Sabtu, 30 Juli 2011

~Lecutan Motivasi~

Sebenarnya banyak pertanyaan dan pernyataan yang lalu lalang dalam pikiran 1 bulan ini. Terkait kepastian akan pilihan-pilihan yang sedang dibuat, tantangan-tantangan yang sedang dihadapi, konflik-konflik kecil yang tak dapat tuk dipungkiri kehadirannya, dan beberapa tekanan demi tekanan kecil yang kian menari mengiringi langkah kaki.
Depresi? Yap. Ada sedikit energi negatif yang menjadikan apa yang dirajut dan diperjuangkan pun luluh lantak. Terdiam, berlari, dan menghindar untuk beberapa waktu, itu bukanlah solusi. Sampah-lah kalo demikian adanya.
Cacian dan teriakan tuk memotivasi diri senantiasa menyertai, di tengah kondisi fisik yang kian merajuk.
Curahan hatikah ini? Terserahlah diartikan apa? Hanya saja, berharap hikmah dapat dipetik atas perkara hidup yang setiap orang pasti menjalani, merasakan dan menghadapinya. Tetapi, lagi-lagi semua kembali pada diri, bahwa jiwa-jiwa tangguh berbeda dengan jiwa-jiwa pengecut dan memilih mundur atau terjebak hanya tuk alasan-alasan sampah ini saja.
Senantiasa mencoba tuk berbagi dengan orang-orang yang dapat memberikan inspirasi. Dan inilah yang menjadikan hidup penuh warna, karena saling mengisi dan saling melengkapi.
Banyak hal ternyata yang menjadi koreksi dan banyak hal pula yang harusnya diperbaharui. Sekalipun perbedaan atas sebuah keputusan itu pastilah adanya.
Pengalaman telah mengajarkan banyak hal. Salah satunya bagaimana agar tetap dapat berdiri kokoh di tengah jutaan kaum-kaum yang berdasi ataupun berkantong tebal membentuk kehidupan yang sejatinya bukan milik mereka.
Warna-warni kehidupan. Di mana kadang hanya dipandang sebagai pelangi setelah hujan membasahi bumi ini saja. Padahal, sejatinya menyimpan berjuta arti dan makna yang dapat diambil hikmah ataupun pembelajaran atasnya.
Kembali tertegun tuk beberapa waktu. Mengurai satu persatu benang kusut, hingga dapat kembali lurus dan tiada bercabang atasnya tuk menguraikannya. Demikian pun, agar dapat kembali bangkit dan berjuang dalam topangan energi positif yang mengitari langkah kaki ini ke depannya.
Inilah hidup. Penuh dengan kedinamisan. Dan harusnya pun penuh dengan kekreatifan serta kecerdasan yang harusnya dibangun tuk menjawab segala tantangan yang ada. Agar bukan menjadikan diri sebagai sampah peradabahn saja, melainkan dapat menjadi “Sang Pioner” ataupun “Visioner” dalam menghentak dan menghacurkan peradaban yang ada tuk menggantikannya dengan peradaban yang hakiki dan menjadikan barokah tentunya.




~Faza~

“Next Story, Mutiara di Pelupuk Mata”

Hampir saja keputus asaan menimpa atas mimpi-mimpi yang telah ditorehkan. Salah satunya adalah mimpi bisnis yang sedang vakum dari konsentrasi karena teralihkan pada sebuah deadline yang memang harus diselesaikan, dan aktivitas lainnya yang benar-benar menguras waktu khusus.
Tidak ingin menyalahkan siapapun, karena diri tentunya hanya ingin berusaha mengevaluasi diri sendiri. Kesalahan murni berasal dari dalam diri, yang mungkin saja ka

