Kamis, 31 Desember 2009

My Puisi

Seruan untuk Saudara Seperjuanganku!

Tataplah ke depan,

Tak kah kau lihat berjuta-juta umat menjerit dalam kesakitan mereka??

Sesekali, bolehlah kau tengok ke belakang,

Namun, janganlah kau berkeinginan untuk balik ke belakang,

Karena hal itu sama saja menunjukkan kau tak benar-benar seorang pejuang di jalanNya,

Coba resapi perjuangan seorang Muhammad Al Fatih dan pasukannya,

Tak hanya strategi perang serta keinginan untuk menakhlukkan konstantinopel saja,

Yang beliau punya dan persiapkan,

Begitu pula dengan Rasulullah kita tercinta,

Tak hanya sisi politis, sosial, ekonomi saja yang beliau lebihkan,

Namun, Keimanan dan Ketakwaan yang selalu terjaga,

Tengoklah kembali pada diri kita,

Sudahkah kita menjadikan iman dan ketakwaan kita di atas segala-galanya,

Di atas setiap ego serta ambisi dunia kita??

Dimanakah cinta dan kasih pada Allah dan Rasulullah,

Hingga, kalian biarkan berjuta-juta nyawa lenyap dalam hitungan detik, menit dan jam,

Mengapa perasaan lebih kalian dahulukan dari akal yang merupakan kelebihan kalian??

Tak lagikah halal-haram menjadi tolak ukur dalam aktivitas hidup kalian??

Kalian kemanakan Hukum Syariat-Nya??

Apakah Islam hanya agama yang menjadi ibadah ritual semata??

Tak banggakah kalian dengan Janji Allah,

Bahwa kalian adalah umat terbaik yang nantinya akan memimpin dunia??

Namun dengan syarat, “Amar ma’ruf nahi munkar”,

Lalu, menunggu apa lagi kalian, saudaraku??

Mari bersegeralah pada ampunan, rahmat dan kasih sayang-Nya,

Bersama-sama dalam penerapan kembali syariat-Nya,

Semoga setiap aktivitas kita selalu dalam ridho-Nya..

Amin..

First CerpenQ

Perjuangan Ku meraih Cinta-Nya

Teng…teng…teng…

Jarum jam telah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, di mana semua makhluk telah terlelap dalam buaian mimpinya masing-masing. Berbeda halnya dengan diriku, ku masih bertempur dengan materi-materi bacaan yang harus ku persiapkan untuk menghadapi final 1 minggu mendatang.

Sejenak angan-angan semu membaur dalam lamunanku, kala sedikit kejemuan menggodaku, kemudian istighfar ku lafazkan, untuk kembali meneruskan aktivitasku di malam yang begitu dingin, hingga mengoyak pori-pori kulit dan tulangku ini.

Ku tatap lagi, jam dinding menunjukkan pukul 02.00, ku mencoba beranjak untuk mengambil air wudhu. “Alhamdulillah, untung tadi sempat tidur, jadi bisa berlanjut untuk shalat malam.” Begitulah gumamku di malam yang begitu sunyi.

Mungkin sedikit balik ke beberapa jam ku sebelum di dapati ku bergelut dengan buku-buku yang terhampar di kamarku yang sederhana, namun sudah cukup untuk ku.

Allahu akbar..Allahu akbar..

”Akhirnya adzan maghrib berkumandang, saatnya untuk berbuka puasa.” ucapku begitu riang. Kemudian setelah menyelesaikan untuk berbuka puasa yang sekedarnya, aku pun melaksanakan ibadah shalat maghrib, kemudian melanjutkan untuk tadarus alquran sekaligus menunggu waktu shalat isya. Kemudian, setelah shalat isya, aku pun beristirahat sejenak, dan aku pun terbangun pada pukul 10.00, saatnya untuk belajar pikirku...

Inilah aku, yang begitu sulit untuk yang namanya tidur malam. Ntah latar belakang yang bagaimanakah hingga semua kebiasaan ini berlangsung hingga saat ini? Namun, ku dapati banyak hal positif, selain karena pada jam malam seperti ini ku mendapati yang namanya ketenangan, aku pun dapat berkonsentrasi untuk menelaah setiap materi yang ku baca. Walaupun sesekali ku merasakan mengantuk, namun tak jua ku dapati keinginan untuk tidur, he.. ada-ada saja...

Inilah mungkin alasan mengapa ku tak jua tertidur, hingga tengah malam sekalipun. Kebiasaan yang aneh, tapi bermanfaat loh!!!

Satu hal lagi, yang mungkin terlupakan, bahwasanya di malam ini lah ku dapat bertemu dan mencurahkan segenap perasaanku pada-Nya yang selalu menemaniku baik dari ku bangun hingga ku tidur kembali.

Memang sih kalo siang hari ku di sibukkan dengan dakwah dan aktivitas lainnya yang bertautan dengan ibadah pada-Nya. Namun, di hatiku, ku selalu merindukan-Nya. Dan puncak kerinduan ini, selalu ku sampaikan di malam hari, saat semua orang mungkin bermimpi bertemu pangerannya. Namun, bagiku malam dalam sujudku pada-Nya jauh lebih indah, dari pada mimpi-mimpi yang hanya sebuah bunga tidur, terkecuali mimpi bertemu dengan Rasulullah...he,..Amin!!

Begitu syahdu, kala setiap kelelahan, kepenatan, dan besarnya kerinduan ini terbalaskan dengan sapaan cinta-Nya di setiap malamku. Bagiku inilah perjuangan hidup, tak memisahkan segala aktivitas sebagai ibadah pada-Nya.

Karena segala sesuatu yang hanya berharap dan berujung pada materi atau dunia, maka hasilnya dunia jua lah yang kan kita dapati nantinya. Berbeda halnya dengan segala sesuatu yang dipautkan antara aktivitas atau materi dengan ruh atau ibadah pada-Nya.

Sungguh, Rindu akan akhirat dan surga-Nya menjadi motivasi dalam menjalani hidup di dunia yang begitu singkat dan tak seorang pun tau akan akhir hidupnya seperti apa??

Berharap husnul khotimah lah akhir hidup kita nantinya, maka mulailah dari sekarang untuk mempersiapkannya. Dengan menjadi pejuang dan bagian dari perjuangan yang selalu berharap pada cinta-Nya dan rindu untuk berjumpa serta menatap-Nya nanti di surga-Nya..

Amin..Allahuma Amin...

Salam Perjuangan!!!

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~