enggan mendatanginya: orang kaya (peng..)) diundang (agar memakannya). Dan barangsiapa yang tidak memenuhi undangan, maka sungguh ia bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Muttafaqun ’alaih: Muslim II:1055 no:110/1432, dan diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim juga dari Abu Hurairah secara mauquf padanya bisa dilihat dalam Fathul Bari IX:244 no:5177).

Adapun pernikahan para aktivis dakwah memang selalu unik, banyak kisah dan ibroh yang kita dapatkan.

Hal ini saya kutip dari http://anugerah.hendra.or.id Beliau mengatakan bahwa hal ini selalu banyak diperbincangkan oleh masyarakat awam. Dari mulai hijab dan pemisahan tempat duduk para tamu undangan, nasyid yang disajikan, sampai disembunyikannya pengantin perempuan. Hal-hal seperti itu kadang membikin banyak pertanyaan besar di pandangan masyarakat awam, bahkan ada yang sampai menuduh sebagai Islam Jamaah, Islam fundamentalis, Aliran baru dan lain sebagainya. Sampai akhirnya ada juga Ikhwah yang kreatif dengan menuliskan pesan singkat di Kartu Undangan Walimah untuk mengantisipasi hal ini.

Mungkin di Kartu Undangan Resepsi yang umum sering kita temui tulisan sebagai berikut :

“Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, alangkah baiknya jika tali asih atau cinderamata yang akan diberikan tidak dalam bentuk barang.”

Maka di Kartu Undangan Walimah ala Ikhwan dibuat sedikit perubahan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti berikut :

“Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, Resepsi Pernikahan ini akan dilaksanakan sesuai Adab Islam dengan pemisahan tempat duduk antara tamu pria dan wanita.”

Kesimpulan dari berbagai sumber :

http://www.eramuslim.com

http://nikenike.net/blog/2007/05/27/tips-taaruf/

http://revolusidamai.multiply.com/journal/item/361

http://te-in.facebook.com/topic.php?uid=93820048387&topic=9353&post=43833

http://ikhwan-nul-islam.cybermq.com/post/detail/5941/khitbah-lewat-sms-dan-batas-khitbah

http://alislamu.com/content/view/394/6/

http://anugerah.hendra.or.id/pernak-pernik-nikah/5-anekdot/kartu-undangan-walimah/

http://anugerah.hendra.or.id/pra-nikah/khitbahmeminang/bagaimana-cara-mengkhitbah/

http://www.islam4shared.co.cc/2010/07/taaruf-khitbah-nikah-walimah.html

http://unguberaksi.blogspot.com/

“Kunci TerakhirKu”

Bayang kelam yang senantiasa menyelimuti Hariku,
Tanpa sinar, cahaya dan warna yang indah,
Yang dahulu kian mengiringi langkahku…

Mungkin hanya sang putri keong yang merasakan semua kekosongan ini,
Tanpa sebuah tepukan semangat lagi dari sang pangeran kodok…

Tak ingin mendurhakai ketetapan dan JanjiNya,
Namun, semua tak semudah membalikkan telapak tangan,
Kala menarik diri dari kenyataan ini,
Bak keluar dari tusukan duri-duri yang menusuk kulit,
Hingga daging-daging kulit pun terkoyak olehnya…

Hidup memanglah sebuah pilihan,
Tatkala pilihan itu dapat dengan tepat dipilih,
Namun, saat pilihan itu dihadapkan pada naluri,
Dimanakah tempat pilihan itu?
Saat naluri dihadapkan pula pada kondisi yang memojokkan,
Berkorban…
Itulah kunci dari akhir semua ini,
Pergi, menjauh, dan meninggalkan,
Demi seutas kebahagiaan yang sejati…

Kendati merelakan sebuah mimpi,
Mimpi yang terbentangi dinding-dinding kokoh nan membatu,
Dimana hanya ada dua peluang,
Dapat ditembus ataukah senantiasa kokoh…???

Maaf tuk asa yang sempat singgah,
Singgah dalam waktu yang singkat,
Namun, mematrikan banyak kesejukkan,
Memberikan semangat baru, yang sekarang redup kembali…

Mungkin pilihan inilah yang terbaik dibandingkan pilihan-pilihan yang lain,
Melepaskan dengan ikhlas dan penuh keyakinan,
Bahwa sesuatu yang baik, pasti akan menemukan yang baik pula,
Dan di kala sesuatu yang berbeda yang diterima,
Itu pulalah yang terbaik, terbaik dariNya…
Sang Pencipta kita yang hakiki,
Yang mengetahui apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan…

Biarlah bulir-bulir air mata nan halus ini,
Menjadi saksi bisu penantianku,
Dan menjadi penghapus harap pada suatu yang belum halal,
Hingga bulir-bulir ini menemukan tepian yang sehakikinya tuk bersinggah,
Tetaplah bercahaya BintangQ…
Allah senantiasa Bersama Kita…

Banjarmasin, 29 Oktober 2010

20% pertahananKu.

Last Message

jangan biarkan air matamu mengalir karena kesedihan penantian, jangan biarkan semuanya mengganggu hidupmu, dan ane ga pengen denger lagi ente sedih........

“MentariKu”

Kalau Memang Mentari Kan senantiasa Bersinar,
Tanpa bantuan Bulan dan Bintang,
Bersinarlah…
Namun, sadarilah…
Bahwa Mentari takkan mampu bersinar sendiri,
Karena ketika malam hari,
Pastinya kan gelap gulita,
Maka, terimalah bulan dan bintang sebagai sobatmu,
Karena mereka kan menemani dan menggantikanmu,
Kala kau ingin beristirahat sejenak…
Begitu pun dengan MentariKu,
Mungkin Kau mampu tuk senantiasa bercahaya,
Namun, sadarilah…
Suatu saat kau kan merasakan,
Bahwa kau pasti kan membutuhkan bintang dan bulan,
Tuk mengiringi perjalanan cahayamu…
Maka, belajarlah tuk menjadi yg Terbaik..
Dengan menerima orang lain sebagai bagian perjalanan hidupmu…
Karena Kau tak hidup sendiri…^^

For MentariKu…My Brother…
Nan jauh di sana…
Miss u…

Kamis, 28 Oktober 2010

Kebenaran itu Pahit, namun harus disampaikan!

Setiap orang itu pastinya merasakan bukan, bagaimana ketika menyampaikan sebuah kebohongan? Kendati sedikit banyak merasakan ketenangan, namun pada akhirnya kegelisahan kan menyertainya.

Kendatipun banyak yang merasakan hal itu, namun banyak pula yang merasakan kenyamanan dengan kebohongan itu. Misalkan saja, bagaimana keadaan diri yang kadang menutup diri dari perintah-perintahNya yang sejatinya kita mengetahuinya. Berusaha menghalalkan hukum-hukumnya dengan legalitas keinginannya. Membuat sesuatu yang tak diperbolehkanNya menjadi berlabelkan halal –dalam artian muncul embel-embel syariah tuk penghalalannya- walaupun pada akhirnya berkesan memaksakan.

Lain kondisinya dengan orang-orang yang menjadikan kebenaran sebagai pondasi aktivitasnya. Begitu banyak ujian yang dihadapi oleh orang-orang yang mengemban visi ini. Mulai dari dicemooh, dijauhi, diasingkan bahkan harus rela melepaskan segala hal yang berharga dalam hidupnya –termasuk orang-orang yang disayangi- ketika itu bertentangan dengan kebenaran.

Dalam hidup orang-orang yang mengemban visi ini senantiasa tertancap tujuan yang jelas, yaitu suatu Tahta Kemuliaan di hadapanNya. Hingga, ketika kebenaran itu tak tersampaikan, ataupun dia lari dari kebenaran itu, dia akan merasa dia adalah orang yang paling sia-sia.

***

Pada hakikatnya, kebenaran itu adalah suatu hal yang diharapkan semua orang. Karena sejatinya manusia tak ingin dibohongi ataupun dikhianati. Namun, fenomena orang-orang yang mau tuk melaksanakan amanah ini sangatlah sedikit. Karena, kadang kebenaran itu akan menjadi mata pisau yang akan mencincang dirinya sendiri, ketika dia melaksanakannya dengan setengah hati atau bahkan dapat saja menjadi boomerang dalam kehidupan seseorang ketika dia melaksanakan kebenaran karena suatu manfaat saja.