rena ketidak teraturan dalam menajerial waktu, diri maupun yang lainnya.
Mencoba berdiskusi dengan orang tua yang tentunya memiliki banyak pengalaman. Diselingi pula dengan diskusi lainnya. Tanpa disadari, kembali diri tersandung pada sebuah batu besar, yaitu mimpi-mimpi yang kini ditantangkan keduanya kepada diri. Pembelajaran akan melihat sesuatu pada prosesnya, kembali mengentakkan dan membangunkan diri ini, bahwa hasil yang dicapai saat ini karena kekurang maksimalan dalam prosesnya.
Berbagai pertimbangan menjadi masukan buat diri secara pribadi. Sembari menjalin koneksi kerja dengan rekan-rekan yang ada di luar sana, sesekali mengingatkan diri tuk menengok, menelaah dan mempelajari bahan-bahan skripsi yang harus diselesaikan, dan tentunya diiringi do’a padaNya sepanjang waktu. Inilah kunci pembuka rezeki bagi seorang pemula tentunya seperti diri ini. Beriring dengan usaha yang tiada pernah ada hentinya tuk menjadi seorang entrepreneurship muslimah.
Kembali teringat pada proposal hidup yang tertempel di dinding kamar. Beberapa target yang belum tercapai seiring ritme waktu yang kian berputar. Tiada terasa dada pun serasa sesak dan air mata menggenang di pelupuk mata. Cepat-cepat tuk ditepis keraguan tak berarti yang seketika hadir tuk kembali meyakinkan diri, bahwa masih ada waktu tuk mewujudkan semua mimpi itu dan membuktikan pada semua bahwa diri ini pasti bisa.
Maka, kembali merapikan semuanya. Fokus! Yap. Itulah kunci yang beberapa pekan ini sempat terlupakan. Dahulu senantiasa ada mapping time untuk deadline-deadline target yang ingin diraih. Tetapi, semenjak ujian demi ujian kesehatan merangsek dan menyerang diri, semua seakan-akan memupuskan harapan-harapan tuk dapat bertahan dengan segala topangan yang ada.
Akan tetapi, tiada ingin mendahului takdirNya. Maka, kembali menegakkan diri tuk bersungguh-sungguh dengan target yang ingin dicapai. Sekalipun pada akhirnya mungkin saja nanti menyakitkan, tetapi yang terutama adalah memaksimalkan diri dalam mengusahakannya disertai do’a dan keyakinan yang mendalam serta mengakar hanya padaNya.

~Faza~

Kamis, 28 Juli 2011

“Semburat Pelangi Cinta”

