Sabtu, 04 Desember 2010

“Remaja/Remaji HarapanQ”

Hari ini Ku benar-benar dibuat kesal, marah dan meradang. Mengapa? Pertama, karena tidurku diganggu. Dan kedua, karena melihat fenomena yang ada di malam ini.
Sebenarnya antara hal yang pertama dengan yang kedua ini ada korelasinya -yang kata orang itu bisa dibilang hubungan- tidurku terganggu ya dikarenakan fenomena malam ini.
Hemm, bisa dibayangkan kan gimana rasanya asyik-asyik tidur, eh di luar ribut dengan dugemnya. Emangnya ni kampoeng punya loe2 pada ya???
Sobat,
Inilah secarik fakta (perasaan ga ampe secarik deh???), segores tulisan, dan sebuah gambaran, bagaimana remaja kita saat ini, yang membuat ku dan mungkin kalian semua pastinya miris. Bayangkan saja, anak-anak yang baru menginjak SMP saja sudah seperti ini. Bagaimana ketika nanti mereka SMA dan Kuliah? Apakah Generasi Muda yang seperti ini yang nantinya akan memimpin negeri ini ke depannya?
Wew, mau jadi apa negeri ini???
Remaja/i-nya pada sibuk dengan dunia hura/i mereka, yang lagi ada masalah pastinya melarikan diri pada narkoba, pergaulan bebas yang disebutkan datanya hampir separo remaji –remaja putri maksudnya- udah ga perawan lagi, trus pada banyak juga yang aborsi, ditambah lagi kasus-kasus lainnya yang semuanya menjadikan remaja sebagai korbannya.

Mengapa remaja?
Seperti yang sering kita denger, yang namanya remaja itu adalah “agent of change”. So pasti, masa depan anak cucu kita dan negeri ini tergantung bagaimana kualitas dan kuantitas remaja kita. Ibarat kata dosenku tadi siang –waktu seminar proposal- apa saja data yang dimasukkan dalam program spss, ya gitu juga keluarnya. Kalau sampah yang dimasukkan, ya keluarnya sampah, dst.
Lalu, bagaimana bila calon-calon penerus dan penentu masa depannya dicekoki –kata orang tuwh dikasih makan- dengan hal yang sia-sia belaka seperti di atas? Dengan ide-ide pemikiran yang liberal –penuh dengan kebebasan-, gaya hidup yang glamour –kaya amor aza, he-, individualis dan hedonis –asal ga kismis aza kali ya?- yang pastinya semua ini pasti ada akar masalahnya.
“yap. Saya setuju!”. Eitz, setuju apaan ni? Emangnya ni forum diskusi terbuka ya? He, just intermezzo. Ya gitu deh. Saat permasalahan remaja ini hanya dianggap sebagai masalah individu saja, bukan sebagai masalah sosial, ya bisa dilihat dan tunggu tanggal mainnya, kita kan kehilangan remaja/remaji harapan kita. Kenapa harus mereka yang dijadikan korban –kaya idul adha aza, pake korban-korbanan-?
Ya, jawabannya sudah pasti donk, karena mereka, kita dan aturannya melegalkan semua itu (Wuitz, mulai berat ni isinya?). kenapa mereka? Karena andaikan mereka adalah remaja yang baik, namun kita –dalam artian masyarakat- memberikan contoh yang buruk dengan kebiasaan umum yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, ditambah lagi aturan Negara yang begitu ga jelas mengatur hal ini. Apa yang dapat remaja kita pertahankan? Apa hanya dengan bekal iman, mereka dapat bertahan? Sedangkan konsekuensi iman, adalah melaksanakan semuanya secara keseluruhan (La wong aturanNya saja tak diterapkan, gimana mau menerapkan keimanan secara menyeluruh?).
Kemudian faktor masyarakat yang mendukung ke arah yang baik, namun tanpa topangan individu-individu yang baik serta aturan yang semau gue, mau apa masyarakat? So, semuanya harus selaras dan sejalan. Antara individu, masyarakat dan negaranya.