Sobat, Terimalah kebenaran itu dan sampaikanlah kebenaran itu, kendatipun itu pahit dan menyakitkan. Karena, ketika kebenaran itu ditutupi dengan kebohongan, kan didapati segala sesuatu yang tak baik kan menimpa kita semua. Karena sejatinya tujuan manusia diciptakan olehNya adalah untuk menyampaikan kebenaran dan nasihat-nasihat yang penuh dengan hikmah sebagai bentuk Idrok silabillah di jalanNya. KeridhoanNya lah yang kita harapkan, bukan eksistensi dunia yang semu.

***

Banyak Surah dan hadits yang mengharuskan kita tuk menyampaikan kebenaran. Dan ketika kebenaran itu disampaikan dengan tingkat risiko yang tidak kecil, maka kita telah mengaplikasikan secara nyata keimanan kita dalam hidup kita.

Senantiasa hiasi hidup dengan kebenaran dan kejujuran. Jangan kau jadikan hidupmu sia-sia hanya karena menukar visi hidup yang mulia dengan gemerlap kesenangan dunia yang semu.



Salam Kebenaran tuk Kejayaan Islam



By: Mecha

PEMUDA KINI DAN NANTI

Dengan berat hati harus diakui, kemerosotan masyarakat saat ini paling kentara ditandai dengan kemerosotan mentalitas pemuda-pemudinya. Kita bisa lihat pelaku seks bebas adalah pemuda, pemadat adalah pemuda, pelaku tawuran adalah pemuda, suporter-suporter anarkis adalah pemuda, dan kebanyakan gelandangan adalah pemuda. Simpelnya, hancurnya masyarakat kita digawangi oleh kehancuran para pemudanya. Kebanyakan Pemuda saat ini sudah kehilangan segala-galanya; baik Identitas, Kapasitas, Integritas, maupun Kapabilitas. Alih-alih menjadi Bagian dari solusi malah ternyata menjadi bagian dari masalah!.



Bicara pemuda tentu tidak terlepas dari bicara tentang mahasiswa. Harus diakui bahwa mahasiswa berada pada puncak piramida kepemudaan. Hal ini wajar mengingat mahasiswa memiliki intelektualitas diatas rata-rata.





Melihat kondisi kemahasiswaan saat ini, mungkin tidak ada istilah yang paling relevan kecuali istiah “Mati Suri”. Sekarang ini, sangat jarang sekali ada mahasiswa yang kritis, serta memiliki kepekaan terhadap konstelasi politik, sosial dan ekonomi. Yang ada adalah mahasiwa yang opportunis, materialistis, dan hedonis.



Sebenarnya ada segelintir kalangan yang masih memiliki semangat pergerakan. Mereka ini yang disebut sebagai aktivis. Namun, sekali lagi kita harus mengurut dada melihat tingkah pola gerakan mahasiswa saat ini yang sudah bergeser jauh menjadi gerakan yang opportunis bahkan anarkis. Aktivis mahasiswa lebih suka duduk manis dalam acara talk show dan dagelan politik di Televisi, daripada melakukan diskusi dalam rangka mencari solusi. Disisi lain publik dipertontonkan oleh aksi-aksi anarkis khas mahasiswa semacam bakar ban, blokir jalan, lempar batu, tawuran, serta bentrok dengan polisi.



Sesungguhnya ada sebuah pertanyaan besar bagi mahassiswa, pertanyaan yang sesungguhnya ada dalam benak seluruh rakyat, “Apa yang sebenarnya mahasiswa bisa lakukan saat ini?”. pertanyaan yang harus bisa dijawab oleh seorang mahasiswa.



Dalam konteks ini mahasiswa membutuhkan apa yang disebut dengan IDEOLOGI. Inilah yang akan kemudian menjadi bara penggelora perjuangan mahasiswa. An Nabhaniy dalam bukunya "at takaatul al hizbiy" menegaskan bahwa ideologi merupakan perkara mutlak untuk membangkitkan masyarakat. Artinya, ketika mahasiswa menginginkan sebuah perubahan fundamental bagi dirinya, masyarakatnya dan negerinya, maka mahasiswa harus mengadopsi satu ideologi, memahaminya dan memahamkanya kepada masyarakat. Karena hanya ideologi yang akan membangkitkan mahasiswa, membangkitkan masyarakat sekaligus menciptakan perubahan fundamental. Artinya pula, mahasiswa harus menjadi garda terdepan golongan masyarakat yang memiliki pemahaman ideologi.



Dewasa ini terdapat 3 ideologi besar dunia yang siap merubah masyarakat; Kapitalisme, Sosialisme, dan Islam. Mahasiswa dituntut cerdas dalam memilih salah satu ideologi tersebut. Dalam konteks sekarang Kapitalisme masih memegang kendali dunia dengan intervensi dan hegemoni Amerika atas negara lain. Sementara Sosialisme sudah hancur seiring dengan runtuhnya ekskalasi politik Uni Sovyet yang berujung pada terpecahnya negara tersebut menjadi beberapa negara. Dan yang terakhir idiologi islam. Sampai sejauh ini, setelah keruntuhan daulah khilafah ustmaniyah, Ideologi Islam sudah tidak lagi diemban dan diterapkan. saat ini Islam hanya tersisa sebagai ajaran agama ritual belaka.



Maka sudah selayaknyalah mahasiswa mulsim mengemban ideologi islam serta meng-kristalisasi-kannya dalam kehidupan. Kristalisasi ideologi Islam tidak dapat dilakukan dengan cara instan, dan melalui cara-cara pemaksaan. Kristalisasi ideologi Islam hanya bisa dilakukan melalui proses pembinaan (tatsqif) yang dilakukan melalui kajian-kajian intensif. Dalam kajian yang intensif inilah mahasiswa diperlihatkan berbagai macam realitas sosial, termasuk berbagai macam permasalahan kehidupan kemudian menjadikan Syariat Islam sebagai pisau analisis mereka. Hanya dengan pola semacam inilah, daya kritis mahasiswa akan terasah hingga mendorong kemampuan intelektualnya. Sehingga, mahasiswa akan memiliki “kekuatan berpikir” bukan “berpikir kekuatan”.



Terakhir, saya Teringat pesan Hasan Al Banna, saat ini seluruh aset kebangkitan telah habis, kecuali satu. Pemuda. Mengapa pemuda? Karena pemudalah yang memiliki peran paling strategis untuk membangkitkan masyarakat. Maka, yakinkan diri, kembangkan potensi, dan pahatkan dalam hati, “Karena Aku pemuda, maka kan aku ubah dunia”. []





Allahu A'lam



==



Fahrur Ar-Rozy



Mahasiswa FISIP UNPAD



revolusisystem@yahoo.co.id

Rabu, 27 Oktober 2010

karena Dakwah adalah Cinta

Memang seperti itu dakwah...Dakwah adalah cinta...Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu...Sampai pikiranmu...Sampai perhatianmu...Berjalan, duduk, dan tidurmu...



Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah.Tentang umat yg kau cintai.



Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu.Sampai tulang belulangmu.Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu.Tubuh yg luluh lantak diseret-seret.Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.



Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah.Beliau memang akan tua juga.Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yang diturunkan Allah.



Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz.Dia memimpin hanya sebentar.Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung.Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah.Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja.Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok.Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal.Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.



Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik.Kepalanya sampai botak.Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik?Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.



Dakwah bukannya tidak melelahkan.Bukannya tidak membosankan.Dakwah bukannya tidak menyakitkan.Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.



Tidak! Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.



Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani, justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana.



Pun mereka pergi, akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.



Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar.



Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman.



Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk, sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang. “



Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta.Mengajak kita untuk terus berlari.



“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”



Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satu harus mengalah.



terus berjuang sampai kemuliaan itu kembali gemilangterus bersemangat semasih raga ini masih ada dalam badan



sungguh kemenangan itu adalah suatu keniscayaan, yang harus diperjuangkan dengan pengorbanan bahkan sampai tetes darah penghabisan.