Awalnya ku berfikir cinta hanyalah sesuatu yang dapat dikategorikan sebagai pelengkap hidup. Ibarat barang seperti barang komplementer. Mewarnai setiap perjalanan dan langkah kaki, kemanapun ia mengarah. Maka, ku awali perjalanan cinta yang telah terlewati hanya sebatas cinta monyet, yang datang dan berlalu begitu saja.
***
Sedikit gambaran ketika ku mengenal cinta di awal hidupku. Basis lingkungan yang mengajarkanku hidup selaras dan serasi dengan para anggota geng cowok, menjadikanku terbiasa hidup berkawan dengan mereka. Hingga tanpa disadari, sekalipun status tunangan yang telah disematkan oleh kedua orang tua di jari kiri-ku sekalipun, seakan tiada berpengaruh apa-apa.
Beranjak di akhir masa SMA yang kebanyakan diyakini dan diamini oleh para remaja sebagai masa-masa terindah penuh dengan kenangan pun menyandung diriku pada sebuah dilema yang luar biasa. Siapa sangka hubungan yang disebut tunangan pun akhirnya dapat terkalahkan oleh tinta hitam “pacaran”?
Hingga titik klimaks pun mengantarkanku pada sekelumit masalah yang merenggangkan hubunganku dengan kedua orang tuaku. Dalam setiap rintangan yang kian menerpa, entah mengapa senantiasa kekeh ku pertahankan pilihan ini walaupun tak pernah ku dapati wajah senang di kedua permataku itu.
Tanpa terasa kurun waktu dua tahun berlalu dalam keterbiasaan yang ada, di tengah kericuhan yang tak diindahkan. Hingga, seketika itu, lebih tepatnya saat ku telah diterima di sebuah perguruan tinggi, hubungan yang telah susah payah ku pertahankan, tiba-tiba berakhir tanpa angina maupun badai sekalipun.
Tertegun, terdiam, dan tanpa banyak tanya, ku terima semuanya dengan berlari tuk sementara waktu ke kota lain. Bukan tidak menerima dengan semua itu, tetapi hanya ingin menenangkan diri atas keterbiasaan yang seketika dalam hitungan detik menghilang dari tengah-tengah kehidupanku.
Setelah menghabiskan waktu 3 hari lamanya, akhirnya ku kembali dengan bersimpuh di kedua kaki orang tuaku. Marah tidak marah, kenyataan pun harus mereka hadapi seperti halnya diriku. Maka, semenjak hari itu ku putuskan tuk menutup dan menarik diri dari lingkungan sekitar.
Waktu di awal semester ku habiskan bersama teman-teman baruku yang kesemuanya adalah cewek. Di awal bulan januari 2008 lebih tepatnya, nama Inpudefilhais pun tercetus dari kesepakatan kami bersama. Bersama dalam suka maupun duka, cerdas bersama dan saling menopang satu dengan yang lain. itulah visi kami bersama.
Rasanya, benar-benar berubah total hidupku. Satu semester berlalu dengan beberapa program pendekatan diri kepada Sang Pemilik diri ini. Tentunya bersama 6 sobat karibku. Mereka yang mengajakku tuk belajar dan mengenal islam. Dan menjadi jalan hidayah serta inspirasi tukku. Hingga, tiada terasa, di awal semester dua kuputuskan tuk menyibukkan diri dalam aktivitas organisasi. Bukan organisasi mahasiswa pada umumnya, melainkan organisasi rohani yang ada di kampus.
Pembelajaran dan pencerdasan secara konsep dan teknis semakin mengajarkanku banyak hal, dan memberikan pengalaman yang tak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Bahwa ternyata, hidupku benar-benar berharga. Maka, ku putuskan pula tuk secara total menutup auratku dengan pakaian suci sebagaimana yang disyariatkanNya, yaitu dengan kerudung dan jilbab.
Maka, finally semuanya. Ku terjunkan diriku secara penuh dalam aktivitas yang satu persatu orang mulai mundur dari aktivitas tersebut. Padahal awalnya, merekalah yang menyemangati dan memberikan dukungan habis-habisan. Tapi itulah hukum alam. Semua berjalan dengan alami sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Hingga, tanpa terasa, pendidikanku pun telah di ujung waktu. Ku nikmati sisa-sisa kebersamaan dengan rekan-rekan yang memberikan warna baru dalam hidupku dengan penuh inspirasi. Walaupun tak dapat dipungkiri, kekesalan demi kekecewaan pun tak urung seringkali menjadi batu terjal di tengah penyatuan pemikiran kami. Namun, lagi-lagi karena senyum dan kesabaran kawan-kawan dan adik-adik yang kan ku tinggalkan, seakan memberikan semburat warna baru dalam hidupku, yang sebelumnya tiada pernah ku temui.
Dan di tengah episode perjalanan pun, ketika dunia dengan begitu pongahnya ingin memperlihatkan taringnya. Meneruskan tuntutan demi tuntutan dunia agar dapat menopang eksistensi hidupnya masing-masing. Ku justru tetap dengan tantangan dan resiko yang bagiku itu sangatlah menarik. Dan ku patrikan dalam diri akan sebuah semburat warna pelangi cinta yang sesungguhnya. Tidak lama lagi, dan ku mengusahakan yang maksimal, agar ku pun layak mendapatkan yang maksimal.
Benar sekali. Sekalipun itu adalah sebuah misteri, namun setidaknya semburat indahnya pelangi yang Dia ciptakan dan dititipkanNya di hidupku nanti adalah cerminan diriku sendiri. Maka, apabila ku bersantai-santai saja saat ini, tiada mungkin ku dapati pelangi itu berwarna indah dengan sempurna. Hingga, persiapan diri, sekalipun dengan ujian yang tidak kecil, sejatinya menyertai akan diri ini dalam titian tuk menuju jalan CintaMu.
Jikalau bukan karena Cintaku padaMu, waktu tiadalah mungkin terhitung begitu singkat. Dan segala kerikil-kerikil kecil yang bisa saja menjatuhkanku itu, tiada mungkin dapat ku singkirkan. Sebelum Engkau singkap tukku, rahasia pelangi tersebut tuk hidupku. Sungguh, CintaMu telah mampu Mengalihkan pandangan dan pikiranku akan sebuah arti cinta yang semu kepada sebuah makna Cinta yang hakiki. Dan tentunya, karenaMu pulalah ku dapat meraih mimpi-mimpiku yang pada awalnya ku kira itu hanyalah sebuah omong kosong.
***
Inspirasi tiada batas, dari sosok yang senantiasa berproses. :D

~Faza~

“Semburat Pelangi Cinta”

“Semburat Pelangi Cinta”

Kalau kamu pandai, coba buat satu cerita seratus kata tapi setiap kata mesti dimulai dengan huruf ' J '.

oleh Syabab Revalation pada 28 Juli 2011 jam 1:25


Satu hari Sultan merasa sungguh "boring n bete abis",

jadi dia bertanya kepada bendahara, "

Bendahara, siapa yang paling pandai saat ini?"

"Abu Nawas" jawab Bendahara.