Akar masalahnya apa sih non?
Loe ko’ ditanyain lagi? Ku pikir udah bisa nebak, letak permasalahannya dimana?he. ya, seperti yang kita ketahui, dikarenakan semuanya saling berkaitan, maka nerima atau tidak –terima aza gin- akar masalah dari semua ini adalah dikarenakan sistem yang diterapkan –Kapitalis-Liberalis-Sekuler- di negeri kita ini dan negeri-negeri muslim lainnya yg tidak mau bahkan bisa dikatakan begitu sombongnya membuat aturan sendiri. Sehingga, bisa dilihat bagaimana sejatinya ketika aturan dibuat oleh sosok-sosok yang lemah dan terbatas ini? Sedangkan Sang Pencipta kita telah memberikan pedoman aturan bagi kehidupan kita –berupa Al Qur’an dan As Sunnah- namun hanya diletakkan pada tahapan ibadah ritual saja, yang dibaca tanpa dipahami dan diamalkan secara mendalam.
Kemudian, dari aturan yang manusia buat ini juga, tidak jelas bagaimana pengaturan untuk pergaulan remaja? Apakah hanya bisa di atasi dengan kondom, atau penyuluhan-penyuluhan kesehatan saja? Di satu sisi, yang namanya pacaran malah dianjurkan oleh orang tua dan kebiasaan umum masyarakat, PSK diprasaranai, tontonan-tontonan yang sarat dengan nilai-nilai pornografi-pornoaksi, situs-situs yang begitu bebasnya memberikan akses pada semua umur tuk membuka situs-situs yang tak semestinya dibuka, dan banyaklah yang lainnya.
Padahal, Dia telah mengatur bagaimana seharusnya pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Kemudian, Dia juga perintahkan perempuan untuk menutup auratnya dengan Jilbab dan Kerudung, dan Keduanya untuk menjaga pandangan. (QS. An Nur: 31 dan Al Ahzab: 59)
So, Apakah kita akan menunggu turunnya azab Allah, baru kita akan sadar dengan kedzoliman tangan-tangan kita? Masih belum cukupkah Allah turunkan penyakit HIV/AIDS sebagai teguran untuk siapa saja yang tidak menjaga pergaulannya? Masih belum cukupkah teguran-teguran berupa bencana yang begitu mengejutkan kita, atas kerusakan dunia kita ini?
Sadarilah kawan!
Terlebih bagi generasi muda yang ke depannya menjadi ujung tombak, pemimpin dan penerus perjuangan ini. Akankah dunia yang sejatinya sangat singkat ini –yaitu 2 menit 1 detik- menjadikan kalian senantiasa terlena? Menjadikan kalian lupa akan hakikat hidup yang hakiki untuk apa? Dan ingatkah, bahwa masing-masing kita kan dimintakan pertanggungjawaban olehNya? Apa yang kan kita bawa kelak ketika menghadapNya?
Apakah kekayaan kita? Kecantikan dan ketampanan kita? Kesenangan kita? Pacar kita? Semuanya tiada berguna apapun bagi kita nantinya. Karena yang akan menemani kita nantinya adalah amal kita. Ya, amal kita selama di dunia. Lalu, sudahkah kita mempersiapkannya? Siapa yang dapat menjamin amal yang telah ada dalam diri kita itu telah cukup?
Maka dari itu, Bangkitlah para Remaja/Remaji HarapanQ! Jadikan apa yang Allah janjikan benar-benar terealisasi di tangan kalian. Janji bahwa kalian adalah ummat yang terbaik. Janji bahwa ummat Islam kan kembali memimpin dunia. Dan berita gembira dari Rasulullah, tuk membebaskan kota Roma. Siapa yang akan membebaskannya? Tentu saja kita –saya, kalian dan semuanya- pasti menginginkannya.
Maka, jadilah yang terdepan. Terdepan dalam meraih kemuliaan di hadapanNya. Bukan di hadapan manusia. Dan ingatlah, bahwa segala sesuatu itu dilihat dari proses, bukan dari hasilnya.
Mari, kita berlomba-lomba dalam menuju KeridhoanNya, sobat! Ku tunggu kalian di Garda Terdepan perjuangan ini. Perjuangan tuk meneruskan kembali kehidupan Islam. Menerapkan AturanNya di Muka Bumi Ini!!!
Allahu Akbar!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~