Terus bergerak, Karena berproses bukan berarti diam . . .



http://pemikir-ideologis.blogspot.com/2010/10/karena-dakwah-adalah-cinta.html?spref=fb

SalahQ apa???

Mungkin sedikit egois saat membuat tulisan ini. Mengapa ku berkata demikian? Karena sedikit banyak ku telah memikirkan diriku sendiri di tengah kemelut umat yang saat ini berjuang antara hidup dan mati mereka. Dan mengapa ku katakan egois? Karena ku telah membagi pemikiranku tuk diriku sendiri, di tengah amanah-amanah yang sejatinya begitu Mulia dariNya.

Sebenarnya tak begitu berat ujian yg harus ku hadapi. Hanya saja, ku sendiri tak mengerti dan tak memahaminya. Dan energiku dibuat habis oleh ujian ini. Kedzaliman terbesar dalam hidupku. Karena ku telah menjadikan urusan umat sedikit terbengkalai dengan aktivitasku ini. Namun, ketika aktivitas ini ku laksanakan, justru cemoohan demi cemoohan yg ku terima.

Terkadang ku berpikir. Apakah Allah tak Ridho dengan aktivitasku ini? Hemm, bisa saja seperti demikian. Karena, disadari atau pun tidak. Konsentrasiku telah banyak ku larikan pada aktivitasku ini –aktivitas duniawi banget- yang mungkin saja membuat Dia cemburu pada aktivitasku ini.

Kadang bagai sebuah pertarungan sengit di dalam diri. Karena antara semangat dan keputusasaan itu bergerak beriringan dan saling menjatuhkan. Namun, lebih banyak semangat yg ku dapatkan. Hanya saja, saat semangat itu tumbuh dalam sebuah kesadaran, ujian yg akan dihadapi pun semakin berat.

Mulai dari ujian di dalam diri sendiri, hingga diuji oleh dosen penguji –eitz, keliru, maksudnya ujian dari luar dan ujian lainnya- yang kadang melemahkan hingga membuat tetesan air mata yang berharga kadang tak terbendung lagi di pelupuknya.

Bukannya mengeluh. Hanya saja, mencoba mengintropeksi diri. Apakah telah maksimal apa yang ku katakan semua semata-mata karenaNya? Sehingga, saat terjatuh pun, ku masih mampu tuk bangkit. Karena, begitu egois bila ku berpikir hanya ku manusia yang paling bermasalah di dunia ini. Ibarat kata, sesungguhnya di atas langit, masih ada langit. Maka, cobalah berbesar hati atas ujian yang dihadapi. Anggaplah itu caraNya tuk mempertinggi derajat Kemuliaan kita di hadapanNya.

Cobalah lebih bijaksana dalam menghadapi sesuatu. Karena sesungguhnya Allah bersam-sama hambaNya. Bersama orang-orang yang senantiasa tak mengenal lelah dalam perjalanan hidupnya. Tak mengenal berhenti dalam mempeajari hakikat kehidupan. Dan tak pernah berlari ketika ujian itu begitu nampak di depan mata.

Jadilah orang-orang yang peka, sadar, memahami dan dapat menghargai orang lain. Bukan orang-orang yang hanya memikirkan diri sendiri dan begitu egois dengan dunianya.

“Barang Siapa Bangun di pagi hari, sementara dia tidak memikirkan urusan kaum muslim, maka dia tidak termasuk golongan umat Islam.” (HR. Hakim)

Salam Sukses, Kawan!!!^^



By: Mecha

http://www.facebook.com/?ref=home#!/note.php?note_id=487021948979

Refleksi KMII (Kongres Mahasiswa Islam Indonesia) 2009

= SUMPAH MAHASISWA 2009 =
...maka demi Allah, Zat yang jiwa kami berada dalam genggaman-Nya, kami mahasiswa Indonesia bersumpah :

1. Dengan sepenuh jiwa, kami yakin bahwa sistem sekuler, baik berbentuk kapitalis-demokrasi maupun sosialis-...komunis adalah sumber penderitaan rakyat dan sangat membahayakan eksistensi Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.

2. Dengan sepenuh jiwa, kami yakin bahwa kedaulatan sepenuhnya harus dikembalikan kepada Allah SWT – Sang Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan - untuk menentukan masa depan Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.

3. Dengan sepenuh jiwa, kami akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syari’ah Islam dalam naungan Negara Khilafah Islamiyah sebagai solusi tuntas problematika masyarakat Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.

4. Dengan sepenuh jiwa, kami menyatakan kepada semua pihak bahwa perjuangan yang kami lakukan adalah dengan seruan dan tantangan intelektual tanpa kekerasan.

5. Dengan sepenuh jiwa, kami menyatakan bahwa perjuangan yang kami lakukan bukanlah sebatas tuntutan sejarah tetapi adalah konsekuensi iman yang mendalam kepada Allah SWT.

Jakarta, 18 Oktober 2009

http://www.facebook.com/indrie.inpudefilhais#!/video/video.php?v=1651533697462

Misteri “Sumpah Pemuda”

STUDIA Edisi 073/Tahun ke-2/2001

Wah kayak filmnya Mak Lampir aja pakai judul Misteri segala. Kita jadi ikutan serem nih. Bener, emangnya kenapa sih kok sampe dibuat judul begitu? Kita penasaran lho. Bener.

Well, kita yakin deh kalo kamu semua sebetulnya udah pada ngeh soal peringatan yang satu ini. Seperti biasa, yang punya kalender dan rasa nasionalismenya tinggi udah jauh-jauh hari dilingkarin tuh angka. Sebagai pengingat, bahwa tanggal tersebut adalah tanggal keramat bagi pemuda Indonesia. Yap, setiap tanggal 28 Oktober kita selalu memperingatinya. Di sekolah dan kampus malah suka diadain acara yang intinya memberikan semangat buat para pemuda negeri ini. Maklum, bapak-bapak pejabat merasa bahwa para pemuda di “jaman normal” ini lagi pada melempem semangat kebangsaannya. Masih kudu dikomporin aja biar meleduk.

Kalo ditanya apa isi teks sumpah pemuda itu, kita yakin di antara kamu malah ada yang udah hapal banget. Meski ada juga teman kamu yang mengaku hal itu di luar kepala alias nggak ada di otak. Iya dong, gimana mau tahu, wong nggak ada “filenya” di otak. J

Gimana teksnya? Ya, seperti yang diucapkan para pemuda dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta dulu: 1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia. 3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Itulah bunyi teksnya. Ada yang lupa atau malah nggak tahu? Walah, kayaknya banyak juga yang nggak inget, dan naga-naganya sih rada malu kalo harus tunjuk jari. Bener nggak? Nah, ketahuan deh kalo selama ini yang diapalin cuma teks lagu-lagunya Westlife, Dewa, Boyzone, The Corrs, Backstreet Boys, etc. Ehm…

Eh, ngomong-ngomong, kamu nyadar nggak sih dengan apa yang diinginkan para pendahulu kita itu? Kamu ngeh nggak sih dengan kejadian di balik lahirnya Sumpah Pemuda itu? Eh, apa sih makna Sumpah Pemuda buat kamu? Nah, sekarang kita kudu melakukan semacam “penelitian ulang” terhadap sejarah. Emang sih, yang namanya sejarah nggak bisa diulang dan dibuktikan lewat eksperimen di laboratorium kayak pelajaran kimia, biologi, dan fisika. Bener kan? Coba aja, kalo kita pengen ngebuktiin kebenaran dari teori tentang gelombang transversal dan longitudinal. Itu perlu dibuktikan dengan percobaan. Waktu SMP dulu kita udah diberikan praktiknya. Masih inget nggak? Setelah dijelasin lewat praktiknya baru deh kita manggut-manggut, bahwa teori ama praktiknya kagak tulalit. Bener kan bisa dibuktikan kembali, meski penemuannya udah terjadi puluhan tahun silam. Begitupula dengan iptek lainnya.

Kalo sejarah? Wah, nggak bisa diulang Mas. Bener. Coba siapa yang bisa membuktikan kembali di laboratorium. Nggak ada yang bisa. Waktunya udah lewat. Selain itu emang sejarah bukan percobaan ilmiah. Lalu dari mana kita belajar mengetahui sejarah?