Sultan pun manggil Abu Nawas dan baginda bertitah : "Kalau kamu pandai, coba

buat satu cerita seratus kata tapi setiap kata mesti

dimulai dengan huruf 'J'.

Terperanjat Abu Nawas, tapi setelah berfikir, diapun

mulai bercerita:


Jeng Juminten janda judes, jelek jerawatan, jari

jempolnya jorok. Jeng juminten jajal jualan jamu jarak

jauh Jogya-Jakarta. Jamu

jagoannya: jamu jahe. "Jamu-jamuuu..., jamu jahe-jamu

jaheee...!"

Juminten jerit-jerit jajakan jamunya, jelajahi

jalanan.

Jariknya jatuh, Juminten jatuh jumpalitan. Jeng

Juminten

jerit-jerit: "Jarikku jatuh, jarikku jatuh..."

Juminten jengkel,

jualan jamunya jungkir-jungkiran, jadi jemu juga.

Juminten jumpa Jack, jejaka Jawa jomblo, juragan

jengkol, jantan,

juara judo. Jantungnya Jeng Juminten janda judes jadi

jedag-jedug.

Juminten janji jera jualan jamu, jadi julietnya Jack.

Johny justru jadi jelous Juminten jadi juliet-nya

Jack. Johny juga

jejaka jomblo, jalang, juga jangkung. Julukannya,

Johny Jago Joget.

"Jieehhh, Jack jejaka Jawa, Jum?" joke-nya Johny.

Jakunnya jadi

jungkat-jungkit jelalatan jenguk Juminten. "Jangan

jealous, John..."

jawab Juminten.

Jumat, Johny jambret, jagoannya jembatan Joglo jarinya

jawil-jawil

jerawatnya Juminten. Juminten jerit-jerit: "Jack,

Jack, Johny jahil, jawil-jawil!!!" Jack jumping-in

jalan, jembatan juga jemuran. Jack jegal Johny, Jebr

eeet..., Jack jotos Johny. Jidatnya Johny jenong, jadi

jontor juga jendol... jeleekk. "John, jangan jahilin

Juminten...!" jerit Jack. Jantungnya Johny

jedot-jedotan, "Janji,

Jack, janji... Johnny jera," jawab Johny. Jack jadikan

Johny join

jualan jajan jejer Juminten.

Jhony jadi jongosnya Jack-Juminten, jagain jongko,

jualan jus

jengkol j ajanan jurumudi jurusan Jogja-Jombang,

julukannya Jus

Jengkol Johny "Jolly-jolly Jumper." Jumpalagi,

jek........!!!


Jeringatan : Jangan joba-joba jikin jerita jayak jini

JUsah...!!!

Kematian Tragis Seorang Yang Zalim-Kisah Penggugah Jiwa

oleh Sigit Si-pa Pamungkas pada 28 Juli 2011 jam 5:36

Imam Bukhari dan Abu Daud menulis kisah Khabbab bin Arat r.a. Dia adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang memeluk Islam pada awal penyebarannya. Dia juga seorang hamba sahaya dari seorang perempuan zalim bernama Ummu Anmar Al-Khuza'iyyah.

Khabab sering mengunjungi Rasulullah SAW untuk menuntut ilmu agama. Akan tetapi, malang baginya, berbagai macam penderitaan dan siksaan ia terima dari majikannya setelah diketahui sering mengunjungi Rasulullah SAW.

Khabab sering dijemur di atas pasir panas di bawah teriknya matahari dengan mengenakan pakaian besi. Bukan hanya itu, ia pernah diletakkan di tempat pemanggangan hingga punggungnya terbakar dan luka itu terus membekas di punggungnya.

Tidak tahan dengan siksaan keji itu, Khabbab r.a mengadu kepada Rasulullah SAW dengan harapan beliau mau menolongnya. Khabab berkata kepada Rasulullah saw yang sedang berselimutkan kain beludru di bawah Kakbah, "Tidakkan Anda menolong kami dan berdoa untuk kami?"

Rasulullah SAW menatapnya sambil berkata, "Demi Allah, umat-umat sebelum ini menahan siksa yang lebih berat daripada siksaan yang telah kau alami. Mereka pernah dibuatkan lubang, kemudian disekap di dalamnya. Setelah itu, seseorang mendatanginya dengan membawa gergaji, meletakkan di kepalanya, lalu dengan sergaji itu membelah kepalanya menjadi dua.

Namun, semua itu tak pernah membuatnya berniat untuk meningsalkan agamanya. Seorang dari mereka ada yang pernah disisir kulitnya dengan sisir besi hingga dagingnya terkelupas dari tulang dan jaringan sarafnya. Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya berpikir untuk meninggalkan agamanya.

