Sabtu, 30 Juli 2011

“Next Story, Mutiara di Pelupuk Mata”

Hampir saja keputus asaan menimpa atas mimpi-mimpi yang telah ditorehkan. Salah satunya adalah mimpi bisnis yang sedang vakum dari konsentrasi karena teralihkan pada sebuah deadline yang memang harus diselesaikan, dan aktivitas lainnya yang benar-benar menguras waktu khusus.
Tidak ingin menyalahkan siapapun, karena diri tentunya hanya ingin berusaha mengevaluasi diri sendiri. Kesalahan murni berasal dari dalam diri, yang mungkin saja ka

rena ketidak teraturan dalam menajerial waktu, diri maupun yang lainnya.
Mencoba berdiskusi dengan orang tua yang tentunya memiliki banyak pengalaman. Diselingi pula dengan diskusi lainnya. Tanpa disadari, kembali diri tersandung pada sebuah batu besar, yaitu mimpi-mimpi yang kini ditantangkan keduanya kepada diri. Pembelajaran akan melihat sesuatu pada prosesnya, kembali mengentakkan dan membangunkan diri ini, bahwa hasil yang dicapai saat ini karena kekurang maksimalan dalam prosesnya.
Berbagai pertimbangan menjadi masukan buat diri secara pribadi. Sembari menjalin koneksi kerja dengan rekan-rekan yang ada di luar sana, sesekali mengingatkan diri tuk menengok, menelaah dan mempelajari bahan-bahan skripsi yang harus diselesaikan, dan tentunya diiringi do’a padaNya sepanjang waktu. Inilah kunci pembuka rezeki bagi seorang pemula tentunya seperti diri ini. Beriring dengan usaha yang tiada pernah ada hentinya tuk menjadi seorang entrepreneurship muslimah.
Kembali teringat pada proposal hidup yang tertempel di dinding kamar. Beberapa target yang belum tercapai seiring ritme waktu yang kian berputar. Tiada terasa dada pun serasa sesak dan air mata menggenang di pelupuk mata. Cepat-cepat tuk ditepis keraguan tak berarti yang seketika hadir tuk kembali meyakinkan diri, bahwa masih ada waktu tuk mewujudkan semua mimpi itu dan membuktikan pada semua bahwa diri ini pasti bisa.
Maka, kembali merapikan semuanya. Fokus! Yap. Itulah kunci yang beberapa pekan ini sempat terlupakan. Dahulu senantiasa ada mapping time untuk deadline-deadline target yang ingin diraih. Tetapi, semenjak ujian demi ujian kesehatan merangsek dan menyerang diri, semua seakan-akan memupuskan harapan-harapan tuk dapat bertahan dengan segala topangan yang ada.
Akan tetapi, tiada ingin mendahului takdirNya. Maka, kembali menegakkan diri tuk bersungguh-sungguh dengan target yang ingin dicapai. Sekalipun pada akhirnya mungkin saja nanti menyakitkan, tetapi yang terutama adalah memaksimalkan diri dalam mengusahakannya disertai do’a dan keyakinan yang mendalam serta mengakar hanya padaNya.

~Faza~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~