Minggu, 23 Januari 2011

“Bermimpi”



Bercerita tentang asa dan mimpi yang tiada pernah padam. Bermula dari masa kecil, di mana banyak hal yang telah mengajarkan pada diri ini tuk menjadi pribadi yang kokoh dan mandiri. Cercaan, bentakan, kemarahan demi kemarahan, permainan tangan pun tak ayalnya senantiasa menjadi makanan sehari-hari. Namun, motivasi diri tuk senantiasa bertahan, membuat diri ini mampu menghapus pedih dan air mata ini.
Mimpi-mimpi pun coba tuk diukir, dan meyakini, bahwa semua tak akan berlangsung lama. Meyakini, bahwa semua ini tuk mengajarkan pada diri ini bagaimana menjadi sosok yang kuat nantinya, saat diri ini harus menatap dunia yang begitu liar ini.
Lambat laun, waktu berputar hingga mengantarkan diri ini ke dimensi masa kini. Sedikit demi sedikit telah mampu diri ini menorehkan tinta warna pada perjalanan meraih mimpi. Namun, masih saja kemarahan-kemarahan itu senantiasa mengiringi diri ini. Hingga-hingga, sulit tuk diri ini tersenyum. Akan tetapi, semua itu sesegera mungkin tuk dihapus dari permukaan, hingga hanya aku dan Tuhan saja yang tau. Diri ini tak ingin dunia terluka semakin hebat, karena energi negatif yang menyelimuti diri ini.
Mungkin, tak hanya diri ini saja yang merasakan hal ini. Adapun kalian pasti merasakan dan menghadapinya juga. Akan tetapi, bukan ini permasalahannya. Bukanlah pesakitan-pesakitan ini yang menjadi permasalahan terbesar dalam hidup setiap orang, terkhusus sang penulis –kendati kadang begitu lelah menghadapi semua ini-. Akan tetapi, permasalahan terbesarnya adalah, bagaimana diri dapat tetap bangkit, dapat membuktikan pada dunia bahwa diri ini mampu dan dapat berlaku bijak –tidak egois-, tetap memikirkan permasalahan umat sebagai masalah utama, di atas masalah pribadi.
Di saat diri ini menorehkan tulisan ini juga, bukanlah tuk mencurahkan isi hati yang begitu tiada penting –sekalipun secara terbersit, mungkin bisa saja-. Tetapi, tujuan diri menuliskan semua ini adalah tuk berbagi pada semuanya, bahwa masalah pribadi kita itu bukanlah masalah yang besar. Terlebih masalah remaja saat ini yang hanya berkutat pada masalah cinta, pacaran, hura-hura, pergaulan bebas, fashion, dll. Hingga-hingga, mereka lupa akan tugas mereka di muka bumi ini. Tugas dari Sang Pencipta diri ini, tuk mengabdikan diri hanya padaNya, bukan yang lain. Bukan pada pacar, dosen, penguasa ataupun aturan yang berasal dari manusia sekalipun, yang jelas-jelas lemah, terbatas dan sangat bergantung pada yang lain.
Tak jarang, banyak kita jumpai, hanya karena putus cinta, remaja rela bunuh diri, atau mungkin rela menyerahkan mahkota terindahnya kepada orang yang belum halal tuknya. Dan belum tentu, dia mau bertanggung jawab atas semua perbuatannya itu. Sudah dosa, hilang mahkota berharganya, ditinggalin lagi, betapa ruginya –sudah jatuh tertimpa tower, sakit banget-. Dan masih banyak masalah lainnya, yang itu bukan lagi menjadi masalah individu. Mengapa? Karena hal ini telah meresahkan masyarakat –saya, anda, orang tua anda, tetangga anda, dll-.
Semua ini tak lepas dari “Lingkar Setan” yang mengelilingi, menggurita dan mencengkeram kehidupan kita saat ini. Sadar ataupun tak sadar, semua ini adalah kenyataan, bukan mimpi. Maka dari itu, bangunlah kawan! Udah tak berguna lagi orang-orang yang senantiasa ter-nina bobo-kan oleh keadaan yang ada saat ini. Terlebih bagi yang masih berkompromi dengan aturan yang senantiasa memakan tumbal saudara-saudara kita yang tak bersalah dan tak tau apa-apa.
Jangan egois, kawan! jangan mencoba tuk mangkir. Saat jalan revolusilah yang harus kita lakukan. Sungguh, ini bukan NATO, tetapi ini adalah ibarat bola salju yang kian hari kian membesar dan menunggu waktunya saja, kekuatan ini kan menghempaskan, menghancurkan dan meluluh lantakkan sistem maupun aturan yang ada saat ini.
Yang jadi pertanyaan adalah...
“Apakah kalian ingin menjadi pemain ataukah hanya ingin menjadi penonton saja???”
Tentukan pilihan kalian sekarang juga!

Salam REVOLUSI!!!

At 01:02 am
Di tengah persiapan menuju istirahat 2 jam, namun ide-ide senantiasa bergeliat d’benak.
Tentu saja, tak ingin melewatkannya begitu saja.
By: “Mecha”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Faza's Blog

Assalamu'alaikum!
~Ahlan wa sahlan~

Apa Kabarnya Hari ini?
"Alhamdulillah, Selalu Mencerahkan, Luar Biasa Sukses!"

~Allahu Akbar~