Allah akan menyempurnakan agama ini, tetapi engkau tidak bersabar. Suatu hari, kelak akan tiba saatnya perempuan zalim itu (majikan Khabbab) akan berjalan sendiri dari San'a ke Hadramaut tanpa takut apa pun selain binatang buas. Namun, mengapa engkau tidak sabar?"

Ternyata Rasulullah SAW telah mengetahui azab yang akan Allah SWT timpakan terhadap majikan zalim tersebut dengan mengabarkan bahwa majikan zalim itu akan mati diterkam binatang buas. Khabab r.a memberikan kesaksiannya, "Demi Allah, apa yang dikabarkan oleh Rasulullah SAW benar! Aku melihatnya sendiri!"

Kebenaran pernyataan Rasulullah SAW tentang azab yang akan menimpa majikan yang zalim benar adanya. Bukti kebenaran itu disaksikan oleh Khabab, budak milik majikan zalim, secara langsung. Dia melihat majikannya mati diterkam binatang buas sesuai dengan apa yang dikatakan Rasulullah SAW.

2012

oleh Pengkhianatyangtelahmusnah pada 13 Juni 2011 jam 8:17

Sepersekian detik, dia kemudian berkata lagi, “Harusnya kalau mau menyalahkan, salahkan itu aparat Negara ini. Mereka kan yang bertanggungjawab atas peredaran film itu di Indonesia”

Betul juga apa yang dia katakan, pikir saya. Kalau saja semua orang di negeri ini berpikir seperti itu, maka tidak perlu risau untuk film bertema apapun. Kan mereka bisa memilah-milah dengan baik. Namun sayangnya tidak semua orang seperti itu. Kebanyakan orang-orang di negeri ini lebih mudah percaya apa yang ada di dalam film daripada tidak percayainya.

“Tahu tidak kenapa tidak ada yang bercita-cita menjadi Tuhan?” tiba-tiba saya alihkan pembicaraan.

“Hah?” kedua pemuda itu melongo, lalu tersenyum, tapi tidak menjawab, malah balik tanya, “Kenapa memang?”

“Sebab itu tidak sopan!,” jawab saya. Yang menyatakan dunia ini kiamat atau tidak, itu kan semata-mata kehendak Tuhan. Itu sudah SOPnya Tuhan selaku pencipta kiamat. Kalau sekarang, tiba-tiba, ada segolongan ilmuwan, paranormal, atau apalah yang merasa tahu kalau kiamat itu tahun 2012, maka sesungguhnya dia telah bersikap tidak sopan pada Tuhan. Dia sok tahu atas perkerjaan yang sudah jadi tugas abadi Tuhan. Padahal saya yakin, Tuhan tidak akan pernah membocorkan SOP-nya sekalipun mereka kuliah mengambil jurusan Teknologi Tuhan, agar nantinya menjadi Sarjana Tuhan.

“Hehehe…” mereka tertawa.

“Tidak seekstrim begitulah,” yang sebelah saya coba menjelaskan sesuatu “Para pakar menentukan hal tersebut sesuai dengan sains. Bukan berarti memang kiamat. Tapi bakal ada sesuatu yang terjadi”

Ramalan suku Maya tidak mengatakan kalau dunia kiamat tahun 2012. Mereka hanya bilang pada tahun segitu akan terjadi suatu bencana. Begitu katanya lagi. Itu diamini juga oleh kitab suci bangsa China I-Ching. Bahkan majalah Nature menyatakan bahwa paling tidak tigaperempat spesies di Bumi akan musnah setiap 62 sampai 65 juta tahun. Dan itu tepat di tahun 2012.

“Bukan hanya itu,” tambah dia “NASA sudah memprediksi, ada 5 kemungkinan terjadinya kiamat.” Busyet kata saya. Ini anak sepertinya dapat A terus di kampusnya.

“Yang pertama akibat tubrukan asteroid besar. Kedua, bencana iklim akibat pemanasan global. Terus ketiga, perang nuklir. Keempatnya, wabah penyakit akibat eksperimen senjata biologis. Kelima hal-hal lain yang secara statistik kemungkinannya berada dibawah 4 hal pertama”

Sumpah! Dia menjelaskan itu dengan sangat detail. Sayang saya lupa. Tapi biarlah lupa juga. Nanti tinggal cari di internet. Bisa jadi, dia juga dapat itu dari Kaskus. Atau jangan-jangan malah dia yang menulis; Pertamax, Gan!