Begini sobat, untuk mengetahui kebenaran sejarah hanya bisa ditelusuri melalui tiga jalur;Pertama, catatan-catatan sejarah. Kedua, peninggalan-peninggalan sejarah. Dan ketiga, riwayat.Mengenai yang pertama, tidak boleh dijadikan sebagai sumber secara mutlak. Sebab catatan-catatan sejarah itu selalu dipengaruhi oleh situasi politik di setiap jaman dan senantiasa tercampur dengan kepalsuan, baik itu mendukung orang-orang tertentu di masa penulisannya, kemudian menentang orang-orang tersebut yang ditulis pada masa sesudahnya.

Akan halnya peninggalan sejarah, sesungguhnya apabila dipelajari dengan obyektif akan dapat menunjukkan suatu fakta sejarah. Sekalipun peninggalan-peninggalan sejarah itu tidak mampu membentuk rantai sejarah, akan tetapi dapat menunjukkan kepastian sebagian peristiwa.

Mengenai sumber ketiga, riwayat; adalah termasuk sumber-sumber yang layak dipercaya dan dapat dijadikan sebagai pegangan apabila riwayatnya benar. Persis dengan cara yang ditempuh dalam periwayatan sebuah hadis. Dengan cara seperti inilah hendaknya sejarah ditulis. Sebagai misal, apabila kita ingin mengetahui sejarah Rasulullah, maka akan lebih tepat tentunya bila yang jadi rujukan kita adalah “Sirah Rasulullah saw” karya Ibnu Hisyam misalnya.

Nah, khusus kasus Sumpah Pemuda ini, kita bisa ditelusuri dari: Apa tujuannya, dan bagaimana akibatnya? Benarkah Sumpah Pemuda bisa mempersatukan kita dalam kebenaran dan kebaikan? Betulkah bisa menjadi senjata untuk mempertahankan kehormatan dan kemuliaan? Apakah benar dan yakin bahwa ikatan yang dibangun itu bisa memberikan jaminan kebahagiaan di dunia dan akhirat? Well, kamu wajib tahu sobat. Sebagai pemuda Islam, kita emang kudu melatih dan membina diri kita untuk selalu terikat dengan aturan Islam. Dan pastikan bahwa apa yang kita lakukan cocok dengan ajaran Islam.

Dengan demikian, yang bisa dijadikan patokan dalam menelusurinya adalah catatan-catan sejarah yang dibuat oleh orang-orang yang berusaha untuk tidak menyembunyikan kebenaran sejarah. Sebab, kamu kudu yakin, bahwa perjalanan sejarah bangsa ini, banyak yang udah dimanipulasi sesuai kepentingan pemesannya. Oya, nggak cuma di negeri ini, di tempat lain pun, khususnya sejarah yang berkaitan erat dengan Islam sering diputar-balikkan faktanya. Jahat kan orang yang memusuhi Islam itu?



Ikatan yang rapuh

Kalo kamu disuruh memilih di antara dua pilihan; apakah akan menggunakan tali dari benang jahit atau tali dari kawat untuk mengikat kumpulan lidi menjadi sapu lidi? Yang waras akalnya tentu bakalan milih kawat dong buat ngiket lidi jadi sapu lidi. Bener nggak? Kenapa? Lebih kuat. Ya, itu jawabannya.

Kenapa Sumpah Pemuda diikat dengan ikatan yang rapuh? Begini ceritanya. Sebelum tahun 1928 pergerakan pemuda itu banyak banget. Beragam pula tujuan dan asasnya. Sebagai contoh, Jong Ambon, Jong Java, Jong Sumatera. Belum lagi pergerakan pemuda Islam yang emang menjadikan Islam sebagai ikatan di antara mereka. Namun, seperti sudah kita ketahui sejarahnya, mereka disatukan dalam ikatan yang lebih besar. Jadilah pemuda-pemuda yang tadinya tercerai-berai di berbagai daerah—termasuk yang menjadikan Islam sebagai tujuannya—bersatu dalam semangat Indonesia. Singkat cerita, jadilah para pemuda tempo doeloe ini diikat dalam ikatan nasionalisme; Indonesia. Tanah air, bangsa, dan bahasa yang satu, yakni Indonesia.

Wah, mulai ngomongin politik nih ya? Lho, emangnya nggak boleh? Boleh dong. Pemuda dan pemudi Islam wajib darpol dan darkum alias sadar politik dan sadar hukum. Asal jangan kadarkum aliaskadang sadar kadang kumat. Ih, emangnya alumni RSJ? J

Oya kamu perlu tahu juga dong, bahwa pengertian politik itu nggak melulu urusan pemerintahan dan kekuasaan seperti sangkaan banyak orang—termasuk kamu tentunya. Nggak dong, dalam ajaran Islam, politik itu diartikan sebagai ri’ayatusy syu’unil ummah, alias pengaturan urusan ummat. Adapun pengaturan urusan ummat itu banyak banget, di antaranya aspek ekonomi (iqtishadi), pidana (uqubat), sosial (ijtima’i), pendidikan (tarbiyah) dan lain-lain. jadi nggak melulu soal pemerintahan kan? Apalagi kalo politik itu kamu artikan sebagai proses perebutan kekuasaan. Wah, kamu bisa diketawain semut tuh.J

Oya, kita kembali ngomongin soal nasionalisme. Itu lho, ikatan yang menjadi pengikat dari Sumpah Pemuda. Nasionalisme itu ikatannya rapuh dan tabiatnya buruk banget. Bener lho. Makanya nggak layak untuk dijadikan pengikat di antara kita. Kenapa bisa begitu?

Pertama, karena mutu ikatannya rendah, sehingga tidak mampu mengikat antara manusia satu dengan manusia lainnya tatkala menuju kebangkitan dan kemajuan. Kedua, karena ikatannya bersifat emosional, yang selalu didasarkan pada perasaan yang muncul secara spontan dari naluri mempertahankan diri, yaitu untuk membela diri. Disamping itu sangat berpeluang untuk berubah-ubah, sehingga tidak bisa dijadikan ikatan yang lang­geng antara manusia satu dengan yang lain. Ketiga, karena ikatannya bersifat temporal, yakni muncul saat membela diri karena datangnya ancaman. Sedangkan dalam keadaan stabil, yaitu keadaan normal, ikatan ini tiada lagi berarti. Dengan demikian, tidak bisa dijadikan pengikat antara sesama manusia. Begitu teman-teman.

Sudah terbukti bahwa ikatan ini rentan banget terhadap goncangan. Kalau ada musuh, kita bangkit dan trengginas. Pas nggak ada ancaman dari musuh, kita adem ayem aja. Itu namanya ikatan yang nggak stabil. Udah gitu yang dibelanya juga suka nggak jelas dan amat rendahan. Bener, yang dibela itu paling-paling cuma urusan sepele dua pele. Penghinaan saat kalah main basket, kalah rebutan cewek favorit di sekolah. Atau dalam tataran yang lebih luas, bapak-bapak pejabat kita suka kelabakan saat negeri ini ada yang mengancam; embargo ekonomi, atau diancam akan dikasih “tongkat” oleh AS kalo nggak mendukung serangan mereka atas Afghanistan, atau pas ada invasi militer musuh ke negerinya..

Itu kalo lagi ada ancaman. Kalo lagi aman sejahtera? Lihat aja, kemana-mana juga enjoy aja berkendara mercy atawa BMW. Melupakan rakyat dan melupakan siapa musuh yang siap mengancam lagi. Nah, itu sebabnya, dalam Islam paham ini mendapat kritikan tajam dan dikasih label haram untuk digunakan sebagai ikatan. Jadi, Ashabiyyah itu artinya semangat golongan. Dan dalam faktanya, semangat golonganisme ini terdapat di dalamnya sukuisme dan nasionalisme.

