Rabu, 31 Oktober 2012

Refleksi Sumpah Pemuda, Mahasiswa dan Pelajar Hizbut Tahrir Indonesia: “Partisipasi Penuh Pemuda Menyongsong Kebangkitan Islam!”



Ahad, 28 Oktober 2012. Tepatnya di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Ratusan Mahasiswa dan pelajar Hizbut Tahrir Indonesia  (HTI) bersama ratusan elemen mahasiswa dan remaja di Indonesia bergabung mendukung perjuangan syariah Islam dalam Aksi Refleksi Sumpah Pemuda, dengan Tema: “Partisipasi Penuh Pemuda Menyongsong Kebangkitan Islam”.

Aksi ini dimulai pukul 09.00-12.00 WIB. Beragam rangkaian acara ditampilkan. Bermula dari persiapan panitian dengan yel-yel yang luar biasa. Seperti: “Pemuda Demokrasi? Arogan dan Anarkis!”. Kemudian disambung lagi dengan: “Pemuda Islam? Intelektual dan Taat Syariah!”. Dan beberapa yel-yel yang tidak kalah menghentakkan wilayah Bundaran HI dan masyarakat sekitar yang berada di lokasi tersebut dengan pekikan Takbir yang dikumandangkan peserta aksi. Sembari melakukan longmarch, memutari Bundaran HI tersebut.

Kemudian aksi ini juga diisi dengan beberapa orasi dari para orator yang luar biasa, baik dari perwakilan mahasiswa maupun pelajar yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh salah seorang orator. Aktifis Mahasiswa (HTI), Irawan, dalam orasinya menyatakan penyebab kemiskinan, korupsi merajalela, mafia hukum dan pajak serta degradasi moral pemuda negeri ini karena pendidikan yang sekuler merupakan hasil dari sistem kapitalisme-liberalisme yang diterapkan di negeri ini. “Ini harusnya diganti dengan sistem Islam,” ujarnya disambut pekikkan takbir dari peserta aksi. Sebagai seorang muslim, jelas Irawan, kita harusnya bersungguh-sungguh dalam menjalankan islam dalam kehidupan sehari-hari, serta senantiasa bersemangat memperjuangkan Islam. “Memperjuangkan Islam agar dapat diterapkan dalam bingkai khilafah,” tutur mahasiswa Universitas Indonesia.

Sebelum aksi ini berakhir, panitia juga mempersembahkan sebuah teatrikal yang bertemakan “Potret Suram Pemuda di bawah Bayang-Bayang Kapitalisme”. Digambarkan bagaimana pemuda dalam sistem kapitalis-sekuler, telah melahirkan generasi yang gagal dan rusak. Mulai dari pemuda yang premanis, hedonis bahkan anarkis. Sangat berbeda dengan pemuda islam yang senantiasa dikenang oleh sejarah, maupun yang saat ini tengah berjuang untuk mengembalikan kehidupan islam ke tengah-tengah umat. Sehingga, teatrikal ini membuat antusias peserta maupun pengguna jalan untuk menyaksikan bahkan mengabadikan teatrikal tersebut.
Di penghujung acara. Dipimpin oleh perwakilan mahasiswa Universitas Indonesia. Para peserta kembali mengazamkan diri atas perjuangan yang saat ini tengah mereka perjuangkan. Sumpah Mahasiswa Islam kembali dikumandangkan bersama-sama ratusan peserta yang hadir.
Kemudian, acara ditutup dengan do’a dan muhasabah.

_Faaza_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~