“Segala sesuatu kalau dicari-cari dari sisi ilmiahnya pasti akan kita dapat,” kata saya “Tapi sebenarnya di dunia ini tidaklah sepasti seperti itu”

“Kenapa tidak pasti? Sains kan ilmu pasti”

“Itu kan klaim” tegas saya.

“Klaim gimana?”

“Buat saya sains itu adalah seperti kesenian”

“Kesenian?”

“Iya,” jawab saya “Matematika ilmu pasti bukan?”

“Ya”

“Kalau kata saya, bukan. Justru matematika adalah salah satu ilmu yang banyak tidak pastinya. Matematika hanya melatih kita buat taat pada kesepakatan”

”Maksudnya???”

” Satu tambah satu belum pasti dua. Mereka hanya boleh jadi “2” kalau kita sepakat sedang bicara dalam sistem bilangan persepuluhan. Kalau kita setuju mengubah kesepakatan dari bilangan persepuluhan menjadi bilangan biner yang cuma kenal “0” dan “1”, maka 1+1=0. Betul tidak?” jelas saya.

”Hehehe.. iya juga ya?” jawab yang disebelah saya. Alhamdulillah dia mengerti. Dia pintar. Tapi yang diujung sepertinya tidak mengerti. Kayaknya dulu dia sering bolos waktu pelajaran berhitung. Semoga hasil ulangannya tidak jelek.

(hal 62, 2012, Begundal Militia, 2010, Cetakan 1)

Rokok Tidak Haram???

oleh Pengkhianatyangtelahmusnah pada 25 Juli 2011 jam 4:43

Ini saya bilang bukan berarti saya kampanye mendukung fatwa haram rokok, bukan juga saya menentang itu fatwa. Buat saya, haram atau tidak haram itu adalah masalah lain. Sebab masalah rokok yang paling besar karena adanya sistem serta distribusi yang tidak berimbang. Perihal kampanye-kampanyean agar merokok jadi tidak sembarang, agar rokok dibatasi, agar ibu-ibu hamil tidak kasih racun ke janinnya, agar laki-laki tidak lemah syahwat, agar yang kanker tidak kanker, yang jantungan tidak jantungan, saya mah dukung-dukung saja. Namun dengan catatan bukan berarti saya haramkan rokok dan hisap rokok.

”Gimana sih kamu ini Dal?! Rokok itu secara medis banyak sebabkan banyak penyakit. Malah bisa mati!” itu kawan kantor saya seolah-olah saya ini perokok berat.

“Saya tahu. Saya pernah lihat posternya. Yang bahannya ada buat pesawat terbang kan?”

”Itu sudah tahu! Jadi kenapa masih kamu bolehkan”

Sebenarnya saya males menjawabnya. Ya kamu tahu kan saya bukan perokok. Rasanya tidak afdol menjawab pertanyaan itu kalau bukan perokok. Antara mau dan tidak, saya bilang saja, kalau masalah mati tidak bisa ditetapkan seenaknya. Ajal sudah ada yang atur. Klaim dengan merokok satu batang maka berkuranglah umur sekian hari, buat saya itu begitu alay. Kalau memang waktunya mati, ya mati saja.

Banyak tuh orang yang umur panjang tapi dia perokok berat. Baginya, merokok menjadikan dia lebih bersemangat dan sehat.

”Lagian kalau rokok haram karena sebabkan penyakit, harusnya banyak juga yang diharamkan” kata saya.

”Memang apalagi?”

”Pernah lihat TV yang cerita jajanan SD yang ada zat berbahaya kan?,” tanya saya ”Kayak baso, nugget, es, sirup yang pada pakai borax dan yang kayak gitu?”

”Iya pernah”

”Itu kan sebabkan penyakit juga. Harusnya haram juga dong”

”Tapi itu kan kita tidak tahu. Ga semua kayak gitu kali”

”Kalau gitu, gimana dengan junk food atau McD?”

”Mang McD kenapa?”

”Pernah liat film Supersize Me?”

”Belum. Kenapa gitu?”

”Di film itu, McD dijelaskan dengan detail bagaimana merusaknya buat kesehatan manusia”

”Masa sih?”

”Sumpah! Ga jauh beda ma rokok”

”Gitu ya?”