Rasulullah saw, baginda kita bersabda saat akan berlangsung peperangan yang mengusung semangat antar golongan di antara kaum Muslim: “Wahai kaum muslimin, ingatlah Allah, ingatlah Allah. Apakah kalian akan bertindak seperti para penyembah berhala saat aku hadir di tengah kalian dan Allah telah menunjuki kalian dengan Islam; yang karena itulah kalian menjadi mulia dan menjauhkan diri dari paganisme, menjauhkan kalian dari kekufuran dan menjadikan kalian bersaudara karenanya?” (dalam kitab as-Sirah an-Nabawiyyah, karya Ibnu Hisyam)

Jadi, jangan sampe kita membela kelompok yang menyerukan semangat golongan. Padahal seharusnya kita membela kelompok, dimana dasar pembelaan kita adalah karena ikatan akidah Islam. Bukan yang lain. Sebab, inilah yang diperintahkan oleh Allah dalam firman-Nya:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ ءَايَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Berpegang teguhlah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai. Ingatlah akan nikmat Allah ketika kalian dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan hingga Allah mempersatukan hati kalian, lalu menjadilah kalian, karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian agar kalian mendapat petunjuk. (TQS Ali Imrân [3]: 103)

Jadi mulai sekarang yang wajib kita bela dan perjuangkan adalah Islam. Yang kita tegakkan adalah Islam. Jangan sampe kita membela gank atawa kelompok yang ikatannya bukan akidah Islam. Kita hidup dan mati hanya untuk Islam. Bukan untuk yang lain. Catet lho. Begitupun kalo kita bersumpah, pastikan bahwa apa yang kita ucapkan itu adalah sesuai dengan aturan main dalam ajaran Islam. Bukan semangat nasionalisme, sukuisme, atau semangat golongan lain. Begitu, sobat!

Nah, sekarang baru ngeh deh, misteri yang selama ini menyelimuti Sumpah Pemuda. Lagipula, cita-cita yang digembar-gemborkan itu nggak ada realisasinya, udah gitu rusak dan berbahaya lagi. Walah?

Well, sekarang kita buat ikrar yuk; Kami pemuda dan pemudi Islam, siap membela dan memperjuangkan Islam. Bergaya hidup islami dan bertakwa kepada Allah. Berjanji akan mempertahankan ikatan akidah Islamiyah sebagai persatuan di antara kami. Islam adalah mabda (ideologi) kami. Semoga Allah meridhoi langkah perjuangan kami. Amin[]

http://ariesgoblog.wordpress.com/2010/10/28/misteri-%E2%80%9Csumpah-pemuda%E2%80%9D/

Senin, 25 Oktober 2010

Be 100%

Anda tahu pesawat terbang kan? Pesawat terbang komersial yang paling banyak digunakan untuk penerbangan jarak menengah saat ini adalah pesawat Boeing 737 seri 800. Bobot maksimal pesawat ini 79 ton pada saat berisi muatan penuh. Agar bisa tinggal landas, terbang tinggi, pesawat ini memerlukan panjang landasan minimal 2200 meter, sejak start dari titik 0 meter hingga titik (meter) ke 1500 harus sudah mencapai kecepatan 160 knot atau 296 km/jam. Apa yang terjadi, jika pada titik 1500 meter, kecepatannya hanya 294 km/jam? Tidak bisa tinggal landas kan? Bahkan kemungkinan pesawatnya akan “bablas” melewati landasan. Bisa terjadi kecelakaan.

Ketika kecepatannya tidak mencapai level 100% (296 km/jam), maka hasil yang dicapai 0%, pesawat tidak bisa tinggal landas atau bahkan terjadi kecelakaan.

Hampir semua orang bisa mengendari sepeda motor. Saat ini, motor sudah dilengkapi dengan electric starter untuk menyalakannya. Sehingga cukup dengan pencet tombol start, motor langsung menyala.

Pada suatu pagi, Anda bermaksud menyalakan motor Anda menggunakan electric starter. Ternyata setelah berkali-kali Anda pencet electric starter, motor itu tidak menyala. Lalu, sudah tentu Anda berfikir untuk menyalakannya menggunakan kick starter, menggunakan engkol yang diinjak oleh kaki Anda.

Apa yang akan terjadi ketika Anda menginjak kick starter hanya dengan energi 70%? Tidak menyala kan? Injakan Anda tidak cukup kuat untuk menghentak menyalakan motor Anda! Ketika energi Anda tidak 100%, hasilnya 0%, motor Anda tidak akan menyala.

Suatu ketika ada seseorang yang sakit. Oleh dokter ia didiagnosis terserang bakteri. Untuk menyembuhkannya digunakan anti biotik dengan dosis 10 mg/kg berat badan, diminum 3x sehari selama 7 hari.

Apa yang akan terjadi ketika dosis obat yang diberikan hanya 9,8 mg/kg? Atau hanya diminum 2x sehari? Atau hanya diminum 6 hari? Penyakitnya tidak akan sembuh, bahkan menjadi resisten. Penyakit tetap bersarang dan perlu penanganan serius untuk menyembuhkannya. Ketika dosis obat yang Anda makan tidak 100%, hasilnya 0%! Anda tidak akan sembuh dari penyakit Anda.

Contoh lain, Anda baru saja memasang Air Conditioner (AC), penyejuk ruangan. Untuk menyalakan pertama kali, setiap 1 pk AC, diperlukan energi listrik minmal 700 watt. Ternyata di rumah Anda hanya tersedia watt stand by sebesar 697 watt. Apakah AC tersbut bisa menyala? Tentu tidak, karena watt yang tersedia tidak mencukupi 100% yaitu sebesar 700 watt. Ketika tidak 100% hasilnya 0%, AC tidak menyala walaupun hanya kurang 3 watt.

Masih ingat ketika Anda puasa Romadlon beberapa hari yang lalu? Puasa Romadlon dimulai sejak Shubuh hingga waktu Maghrib. Satu hari penuh, rata-rata lama waktunya 800 menit. Apa jadinya jika Anda mengurangi waktu puasa Anda, kendati hanya 5 detik? Anda tetap makan dan minum, kendati baru 5 detik setelah Adzan Shubuh atau 5 detik menjelang Adzan Magrib. Tentu membatalkan puasa Anda kan? Itu artinya, ketika Anda tidak 100%, hasilnya 0%!

Pertanyaan saya kepada Anda BO readers, apakah Anda telah 100% memberikan perhatian penuh kepada bisnis Anda? Apakah Anda telah 100% mencurahkan energi Anda untuk mengembangkan usaha Anda? Karir Anda? Ketika tidak 100% bisa jadi hasilnya 0%!

Pertanyaan yang sama, apakah Anda telah 100% memberikan perhatian pada kehidupan rumah tangga Anda? Telah 100% mendidik anak-anak Anda? Jika tidak 100% jangan berharap Anda bisa meraih keinginan Anda 100%.

ALLAAH SWT berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semuanya kedalam Islam secara kaffah (menyeluruh, totalitas, 100%) dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagimu.”(Qs. al-Baqarah 2:208)

Ketika Anda tidak KAAFFAH (100%), maka jangan berharap Anda bisa mendapatkan 100% apa-apa yang Anda inginkan. Orang-orang yang tidak 100%, sebenarnya ia tidak serius, tidak bersungguh-sungguh mengupayakan terwujudnya impian-impiannya. Ia hanya hidup dalam angan-angan mengikuti nafsu syetan.

Agar impian-impian Anda menjadi kenyataan, kehidupan Anda menjadi lebih baik pada masa yang akan datang, berikut beberapa hal yang penting untuk terus Anda pertahankan pada level 100%, yaitu:

#1 Be 100% Responsible

Bahwa penting bagi Anda untuk bertanggung jawab terhadap nasib Anda. Bertanggung jawab terhadap masa depan Anda sendiri. Andalah yang menentukan nasib Anda sendiri.

ALLAAH SWT berfirman:

“Sesungguhnya ALLAAH SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga ia sendiri mengubah apa-apa yang ada pada dirinya” (Q.S ar-Ra’d: 11)

Orang sukses sangat meyakini bahwa dialah yang menentukan seperti apa masa depannya. Sedangkan orang gagal meyakini bahwa dia dikendalikan oleh nasib, nasib yang menimpa dirinya.

#2 Be 100% Clear

Orang Sukses 100% menentukan dengan jelas apa-apa yang ia hendak diraih. Mengetahui dengan pasti keinginan-keinginannya. Sedangkan orang gagal ia tidak tahu apa sebenarya yang ia mau dalam hidup ini.

