Minggu, 24 April 2011

Pemakaman Memorial Masa Lalu

Saat detik ini ku tertahan dalam langkah,
Saat tumpukkan bayang-bayang kelam masa lalu,
Berlalu, menarik diri tuk masuk dan menyelaminya,
Tekanan demi tekanan yang kian menghampiri diri,
Tiada berkawan dan senantiasa memicu emosi.
Tanpa disadari, buyar bening air mata telah menumpah ruah,
Dalam bait lantun kata beradu padaNya,
Sang Pemilik Diri dan Kehidupan ini.
Semua wajah berkelebat dengan segala hal yang ditinggalkannya,
Menyisakan banyak tanda tanya,
Hingga, mengembalikan semua pertanyaan kepada diri,
Mempertanyakan kesalahan apa yang telah diukir diri.
Satu persatu diusahakan tuk dijawab,
Mengurangi satu persatu sakit yang ada di hati,
Menghilangkan pikiran-pikiran semu yang ada di kepala.
Hampir-hampir muncul sebuah pertanyaan,
Apakah benar diri ini tiada pantas menempuh jalan ini?
Apakah tiada ada kesempatan diri ini tuk menikmati,
Rintihan tapak tilas perjalanan Sang KekasihNya?
Apakah semua usaha yang ada,
Benar-benar tiada artinya di hadapan sosok-sosok lemah yang lain?
***
Dua sosok Permata yang senantiasa menuntut pada banyak hal yang sejatinya senantiasa memperkarakan pada hasilnya, bukan pada proses yang sedang dirangkai.
Rekan yang tiada belajar untuk memahami, namun, senantiasa menarik dan menuntut diri tuk memahami keadaannya dan perkara-perkaranya.
Adik-adik yang hanya menunggu, dan menunggu saja, tiadakah muncul inisiatif untuk mencari dan mempelajarinya dengan kesadaran yang mendasar? Berpikirlah, kalianlah yang akan menjadi pemimpin dan penerusnya kelak.
Dan beberapa sosok yang mengabaikan yang namanya sebuah nasehat dan manajerial waktunya, sehingga seakan-akan mengeksekusi dirinya pada detik-detik waktu yang tersisa, pada beberapa pilihan, Dakwahnya, ngajinya ataukah tugas-tugasnya?
Tiada pun memungkiri, bahwasanya ketika mengharap pada yang namanya sosok manusia, tentulah kan banyak ditemui yang namanya KEKECEWAAN.
Namun, sesungguhnya itu bukanlah sebuah alasan ataupun tawaran atas pilihan yang diberikan dalam hidup kita.
***
Sejatinya, perjalanan dalam semesta ini, berjalan dengan penuh kesadaran dan inisiatif dari dalam diri masing-masing sebagai sebuah ketertundukkan dan pengabdian pada Sang Tuannya.
Saat pengaruh berhasil disebarkan secara negatif pada suatu tatanan individu yang kokoh sekalipun, tentu pastinya akan berpengaruh dan meninggalkan kejumudan-kejumudan saja.
Namun, sangat berbeda, saat individu satu dengan yang lain, mampu mengoreksi diri mereka masing-masing, saling mengingatkan dan menasehati, serta tak sungkan menegur, saat kelalaianlah yang ditunjukkan rekannya, hingga berujung pada keserasian dan kesinergisan tatanan individu yang kokoh.
Kemudian, ditambah dengan sebuah kontrol dari tatanan masyarakat yang senantiasa berpegang pada prinsip menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, hingga semakin meningkatkan ketakwaan individu maupun masyarakatnya.
Hingga, diperkuat lagi oleh sebuah aturan yang sejatinya tiada memonopoli atas kepentingan pihak-pihak tertentu saja. Aturan yang tak hanya mementingkan isi perut orang-orang ber-”jas” ataupun yang punya modal saja. Namun, aturan yang sejatinya berasal dari yang menciptakan kehidupan, alam semesta dan manusia di dunia ini. Aturan Haq yang disebut “SyariatNya”.
Keserasian dan Keseimbangan atas ketiga pilar inilah yang menjadikan tatanan kehidupan dan hidup ini berjalan sebagaimana yang diaturNya.
Penuh dengan ketawadhu’an dan kedamaian, serta tiada meninggalkan sebuah keserakahan yang dengan begitu relanya menginjak-injak hak saudaranya yang lain.
***
Berawal dari mimpi inilah, ku bertahan dan senantiasa mempertahankan apa yang telah ku dapatkan dengan begitu sempurnanya.
Sekalipun, ku dapati berbagai unsurnya begitu mengecewakan dan menyakitkan diri, serta menarik diri untuk menyelesaikan target lulus tahun ini.
Namun, bagiku, sungguh tiada yang sia-sia. Sekalipun, ku tak mampu mengubah kalian, tak mampu senantiasa bersama-sama kalian, tak mampu hadir saat kalian menginginkan kehadiranku, tak mampu membantu kalian, dan tak mampu memenuhi apa yang menjadi permintaan kalian. Akan tetapi, ku yakin, Allah mampu tuk menjadikan yang tak mampu tadi, menjadi MAMPU.
***
Satu pintaku pada kalian. Tolong bantu ku mengubur semuanya yang telah lalu, tegur ku saat ku benar-benar telah lalai dan jauh dariNya, belajarlah memahamiku saat ku tak mampu lagi memahami kalian, dan jangan biarkanku kehilanganNya tuk kedua kalinya. Karena ku begitu MenyayangiNya, begitu pun dengan kalian.
Salam Perjuangan sahabatku!
_Mecha Al-Fakhirah_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~