”MSG juga sama. Pemanis-pemanis buatan juga”

Benar gitu juga? Entahlah. Saya juga tidak tahu. Saya hanya baca. Namun kalau mencari efek-efekan, semuanya juga ada efeknya. Yang jelas, orang yang sudah menjadi tua tapi masih saja merokok memang lebih baik tidak ditiru. Hindari saja kalau kamu tidak suka. Pukuli kalau dia maling. Kuburkan kalau dia meninggal jangan dibuat sate. Sesungguhnya bangkai itu baunya tidak sedap. Dan tidak pernah ada yang jualan sate manusia.

Namun kalau dia memilih merokok di tempat sempit, sendirian disana, tidak ajak-ajak orang banyak, tidak ajak-ajak tempat umum, tidak sebabkan kebakaran, maka itu adalah pilihan dia. Tak perlu lah kita pukul. Sebab pukul adalah menunjukan waktu. Hampir mirip dengan jam. Memukul jam sama dengan merusak jam. Nanti kalau telat kamu tidak boleh masuk kelas.

(hal 94, Rokok Tidak Haram???, Begundal Militia, 2010, Cetakan 1)

SUPER HEROPUN NYERAH MEMBANTU INDONESIA MEMBERANTAS KEJAHATAN dan KORUPSI...

oleh Syabab Revalation pada 28 Juli 2011 jam 7:48

Untuk memberantas kriminalitas dan Koruptor, konon pemerintah Indonesia mengirimkan proposal kepada sejumlah superhero dari manca negara. Proposal itu berisi menawarkan kerja sama antara para superhero dan Mabes Polri untuk memerangi para penjahat yang beraksi di kota-kota besar Indonesia , khususnya Jakarta .

Siapa sangka, para superhero itu ternyata menolak ajakan kerja sama. Berikut ini adalah alasan penolakan mereka.

1. BATMAN (Bruce Wayne)
Bruce Wayne menolak ajakan kerja sama ini karena dia keberatan menanggung pajak impor Bat-Mobile ke Indonesia. “Bayangin aja, pajak mobil Impor mobil mewah yang selangit, apalagi untuk BAT-MOBIL yang secanggih itu.”

2. SPIDERMAN (Peter Parker)
Parker juga menolak dengan alasan di Indonesia hanya ada sedikit sekali gedung tinggi, yang menyulitkan dia bergelantungan dari gedung ke gedung. ” Kalaupun ada gedung tinggi, jaraknya terlalu berjauhan, belum lagi saat bergelantungan saya takut kecantol kabel listrik dan telepon.”

3. INVISIBLE GIRL (Susan Storm)
Dia menolak karena merasa minder. Kemampuan menghilang yang dimilikinya masih jauh kalah dengan kemampuan menghilang orang Indonesia. “Saya sih, hanya bisa menghilangkan diri saya sendiri. Saya kalah dibanding banyak orang di Indonesia yang bukan hanya bisa menghilangkan diri sendiri, tapi juga utang, aset-aset negara yang pernah dikuasai, serta hasil korupsi. Jadi saya minder nih.”

4. THE THING (Ben Grimm)
Menolak dengan alasan, “Di indonesia sudah banyak orang dengan kulit yang lebih tebal dari saya. Bukan hanya kebal peluru, malahan sudah kebal malu segala.”

5. HUMAN TORCH (Johnny Storm)
Dia juga menolak dengan alasan yang sama dengan anggota Fantastic 4 yang lain. ” Saya belum mulai bekerja saja sudah mendapat panggilan dari Kejagung. Saya takut dicurigai sebagai dalang terbakarnya beberapa pasar di Indonesia.”

6. THE FLASH (Barry Allen)
Sebenarnya Allen sudah mempertimbangkan untuk menerima proposal ini, tetapi setelah melakukan survei ke berbagai lembaga pemerintahan, dia akhirnya menolak. “Bayangkan aja, untuk mendapatkan KTP saja, orang Indonesia harus menunggu berhari-hari. Itu pun masih sabar. Jadi kesimpulan saya, orang Indonesia tidak memerlukan seorang superhero yang memiliki kelebihan berupa kecepatan. Kecepatan tidak ada artinya buat bangsa yang suka alon-alon asal kelakon“.

7. SUPERMAN (Clark Kent)
Sang manusia baja ini menolak dengan sopan. “Saya takut dituduh melakukan aksi pornografi/pornoaksi karena celana dalam saya kelihatan.”

8. AQUAMAN
Merasa tidak kuat setelah mencoba pekerjaan baru di Indonesia, karena “Lautnya udah tercemar, badan saya jadi gatel” Begitu pengakuannya saat dikonfirmasi.