Bayangkan, suatu hari Anda keluar dari kantor, Anda menyetop taxi. Apa yang akan terjadi ketika Anda ditanya tujuan Anda oleh sopir taxi, Anda menjawab tidak tahu? Tentu Anda tidak akan pergi kemana-mana.

Atau, suatu ketika Anda datang ke ticket counter di bandara, membawa uang Rp 10.000.000,- bermaksud membeli tiket. Apakah Anda akan mendapatkan tiket, ketika petugas bertanya Anda hendak kemana dan kapan waktunya, tapi Anda menjawab tidak tahu? Tentu Anda akan pulang dengan tangan kosong, tanpa berhasil membawa tiket.

Perjelas tujuan Anda, tujuan hidup Anda, tujuan bisnis Anda! Insya ALLAAH Anda akan meraihnya.

#3 Be 100% Commitment

Orang sukses adalah orang yang berkomitmen untuk meraih impian-impiannya. Sedangkan orang gagal hanyalah orang yang ingin atau memilih untuk meraih mimpi-mimpinya.

Orang gagal hanya memiliki keinginan, dia tidak melakukan apa-apa untuk meraih mimpi-mimpinya. Orang gagal juga hanya memilih-milih pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya. Ia akan melakukan sesuatu yang menurutnya mudah, gampang dan instant.

Sedangkan orang sukses, ia SIAP melakukan apapun, kapanpun dan dimanapun serta berapapun besarnya untuk meraih impian-impiannya. Ia menghilangkan kata-kata yang dimiliki oleh orang-orang gagal yaitu kata “tapi”, “jika” dan “alasan”. Jika ia mengatakan ingin sukses, perbuatannya menunjukkan bahwa ia orang sukses.

ALLAAH SWT berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. (Q.S. as-Shaf: 2-3)

Sahabat Hidup Berkah, jika Anda ingin sukses, tunjukkan bahwa Anda ingin sukses dengan tindakan-tindakan Anda. Satukan perkataan Anda dengan perbuatan Anda. Itulah orang-orang yang berkomitmen. Hanya orang yang melakukan apa yang ia katakan yang akan meraih mimpi-mimpinya.

#4 Be 100% Focus

Mengapa orang tidak meraih apa yang ia inginkan? Salah satu penyebabnya adalah karena ia tidak fokus untuk mengusahakannya. Sinar matahari adalah energi yang luar biasa besar, kendati demikian, ia tidak mampu membakar selembar pun daun kering. Ia baru bisa membakar daun kering ketika difokuskan pada satu titik di permukaan daun kering itu.

Begitu juga dengan Anda, energy yang Anda miliki tidak akan mampu mengubah masa depan Anda jika Anda tidak fokus mengusahakannya.

#5 Be 100% Believe to Acheive

Orang sukses sangat meyakini bahwa ia bisa meraih keberhasilan. Sedangkan orang gagal tidak yakin bahwa dirinya bisa berhasil. Orang sukses menjadikan kegagalannya sebagai pelajaran untuk memperbaiki dirinya, sedangkan orang gagal menjadikan kegagalan sebagai pembenaran atas kemalasannya.

Orang sukses menjadikan keberhasilan diri dan orang lain sebagai pertanda bahaw jika orang lain bisa, ia juga pasti bisa. Sedangkan orang gagal menjadikan keberhasilan orang lain sebagai pembenaran bahwa nasib baik sedang menghampiri orang itu.

Orang sukses selalui optimis dan berbaik sangka (huznuddzon) kepada Allaah SWT. Ia percaya kepada firman ALLAAH dalam hadits qudsi: “Aku tergantung pada prasangka hambaku ” (Niat-sugesti ) terhadap diriku dan Aku selalu bersamanya apabila ia selalu mengingatku”. Ia optimis bahwa ALLAAH selalu bersamanya untuk meraih mimpi-mimpinya.

Samsul Arifin

Chairman DinarCOACH International, perusahaan syari’ah business coach pertama di dunia.

Kisah Seorang GADIS SHALIHAH

Zaman sekarang, setidaknya kata teman-teman saya, mencari laki-laki sholeh adalah suatu hal yang susah, akan tetapi mencari wanita yang sholehah jauh..jauh..jauh lebih susah. Saya kurang jelas, alasan ilmiahnya seperti apa, tapi fenomena yang ada di tengah-tengah masyarakat demikianlah adanya. Mungkin kondisi anomali ini yang menjadi filosofi munculnya pepatah Arab; “Wanita yang sholehah itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.”

Berikut ini saya akan kutipkan sebuah kisah yang sangat luar biasa. Sebuah KISAH NYATA tentang seorang wanita yang teguh dalam ketaatan kepada Tuhannya. Gadis yang Shalihah, taat Syariah dan kokoh memperjuangkan Khilafah. Kisah ini menjadi sangat istimewa karena terjadi di masa kita, masa di mana banyak wanita melupakan kodratnya, masa di mana kemaksiatan adalah suatu hal yang biasa.

Berikut kisahnya;

**

SEORANG Gadis remaja baru pulang dari sekolahnya dengan wajah sedih dan mata berkaca-kaca. Setibanya di rumah, ia langsung bersimpuh di pangkuan ibunya untuk menceritakan sebab-musabab kesedihannya.

“Aduhai ibuku, sesungguhnya guruku telah mengancam akan mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang (jilbab) yang kupakai” keluh sang putri.

“Tetapi itu adalah pakaian yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku” sang ibu dengan bijaksana mencoba untuk memperjelas duduk permasalahannya.

“Benar, wahai ibu, akan tetapi guruku tidak menghendakinya” jawab sang putri.



Sang bunda kemudian menasihati putrinya, “Baiklah, wahai putriku, boleh saja gurumu tidak menghendaki, tetapi Allah meng­hendakinya. Lalu siapakah yang akan kamu taati? Apakah kamu akan mentaati Allah yang telah menciptakanmu dan membentukmu, serta yang telah mengaruniakan kenikmatan kepadamu? Ataukah kamu akan mentaati seorang makhluk yang tidak mampu memberikan manfaat dan mudharat kepada dirinya?”

lalu Sang putri dengan mantab menjawab, “Sesungguhnya saya akan taat kepada Allah, wahai ibu.”



Pada hari berikutnya, gadis itu pergi dengan mengenakan jilbab dan kerudung seperti biasanya. Tatkala gurunya melihatnya, sang guru pun langsung mencela dan memarahinya dengan keras. Gadis itu tidak kuasa menerima amarah tersebut, ditambah lagi oleh pandangan sinis dari teman-teman yang mengarah kepadanya. Maka, tidak ada yang ia lakukan selain MENANGIS meneteskan air mata.



Tidak lama kemudian, gadis itu lantas mengeluarkan kata-kata yang besar maknanya meski sedikit jumlahnya, “Demi Allah, saya tidak tahu siapa yang akan saya taati, anda ataukah Dia?”

Mendengar kata-kata padat nan tegas dari muridnya, maka sang guru pun bertanya, “Siapakah Dia itu?”

Sang gadis Shalihah itu menjawab (dengan jawaban yang luarrr biasa), “ALLAH!. Apakah saya harus taat kepada anda, sehingga saya mesti memakai pakaian seperti yang anda kehendaki, tetapi saya berbuat maksiat kepada-Nya? Ataukah saya mentaati-Nya dan tidak mentaati anda?, Ah, biarlah saya akan mentaati-Nya saja, dan APA yang terjadi TERJADILAH.”

***

SUBHANALLAH, betapa agungnya kalimat yang diucapkan gadis itu. Sebuah kalimat yang menampakkan wald (ketaatan) yang mutlak kepada Allah adzawajalla. Sang Gadis bertekad untuk berpegang kuat dan taat ke­pada perintah Dzat Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa.

**

Rasa kagum dan Salam penghormatan penting juga kita sampaikan kepada Ibundanya;

Sang Ibu yang telah menanamkan dalam diri putrinya rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sang Ibu yang telah membentuk anaknya dengan bentuk yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya.

Sang Ibu yang telah mengajarkan sipat dan sikap taat secara totalitas kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sang Ibu yang telah menggembleng anaknya supaya tetap tegar dan kokoh di atas jalan kebenaran.



Perlu diingat, sang Gadis dan ibunya TIDAK HIDUP pada zaman Rasul, zamannya Sahabat, ataupun pada zaman Tabi’in. Sesungguhnya ia hidup pada zaman modern, zaman sekarang.



Adalah sesuatu yang langka lagi Istimewa, pada zaman sekarang ini ada seorang gadis yang bertakwa lagi berani untuk memperjuangkan kebenaran serta tidak takut akan makian dan ejekan orang-orang. Wanita seperti itu bak Berlian diantara Bebatuan. Dan tentu semua kita faham bahwa batu Berlian nilainya berjuta-juta kali lipat dari batu biasa. Maka, CARILAH atau JADILAH Batu BERLIAN !

**

Allahu a’lam [Fahrur Rozy]

Cinta

Mengapa Rasa Hampa Saat Kau tak ada?

Mengapa Rasa Kehilangan saat Kau katakan Kau kan pergi?

Mungkin, Benar yg Kau katakan,

Tiada artinya berharap,terlebih pada sesuatu yg semu dan terbatas,

Walau kadang langkah begitu Gontai,

Tatapan begitu kosong,harapan semakin menipis dan kabur,

Mata begitu sembab,karena Tangis yg tiada dapat tertahan,

Namun, setidaknya diriini masih menyimpan sebuah asa pada satu Cinta,

Cinta yg setidaknya takakan pernah mengkhianati,

Cinta yg Senantiasa memberi tanpa mengharapkan balasan dari yg diberi,

Cinta yg tak memisahkan orang yg disayang dari orang-orang yg dicintainya,

Cinta yg benar-benar Luar Biasa,

Tertegun, bahkan tiadapernah terkira,

Ku mengkhianati Cinta yg Senantiasa ditumbuhkan dalam hati ku,

Tiada pernah memaknai maksud dari semua yg telah diberikannya tuk ku,

Yg ada hanyalah sebuah keluhan yg bertubi-tubi...

Ya Allah,

Cinta itu sungguh mengalahkan cinta-cinta yg lain,

Cinta Hakiki dan senantiasa menemani ku,

Dalam suka maupun dukaku,

Cinta..oh cinta..

Harap ku, Maafkan semua kegagalan ku dalam menjaga cinta ini,

Cinta-Mu sungguh LuarBiasa,

Menjauh atopun menyerah dari CintaMu,

Adalah sebuah Kesia-siaan,

Atopun pengkhiatan dari Lafadz-Lafadz Iman yg Allah titipkan pada kita...

Makasih ya Allah...

PEMUDA–PEMUDA SEJATI (Contoh Pemuda Ideal)

Dengan berat hati harus diakui, kemerosotan masyarakat saat ini paling kentara ditandai dengan kemerosotan mentalitas pemuda-pemudinya. Kita bisa lihat pelaku seks bebas adalah pemuda, pemadat adalah pemuda, pelaku tawuran adalah pemuda, suporter-suporter anarkis adalah pemuda, dan kebanyakan gelandangan adalah pemuda. Simpelnya, hancurnya masyarakat kita digawangi oleh kehancuran para pemudanya. Kebanyakan Pemuda saat ini sudah kehilangan segala-galanya; baik Identitas, Kapasitas, Integritas, maupun Kapabilitas. Alih-alih menjadi Bagian dari solusi malah ternyata menjadi bagian dari masalah!.

Kisah berikut semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita. Kisah ini akan memberi gambaran kepada kita Bagaimana sesunggunya karakteristik ideal dari seorang pemuda. Dari cerita berikut setidaknya kita akan mendapat ibroh tentang Ketaatan kepada Allah Swt, rasa Tanggung Jawab, Kepedulian, serta Persaudaraan. Berikut penggalan kisahnya;



***

Pada Zaman Khalifah Umar Bin Khattab RA, ada seorang pemuda yang berencana untuk melakukan perjalanan jauh. Dia mempersiapkan segala perbekalannya, termasuk unta yang akan digunakan sebagai kendaraannya.



Di tengah perjalanan, ia menemukan sebuah tempat yang ditumbuhi rumput hijau nan segar. Dia berhenti di tempat itu untuk beristirahat sejenak. Pemuda itu kemudian duduk di bawah pohon. Karena terlalu lelah, akhirnya ia tertidur lelap. Saat ia tidur, tali untanya lepas, sehingga unta itu pergi ke sana ke mari. Akhirnya, unta itu masuk ke kebun yang ada di dekat situ. Unta itu memakan tanam-tanaman dan buah-buahan di dalam kebun. Unta itu juga merusak segala yang dilewatinya.



Penjaga kebun adalah seorang kakek tua. Sang kakek berusaha mengusir unta itu, namun ia tidak bisa. Karena khawatir unta itu akan merusak seluruh kebunnya, sang kakek pun membunuhnya. Ketika bangun, pemuda itu mencari untanya. Ternyata, ia menemukan unta itu telah tergeletak mati dengan leher menganga di dalam kebun.



Pada saat itu, seorang kakek datang. Pemuda itu bertanya, “Siapa yang membunuh unta miliku ini?” sang Kakek lalu menceritakan apa yang telah dilakukan oleh unta itu. Karena kuatir akan merusak seluruh isi kebun, maka sang kakek terpaksa membunuhnya. Mendengar hal itu, sang pemuda tak kuasa menahan amarahnya. Saking emosinya, Serta-merta ia memukul kakek penjaga kebun itu. Naasnya, kakek itu meninggal seketika. Pemuda itu amat menyesal atas apa yang diperbuatnya. Pada saat yang bersamaan, datanglah dua orang pemuda yang merupakan anak dari sang kakek tadi. Mengetahui ayahnya telah tergeletak tidak bernyawa dan disebelahnya berdiri pemuda itu, mereka lalu menangkapnya. Kemudian, keduanya membawa sang pemuda menghadap Amirul Mukminin; Khalifah Umar bin Khattab RA.



Mereka berdua menuntut dilaksanakan qishash (hukum bunuh) kepada pemuda yang telah membunuh ayah mereka. Lalu, Umar bertanya kepada sang pemuda. Pemuda itu mengakui perbuatannya. Ia benar-benar menyesal atas apa yang telah dilakukannya.

Umar lalu berkata, “Aku tidak punya pilihan lain kecuali melaksanakan hukum Allah terhadapmu,” sang pemuda dengan lapang dada menerima keputusan tersebut. Ia kemudian meminta kepada Khalifah Umar, agar diberi waktu dua hari untuk pulang ke kampungnya, sehingga dia bisa berpamitan kepada keluarga serta bisa membayar hutang-hutangnya. Umar kemudian berkata, “Hadirkan padaku orang yang menjamin, bahwa kau akan kembali lagi kesini. Jika kau tidak kembali, orang itu yang akan diqishash sebagai ganti dirimu.” Pemuda itupun menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, Aku orang asing di negeri ini, aku tidak bisa mendatangkan seorang penjamin.”

Salah seorang sahabat mulia, ABU DZAR AL-GHIFARI RA (yang ketika itu usianya terkatagori masih muda) secara kebetulan hadir di majlis tersebut. Beliau kemudian berkata, “Hai Amirul Mukminin, ini kepalaku, aku berikan kepadamu jika pemuda ni tidak datang lagi setelah dua hari.” Dengan terkejut, Umar berkata, “Apakah kau yang menjadi penjaminnya, wahai Abu Dzar, sahabat Rasulullah?,” “Benar, ya Amirul Mukminin,” jawab Abu Dzar lantang.



Pada hari yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan hukuman qishah, orang-orang penasaran menantikan datangnya pemuda itu. SANGAT MENGEJUTKAN! Dari jauh sekonyong-konyong mereka melihat pemuda itu datang dengan memacu kudanya. Sampai akhirnya, dia tiba di tempat pelaksanaan hukuman. Orang-orang memandangnya dengan takjub. Umar bertanya kepada pemuda itu, “Mengapa kau kembali lagi ke sini Anak Muda, padahal kau bisa menyelamatkan diri dari maut?” Pemuda itu menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang ke sini agar jangan sampai orang-orang berkata, ‘tidak ada lagi pemuda yang menepati janji di kalangan umat Ini’. Dan agar orang-orang tidak mengatakan, ‘tidak ada lagi Pemuda sejati nan kesatria yang berani mempertanggungjawabkan perbuatannya di kalangan umat ini”



Lalu, Umar melangkah ke arah Abu Dzar Al-Ghiffari dan berkata, “Dan kau wahai Abu Dzar, bagaimana kau bisa mantap menjamin pemuda ini, padahal kau tidak kenal dengan pemuda ini?” Abu Dzar menjawab, “Aku lakukan itu agar orang-orang tidak mengatakan bahwa tidak ada lagi Pemuda jantan yang bersedia berkorban untuk saudaranya seiman dalam umat ini.”