9. WONDER WOMAN
Pada mulanya, sang peace ambassador dari Atlantea ini merasa yakin bisa membantu pemerintah Indonesia. Tetapi setelah melakukan pengamatan, dia akhirnya menolak juga dengan alasan, “Kalau saya mati di AS dalam menunaikan tugas kan masih bergengsi, dibunuh monster/villain. Tapi, kalau di Indonesia saya bisa-bisa mati sia-sia digebukin FPI gara-gara kostum saya yang super seksi ini,” katanya.

10. CAT WOMAN
Ia menolak setelah mendengar lagu Kucing Garong.

KIRIMAN dari : Tarzanningrat Tarzanningrat

Senin, 18 Juli 2011

“Berawal dari Proposal Hidup”



Ini bukan cerita, bukan pula dongeng, serta ini bukanlah khayalan ataupun cerita nyata, apapun itu, mari kita dengarkan bersama. ^_*
***
Hari ini tak seperti biasanya bagi Faza. Mengapa? Karena hari ini dia telah berhasil menjejakkan kaki di sebuah universitas negeri, di luar dari bayangan dia di masa lalu. Banyak hal baru yang dia dapatkan. Mulai dari teman baru, kehidupan baru, dan satu hal yang tak pernah dia pikirkan sebelumnya, yaitu motivasi baru.
Ada sesuatu yang menarik pada aktivitas dia kali ini. Hari ini dia mengikuti sebuah acara yang benar2 tak pernah dia ikuti sebelumnya. Di mana di acara ini ada sesuatu yang berbeda yang tak pernah dia dapatkan sebelumnya. Apakah itu? Temukan jawabannya di akhir cerita… ^_*
Motivasi demi motivasi terkait mengenali potensi diri, kemudian memahami hakikat dan fitrah diri sebagai manusia yang memiliki banyak sekali kelebihan, seakan-akan menjadi tamparan bagi dirinya. Maka, saat ditanyakan apa saja problem dalam hidup kita? Seakan dia tersentak. Mengapa? Karena dia merasa, selama ini hidupnya seakan hanya dipenuhi dengan masalah demi masalah.
Hingga saat sang motivator mengatakan bahwa kunci dari segala permasalahan itu adalah diri kita sendiri, dia menjadi bertanya-tanya, mengapa demikian?
Hal itulah yang menjadikan dirinya seakan menemukan inspirasi yang baru dalam hidupnya. Karena, sebaik apapun perencanaan kita, atau sesulit apapun masalah yang kita hadapi, semua tergantung pada diri kita, untuk menyelesaikannya ataukah berlari dari semua itu?
Sampai pada akhir acara, di mana setiap peserta dimintakan untuk menuliskan proposal hidup mereka. Dan luar biasa, dia bahkan tak pernah membayangkan selama ini akan tujuan hidup yang harusnya terangkai sedemikian rapinya. Bayangkan saja, untuk sebuah acara yang dalam hitungan jam, hari, bulan, terkadang kita mempersiapkan sebuah proposal yang matang. Lantas, bagaimana dengan kehidupan kita?
Inilah yang menjadikan dia berpikir, bahwasanya hidupnya begitu berharga untuk disia-siakan. Maka, dengan lincah tangannya menuliskan apa-apa saja yang ingin dicapai dalam perjalanan hidupnya yang begitu berarti tersebut.
***
Selang beberapa waktu dari pembuatan proposal tersebut, dia merasakan banyak hal yang berubah dalam hidupnya. Salah satunya adalah dalam hal keuangannya. Percaya tidak percaya, ini nyata. Bukan karena perkara gaib, ataupun simsalabim –sulap-. Tapi ini karena sebuah perencanaan untuk masa depan yang dia tuliskan dalam proposal hidupnya. Hingga menjadikannya memiliki step demi step untuk menaiki jenjang-jenjang perbaikan diri, terutama dalam bisnis atau karir.
Dan sebuah kunci yang kadang dilupakan oleh tiap diri, yaitu keyakinan, dan fokus pada apa yang direncanakan. Sekalipun mungkin itu sulit atau berisiko. Tapi dikarenakan hidup adalah pilihan, maka buatlah pilihan yang terbaik. Dan satu hal yang harus dipegang, yaitu jangan menunggu pada sebuah peluang, tetapi ciptakanlah peluang tersebut sekalipun itu harus melawan arus ataupun menjadikan diri kita menghadapi tantangan yang berisiko besar. Sekali lagi, karena hidup adalah pilihan.

~Faza_Ideologis~

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~