Mendengar itu semua, dua orang pemuda anak kakek yang terbunuh pun ikut berkata, “Sekarang tiba giliran kami, wahai Amirul Mukminin, kami bersaksi di hadapanmu bahwa pemuda ini telah kami maafkan, dan kami tidak meminta apa pun darinya! Tidak ada yang lebih utama dari memberi maaf di kala mampu. Ini kami lakukan agar orang tidak mengatakan bahwa tidak ada lagi pemuda yang berjiwa besar, yang mau memaafkan saudaranya di kalangan umat ini.”

***

SUBHANALLAH, Kisah di atas sangat mencengangkan dan penuh pesona. Inilah gambaran tentang pemuda sejati, pemuda-pemuda kaya hati. Ke empat Pemuda dalam kisah di atas menggambarkan kepada kita siapa itu Pemuda Sejati, Pemuda Impian banyak Hati.



Allahu A’lam. [sykrn fr]

Sebuah Muhasabah Diri

Tuhanku,Aku hanyalah sebutir pasir di gurun-MU yang luasAku hanyalah setetes embun di lautanMU yang meluap hingga ke seluruh samudraAku hanya sepotong rumput di padangMU yang memenuhi bumiAku hanya sebutir kerikil di gunung MU yang menjulang menyapa langitAku hanya seonggok bintang kecil yang reduo di samudra langit Mu yang tanpabatas

TuhankuHamba yang hina ini menyadari tiada artinya diri ini di hadapanMUTiada Engkau sedikitpun memerlukan akan tetapi ...hamba terus menggantungkan segunung harapan pada MU

Tuhanku..............baktiku tiada arti, ibadahku hanyasepercik airBagaimana mungkin sepercik air itu dapat memadamkan api neraka MUBetapa sadar diri begitu hina dihadapanMUJangan jadikan hamba hina dihadapan makhlukMUDiri yang tangannya banyak maksiat ini,Mulut yang banyak maksiat ini,Mata yang banyak maksiat ini...Hati yang telah terkotori oleh noda ini...memiliki keninginana setinggi langitMungkinkah hamba yang hina ini menatap wajahMu yang mulia???

Tuhan...Kami semua fakir di hadapan MU tapi juga kikirdalam mengabdi kepada MUSemua makhlukMU meminta kepada MU dan pintaku....Ampunilah aku dan sudara-saudaraku yang telah memberi arti dalam hidupkuSukseskanlah mereka mudahkanlah urusannya

Mungkin tanpa kami sadari , kamu pernah melanggaraturanMUMelanggar aturtan qiyadah kami,bahkan terlena dan tak mau tahu akan amanahYang telah Tuhan percayakan kepada kami...Ampunilah kami

Pertemukan kami dalam syurga MU dalam bingkai kecintaankepadaMUTuhanku....Siangku tak selalu dalam iman yang teguhMalamku tak senantiasa dibasahi airmata taubat,Pagiku tak selalu terhias oleh dzikir pada MUBegitulah si lemah ini dalam upayanya yang sedikitJanganlah kau cabut nyawaku dalam keadaan lupa pada MuAtau....dalam maksiat kepadaMU "Ya Tuhanku Tutuplah untuk kamu dengansebaik-baiknya penutupan !!"

Dari saudara untuk saudara "Perbaiki diri SerulahOrang Lain"

“Masihkah Kau Mau Menjadi Bidadari?”

Masihkah kau mau menjadi bidadari syurga Allah ... ya ukhti?Pertanyaan itu seolah semakin lama semakin menggema di ruang hati dan memenuhi seisi jiwa...Wahai diri...Tahukah kau seperti apa sosok bidadari itu?

Di saat wanita bumi asyik dan sibuk mempercantik diri atau memperindah bentuk tubuh..Mereka hamburkan uang demi satu kalimat yaitu "katakanlah bahwa wajahku cantik"Sedangkan Bidadari..Lebih menyibukkan mempercantik iman dalam hati...dan memperindah akhlak layaknya muslimah sejati..

Di saat wanita bumi sibuk mencari cela dan saling membicarakannya...Bidadari akan lebih sibuk mencari celanya sendiri dan memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki...

Di saat wanita bumi lebih mudah menangis karena patah hati dengan pacarnya...Bidadari akan menangis ketika gejolak hatinya dicemburui Allah...

Di saat wanita bumi sering mengeluh ketika menghadapi masalah..Bidadari akan kuat tetapi seiring dengan kepasrahan diri pada Allah..

Di saat wanita bumi hanya meratapi kekurangan diri..Bidadari tak akan diam..dia bergerak agar kekurangan yang dimilikinya tak mematikan kesempurnaan dirinya yang lain...Dia akan terus bergerak..bergerak...bahkan mampu melebihi orang yang punya kelebihan di atas darinya...

Di saat wanita bumi banyak menangis untuk kesia-siaan...Bidadari bumi akan banyak menghabiskan airmatanya kepada Rabb-nya...hingga kelak airmata itu dijadikan Allah sebuah telaga di syurga...

Dan di saat wanita bumi memilih jalan pintas untuk memenuhi hajat diri..Bidadari bumi akan sabar menanti dalam keta'atan dan mengisinya dengan berbenah diri...

Wahai ukhti...hanya kekuatan diri dan mereka yang bersabar dalam keta'atan yang akan sanggup melewati ini dan menjadi bidadari...

Dan ukhti...masihkah kau mau menjadi bidadari Allah di muka bumi?



Ukhti Sebutir Pasir

Renungan Buat Hamba yg Alpa atas kesemuan indahnya Dunia

"Tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangnn duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana!"

"Mencintai makhluk itu sangat berpeluang menemui kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan diterima dan ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya. Namun jika kau mencintai Allah pasti diterima. Jika kau mencintai Allah, engkau tidak akan pernah merasa kehilangan. Tak akan ada yang merebut Allah yang kaucintai itu dari hatimu. Tak akan ada yang merampas Allah. Jika kau bermesraan dengan Allah, hidup bersama Allah, kau tidak akan pernah berpisah dengannya. Allah akan setia menyertaimu. Allah tidak akan berpisah darimu. Kecuali kamu sendiri yang berpisah dari- Nya. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan adalah cinta kepada Allah 'Azza wa Jalla."

karena Dakwah adalah Cinta

Memang seperti itu dakwah...
Dakwah adalah cinta...
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu...
Sampai pikiranmu...
Sampai perhatianmu...
Berjalan, duduk, dan tidurmu...

Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah.
Tentang umat yg kau cintai.

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu.
Sampai tulang belulangmu.
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu.
Tubuh yg luluh lantak diseret-seret.
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah.
Beliau memang akan tua juga.
Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yang diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz.
Dia memimpin hanya sebentar.
Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung.
Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah.
Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja.
Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok.
Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal.
Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik.Kepalanya sampai botak.
Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik?
Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan.
Bukannya tidak membosankan.
Dakwah bukannya tidak menyakitkan.
Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak! Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani, justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana.

Pun mereka pergi, akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar.

Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman.

Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk, sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang. “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta.
Mengajak kita untuk terus berlari.

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satu harus mengalah.

terus berjuang sampai kemuliaan itu kembali gemilang
terus bersemangat semasih raga ini masih ada dalam badan

sungguh kemenangan itu adalah suatu keniscayaan, yang harus diperjuangkan dengan pengorbanan bahkan sampai tetes darah penghabisan.

Terus bergerak, Karena berproses bukan berarti diam . . .

http://pemikir-ideologis.blogspot.com/2010/10/karena-dakwah-adalah-cinta.html?spref=fb

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~